Musim Semi
Yang dalam bahasa inggrisnya Autumn. Tapi orang Jepang menyebutnya Haru (春)
Tempat piknik para keluarga. dibawa guguran bunga Sakura. Menambah daya tarik para pengunjung untuk berlibur.
Tempat yang selalu terkenal dengan bermekaran bunga sakuranya telah ramai dikunjungi para pengunjung.
Entah itu dari dalam Negri, ataupun orang Luar Negri.
Beberapa petugas penyambut pintu masuk, memakai kimono berwarna-warni membungkuk dengan sopan.
Beberapa anak-anak kecil terlihat sedang berlarian, saling mengejar satu sama lain. Dengan tawa khas mereka.
Surai kuning keemasan bergerak lembut mengikuti arah angin.
Manik Gold dibalik kaca mata hitamnya menatap keseliling dengan ceria.
Ia kembali merapatkan jaketnya dan berharap tidak ada satupun yang menyadari kehadirannya.
Dirinya yang sedang naik daun, membuat managernya harus berteriak berulang kali untuk menjaga dirinya agar tidak mecolok dan terfoto paparazi.
"Aomine-cchi!" panggil Kise ceria sambil berlari kearah Daiki yang sedang berjalan ke sebuah tempat.
"Apa yang sedang kau lakukan di sini? Kise," tanya Daiki malas saat menemukan anak ayam berwarna kuning di tumpukan manusia.
"Aku ingin menemui Kuroko-cchi!-ssu," pekik Kise senang.
Daiki mengankat salah satu alisnya heran.
"Tetsu tidak datang ke sini. Pulanglah!" perintah Daiki dengan gerakan tangan mengusir anak ayam.
"Hidoi!-ssu," balas Kise kesal.
Kise kembali mengingat jika ia mendengar Tetsuya akan pergi ke tempat ini bersama yang lainnya, mengapa dirinya tidak diajak?
"Aomine-cchi. Sedang apa di sini?-ssu," tanya Kise heran.
Daiki mendelikkan bahunya lalu menguap pelan.
Ah. Waktu tidurnya terganggu dan mimpinya bersama Mai-chan tercintanya harus berakhir cepat.
"Kau bodoh Kise. Tentu saja aku sedang berjalan-jalan," balas Daiki lalu mendahului Kise.
"Eh? Tunggu!-ssu," teriak Kise berlari, lalu berjalan di samping Daiki.
Daiki tidak mempedulikan Kise yang terus tersenyum ceria di sisinya.
"Aomine-cchi. Hari ini, hari apa?-ssu," tanya Kise dengan kedua mata berbinar.
"Minggu," jawab Daiki singkat.
"Tanggal berapa?-ssu," tanya Kose masih semangat.
"18," jawab Daiki masih sabar.
"Hari ini tentang apa?-ssu,"
"Ck. Dasar mulut kresek! Tanggal 18 Hari minggu musim semi. Kenapa terus bertanya?" balas Daiki kesal membuat nyali Kise ciut seketika.
Tatapan Kise berubah murung lalu menunduk dengan menendang-nendang batu kecil tak bersalah.
"Ah. Aku ingat,-" ada titik cerah di kedua bola mata Gold itu, "-Aku harus membeli majalah Mai-chan terbaru," sambung Daiki yang membuat Kise kembali cemberut.
'Cekrek'
"Eh? Apa yang kau lakukan? Aomine-cchi," tanya Kise heran saat mendengar suara ponsel.
"Memfotomu. Lumayan jika aku jual akan mendapatkan uang dan membeli majalah Mai-chan," jawab Daiki tenang.
Kise mengembungkan kedua pipinya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Special Day For You ✅
Fanfiction(Selesai) Kise mengembungkan pipinya kesal, tidak menemukan teman warna-warninya sejak tadi. . . . "Baiklah. Apa yang kau inginkan?" "Aku ingin Kuroko-cchi!-ssu," 'Pletak' "Hidoi!-ssu," Happy Birthday Kise Ryouta.