Inspired by two sentences story
○○○
"Dan kini mereka hidup bahagia selama lamanya. Selesai. Sekarang tidurlah anak muda, kita memiliki banyak kegiatan besok"
Leia, anak kecil itu hanya menganggukan kepalanya. Lalu dia berbaring dan memejamkan matanya. Susan, ibunya, mengecup keningnya sayang .
"Good night. Love you"
"Hm. Goodnight mama." jawab Leia.
Tak lama setelah Leia tertidur, Susan keluar dari kamar anaknya dan masuk ke kamarnya.
Sekitar 1 jam kemudian, Leia terbangun. Mendengar suara dari lantai dasar. Leia seketika waspada. Namun bernafas lega ketika dia menyadari bahwa itu adalah suara ibunya.
Dengan pelan, Leia membuka pintu kamarnya dan berjalan kearah tangga.
"Leia, sayang, kemarilah. Ibu membuat makanan kesukaanmu. Ini masih awal, kau memiliki banyak waktu untuk menonton kartun."
Aneh. Kenapa ibu harus memasak malam malam?
Tanpa peringatan apapun, sesuatu dari belakang menariknya sambil membekap mulutnya.
"Hmph" Leia memberontak dengan spontan.
"Sayang, ini ibu. Leia, ini ibu. Tenanglah" kata Susan ketika Leia masih berontak.
"Ibu? Tapi, bukannya kau berada dibawah?"
"Ibu tidak tahu itu apa, i heard it too honey." Jawab Susan. Lalu Susan berdiri dan berjalan kearah pintu sambil memegang tongkat baseball. "Tunggu disini ya, ibu akan segera kembali. Bersembunyilah di lemari."
Leia mengangguk-kan kepalanya dan mengawasi Susan yang membuka pintu dengan pelan, lalu menghilang dibalik pintu.
○○
Merasa bahwa ibunya pergi terlalu lama, dia pun keluar dari ruangan itu. Baru saja dia mendekati tangga, langkahnya terhenti karena pintu kamar ibunya terbuka.
"Leia, apa yang kau lakukan? Astaga, sedang apa kau berkeliaran pada waktu seperti ini?" Tanya Susan ketika melihat jam weker disampingnya. "Ibu? bukankah kau-- Ah, sepertinya aku berhalusinasi. Aku akan tidur lagi." Tanya leia.
Susan menganggukan kepalanya dan menggiring Leia masuk kedalam kamarnya.
○○
Susan terbangun. Namun dia merasa dirinya aneh sekarang. Entahlah, hanya aneh. Tidak tahu apa yang aneh. Yang dia ingat hanyalah, dia menidurkan Leia. Dia bahkan tidak tau bagaimana caranya ke kamar. Merasa tak perlu dipikirkan, dia turun ke lantai dasar dan mulai memasuki dapur untuk memasak.
Ketika sedang menata meja makan, Susan mendengar pintu anaknya dibuka. "Leia, sayang, kemarilah. Ibu membuat makanan kesukaanmu.Ini masih awal, kau memiliki banyak waktu untuk menonton kartun." Kata Susan.
Namun sesuatu yang aneh terjadi. Leia tidak menjawabnya.
"Leia?" Panggil Susan. Dia melepaskan apron dan mematikan kompor sebelum mulai menaiki tangga dengan perlahan. Susan berjalan kearah kamar Leia yang memiliki pintu dengan tulisan "Leia's room.". Ini aneh, Susan yakin sekali bahwa dia mendengar suara pintu Leia dibuka.
Apakah dia berhalusinasi?
Susan membuka pintu Leia dan melihat Leia masih tertidur dengan nafas teratur. Dia lalu menutup kembali pintu kamar anaknya, dan berjalan ke kamarnya sendiri. Tiba-tiba saja, dia merasa lelah, seakan akan, memasak adalah suatu kegiatan yang menghabiskan energinya.
"Aku baru saja bangun dan aku sudah mengantuk kembali? Strange." Susan melihat jam dinding yang dipasang tepat diujung koridor.
07.09 AM
"Mungkin beristirahat sebentar bukanlah suatu masalah." Susan lalu masuk ke kamarnya dan terlelap dalam hitungan menit.
○○
Susan membuka mata ketika mendengar suara berisik dilantai dasar. Dia yang baru saja memejamkan mata sekitar satu jam, menghela nafas kasar sebelum beranjak dari kasurnya.
Dengan was-was, dia melangkahkan kaki keluar kamarnya dan turun tangga. Dia bersender didinding sebelah dapur dan menajamkan telinganya. Oh astaga, itu lagu yang biasa dia gumamkan pada saat memasak. Dan jelas-jelas itu adalah suaranya!
Susan mulai takut, tak berani melihat apa yang terjadi didapur. Dia menaiki tangga dengan pelan dan berusaha untuk tidak membuat suara sedikitpun yang menarik perhatian seseorang-yang-berada-didapur-atau-apapun-itu. Ketakutannya semakin menjadi-jadi ketika terdengar sesuatu yang berada didapur itu berbicara.
"Leia, sayang, kemarilah. Ibu membuat makanan kesukaanmu. Ini masih awal, kau memiliki banyak waktu untuk menonton kartun."
Susan mendengar suara langkah kaki di koridor lantai dua. Tempatnya berada sekarang. Itu Leia! Dia harus mencegah Leia ke bawah dan bertemu sesuatu itu! Dengan cepat, Susan berjalan kearah Leia dan menarik anak itu sambil menutup mulutnya agar tidak berteriak. Merasa Leia memberontak dalam pelukannya, dia menenangkan Leia,
"Sayang, ini ibu. Leia, ini ibu. Tenanglah" kata Susan ketika Leia masih berontak.
"Ibu? Tapi bukannya kau berada dibawah?"
"Ibu tidak tahu itu apa, i heard it too honey." Jawab Susan. Lalu Susan berdiri dan berjalan kearah pintu sambil memegang tongkat baseball. "Tunggu disini ya, ibu akan segera kembali. Bersembunyilah di lemari."
Dengan keberanian sebesar biji jagung, Susan keluar dari kamarnya dan melangkah dengan pelan ke sesuatu itu. Susan mendengar derap langkah kaki dari tangga, oh astaga, sesuatu itu menuju ke lantai atas! Dia mengeratkan pegangannya pada tongkat baseball, dan mulai melangkah.
Lalu kemudian, dia merasa pusing, kesadarannya menghilang sedikit demi sedikit dan hal terakhir yang dilihatnya sebelum memejamkan mata, adalah dirinya sendiri, menatap dengan tatapan tajam menusuk kearahnya.
○○
Susan membuka mata ketika mendengar suara langkah kaki di koridor dan menemukan anaknya sedang mengendap endap.
"Leia, apa yang kau lakukan? Astaga, sedang apa kau berkeliaran pada waktu seperti ini?" Tanya Susan ketika melihat jam weker disampingnya. Leia terlihat bingung untuk beberapa saat sebelum menjawab, "Ibu? bukankah kau-- Ah, sepertinya aku berhalusinasi. Aku akan tidur lagi."
Susan mengangguk dan menggiring Leia menuju kamarnya. Susan mengambil buku dirak buku dan mulai membacakan dongeng keanaknya.
"Dan kini mereka hidup bahagia selama lamanya. Selesai. Sekarang tidurlah anak muda, kita memiliki banyak kegiatan besok"
Leia, anak kecil itu hanya menganggukan kepalanya. Lalu dia berbaring dan memejamkan matanya. Susan, ibunya, mengecup keningnya sayang .
"Good night. Love you"
"Hm. Goodnight mama." jawab Leia.
*****
Hargai pekerjaan saya, dengan vote ataupun comment. Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence
HorrorApa yang membuatmu ketakutan? Kegelapan? Keheningan? Atau, Mereka? ••• Kumpulan cerita cerita pendek original buatan author.