Hai guys.... I'm back with the new and the last part of CTMAMDD. Sorry banget bawa sad news, yasshhh sad news karna ini last part. But dont worry baca notes setelah cerita ini ya, so happy reading readers💖💖
Ray tidak tau bagaimana perasaanku sekarang, mungkin dia hanya memperdulikan perasaannya sendiri, dia tidak tau bagaimana sakitnya hati ini menghadapi semuanya sendiri. Dia pun tidak tau bagaimana sakitnya hatiku saat melihatnya sudah punya pasangan lain sedang aku disini masih berusaha melupakannya dari fikiranku, menghilangkannya dari hatiku dan masih membersihkan serpihan hati yang sudah dihancurkan, tapi aku selalu gagal untuk melupakan, menghilangkan dan membersihkannya. Dia tidak tau bagaimana rasa sakitnya melihat orang yang dicintai sudah bersama orang lain.
Perih. Hancur.
Ray... Walaupun kamu tau bagaimana rasa sakitku sekarang, belum tentu kamu menghampiriku dan mengatakan aku takan mengulanginya lagi. Apa kamu tau? Ada perasaan kecewa yang datang saat kamu memaksakan untuk mengakhiri semuanya, padahal kamu yang bikin trauma aku hilang, kamu yang bikin aku jatuh cinta terlalu dalam sama kamu, kamu yang bikin aku benar-benar sayang sama kamu, sampai aku berfikir bahwa kamu tidak akan menyakiti aku. Tapi nyatanya? Kamu yang bikin trauma aku balik lagi, kamu yang membuat aku jatuh dari ketinggian kedalam jurang, sampai akhirnya aku tidak bisa bangkit untuk keluar dari jurang itu.
Aku selalu gagal untuk bangkit dari semua ini, yang aku butuhkan hanya orang yang akan mendengarkanku.Tapi aku berfikir, aku sudah banyak merepotkan orang lain untuk terlibat denganku dalam masalah ini, entah itu Ka Rena, Ferran, Erika, Emma, Shafa ataupun yang lainnya.
Sudah cukup pengaduanku kepada mereka, sudah cukup aku mengeluarga air mata di hadapan mereka karena hal yang sama lagi, mereka akan bosan melihatku yang cengeng seperti anak kecil.
Meskipun tanpa mereka, i know i'll be fine but, i'm not strong as strong as other see.
Aku ngin seperti dulu lagi, menjadi sosok yang terlihat tegar menghadapi apapun dihadapan semua orang. Tapi sekarang hatiku terlalu rapuh untuk merasakan semua itu, terlalu mudah tergores dan mengeluarkan air mata karena teringat dan masih merasakan sakit hati.
----
Aku terbangun dari tidurku. Rasanya tidak ingin bangun dari tempat ini meskipun terlihat dari balik jendela kamarku bahwa cuaca di luar sangat cerah karna hangat sinar mentari dan nikmat untuk bersantai, tapi udara dingin di kamar ini karna AC membuatku masih ingin berada di balik selimut tebal ini.
Aku memainkan ponselku, teringat semalam penuh kesedihan dan air mata. Terasa sekali mataku sembab karena semalam menangis, untung saja hari ini hari minggu. Aku masih bisa berada di kamar untuk waktu yang lama.
Jam sudah menunjukan pukul 8 pagi, tapi aku masih berada di kamar sampai akhirnya bunda memanggilku. "Daraaa... Kamu masih tidur?" Tanya bunda
"Iyah bun, Dara udah bangun ko" sahutku.
Untung saja aku sudah mandi tadi -batinku
"Tapi ko ga keluar dari tadi? Kamu belum sarapan"
"Bentar lagi Dara turun bun" jawabku
"Ya sudah, cepat ya..."
"Oke bun"
Aku berlari kecil ke arah kaca yang seukuran badanku, dan melihat mataku masih sembab atau tidak. Bersyukur, ini hanya terlihat seperti kurang tidur.
Aku bergegas menuruni anak tangga menuju ruang makan untuk sarapan. Kemana yang lain? Ah mungkin saja di depan rumah.
Aku menghabiskan sarapan yang tersedia hanya untukku dimeja makan. Sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terlarang (Maka Aku Mencintaimu Dalam Diam)
Fiksi RemajaMencintai seseorang itu hal yang paling membahagiakan, tapi sangat menyakitkan. And if you know, it will make me so fall down in the darkness. -Daralis-