Vomment vomment..
**
"DIT!" seru Gilang saat Adit keluar dari ruang guru.
"Hm?" sahut Adit sambil berjalan santai meninggalkan Gilang yang terlihat ngos-ngosan.
Gilang menarik nafasnya pelan dan berlari menyusul cowok itu. "Kevin sama Gessa nggak pernah pacaran."
Langkah kaki Adit berhenti tepat suara Gilang terendam disebuah dengungan yang melesat melewati telinganya. Ia memandang Gilang dengan berusaha menyembunyikan raut terkejutnya.
"Gue dengar ini dari Aura, Dit. Selama ini mereka cuma pura-pura." Gilang terlihat tergopoh-gopoh untuk menyampaikan hal ini. Raut wajahnya tak henti-hentinya memancarkan kelegaan.
"Oh." Jawaban Adit membuat Gilang melongo.
"Respon lo gitu aja?"
"Mau kaya gimana?"
"ASTAGA!!" Gilang mengusap wajahnya frustasi. "Lo harusnya jingkrak-jingkrak! Gue aja yang nggak ada perasaan sama Gessa ikut seneng kok."
Adit menggigit bibirnya bagian dalam. Tepatnya kulit pipi bagian dalam. Cowok itu berusaha menahan sudut bibirnya untuk terangkat.
"Itu kan lo!"
"Sesekali hilangin gengsi lo itu. Ini kesempatan besar, Dit." Gilang menghentikan ucapannya sebelum menatap Adit dengan memohon. "Kata Aura, kalau si monyet nggak keburu nyatain perasaannya ke Gessa, Kevin bakal jadiin Gessa pacar beneran."
Adit mendelik. "Dia kira gue monyet!" umpat Adit kesal.
Gilang tersenyum miring. "Emang Aura bilang lo monyetnya, ya? Nggak kan! Dasarnya lo aja yang emang ada perasaan sama Gessa, jadi baper sendiri deh."
Adit mengumpat beberapa kali menyadari kebodohannya. Ia akhirnya dengan memasang wajah tanpa bersalah segera berjalan meninggalkan Gilang.
"Kata Aura, Gessanya juga suka sama si monyet," celetuk Gilang dengan senyum miring yang tidak luntur dari wajahnya.
Lagi-lagi Adit menghentikan langkahnya. Dengan berpikir keras ia akhirnya membalikkan badannya dan menyusul Gilang yang sudah berjalan santai memunggunginya.
"Lang," panggil Adit dengan wajah malu. Namun ia tutupi dengan tampang cueknya. "Maksud lo tadi Gessa juga suka sama si.. monyet?"
Gilang ingin tertawa sepuas hati saat melihat raut wajah Adit yang terlihat menyembunyikaan malunya. Dengan berpura-pura tidak menyadari hal itu, Gilang mengangguk polos. Tentunya polos yang palsu.
"Lo tau siapa monyetnya?"
"Tanya aja sama Aura. Kenapa memangnya?" balas Gilang.
Adit berpikir sejenak. "Aura nggak ngasih tau ciri-ciri monyetnya?"
Gilang merutuki sikap bodoh Adit dalam masalah perasaan. Seharusnya sebagai pria, cowok itu sudah menangkap perkataan yang disinyalir oleh Gilang. Namun dasarnya cowok itu dangkal dalam masalah hati, Gilang hanya bisa mendengus.
"Lo pergi ke ragunan, dan lo bisa nemuin puluhan spesies monyet. Tebak deh kira-kira mana monyet yang disukai Gessa."
Gilang segera melenggang pergi dan menampilkan senyum puas setelah mengerjai sahabatnya. Ia membiarkan Adit menebak sendiri siapa yang dimaksud olehnya.
Barangkali Adit mengira monyet itu cowok lain, biarkan saja dia patah hati!
Gilang akhirnya melepaskan tawanya saat merasa sudah jauh dari jangkauan Adit. Cowok itu sampai memukul kepalanya sendiri saat mengingat wajah polos Adit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jones Has Taken || #wattys2018
Teen FictionHighest Rank #158 "Dasar Jones." "Kamu juga belum pacaran." "Kalau gue emang dasarnya pengen single. Single itu prinsip kalau jomblo itu nasib, sama kaya lo." Gessa Askara, siswi yang paling anti buku terpaksa masuk ekskul Perpuswork karena menghind...