Camelia

3.8K 176 67
                                    

Warning! Rape scene. Kata-kata dewasa dan frontal.

Fanfict yg di buat sesuai request yolandatakaende

Happy reading.

Dentuman musik memekakkan telinga terdengar di seluruh ruangan gelap itu. Lautan manusia meliuk erotis mengikuti alunan musik seolah terhipnotis.

Seorang pemuda tampak risih ketika teman-temannya duduk sambil meneguk minuman. Ia sendiri yang tidak ingin menyentuh minuman itu.

"Hey, Sasuke. Minumlah birnya. Jangan seperti banci tidak mau minum bersama kami." Ejek seseorang yang bertubuh gempal bernama Chouji.

"Tidak, Aku tidak bisa minum. Aku keluar saja." Ucap Sasuke sedikit berteriak agar yang lain bisa mendengarnya.

"Kau tidak akan pergi kemanapun, Sasuke." Ucap Sai sepupu Sasuke. Sasuke diam kembali setelah sepupunya itu bicara. Sasuke takut pada sepupunya yang lebih tua 6 tahun darinya. Sasuke baru berusia 15 tahun saat ini. Ia yang termuda di antara orang-orang dewasa di sampingnya ini. Ia sebenarnya kesal di bohongi Sai ketika mengiyakan akan mengantarnya ke toko buku. Ternyata dia malah di bawa kemari oleh Sai.

"Hai semuanya!" Tegur dua orang yang baru saja datang. Rupa mereka sama tapi sedikit berbeda di bagian rambut.

"Hai." Sapa Sai dan mengodekan matanya pada kedua temannya untuk melirik sepupunya yang duduk diam melihat sekitar dengan gelisah.

"Oh, jadi kau yang namanya Sasuke? Manis sekali." Puji orang itu sambil mengangkat dagu Sasuke dan menatap menilai. Sasuke melepaskan tangan orang yang menyentuh dagunya dan menatap tidak suka.

"Hoo... sepupumu tipe pemalu yah, Sai? Hai Sasuke, Aku Namikaze Naruto. Ini saudara kembarku, Namikaze Menma." Ucap Naruto memperkenalkan diri. Sasuke diam tidak membalas. Perasaannya sungguh menyuruhnya untuk pergi tapi Sai memperhatikannya hingga ia tetap duduk di sana dengan perasaan yang campur aduk.

"Kau tidak minum, Sasuke?" Tegur Naruto. Sasuke menggeleng.

"Ayo minum sedikit. Kau pasti akan menyukainya."

"Aku tidak mau, jangan memaksaku!" Bentak Sasuke membuat semuanya terlonjak. Sai berdiri dan menampar Sasuke marah.

"Kau berani sekali sekarang hah?! Minum ini!" Bentak Sai dan mencekoki Sasuke dengan minuman. Sasuke menolak tapi hidungnya di jepit hingga ia tidak bisa bernafas. Dengan terpaksa Sasuke meneguk minuman itu. Tenggorokannya serasa terbakar karena banyaknya yang ia minum akibat paksaan Sai.

Kaos putih yang melekat di tubuhnya basah hingga menempel di kulitnya. Semuanya bersiul melihat cetakkan nipple pink Sasuke yang mengintip transparan di balik kaos basahnya.

"Kapan kita boleh mencicipinya Sai?" Tanya Menma sambil menjilat bibir.

"Sekarang juga boleh. Jangan lupa dia ku hargai 5 juta per rondenya jika mau mencicipinya." Ucap Sai sambil tersenyum terlihat puas dengan perbuatannya. Kini Sasuke diam menyandar karena pusing. Ia mabuk berat.

"Ku beri 10 juta. Aku yang pertama." Ucap Naruto lantang. Dia letakkan uang tunai di depan Sai. Sai tersenyum lebar.

"Silahkan." Ucap Sai sambil tersenyum bisnis. Naruto sumringah langsung membawa Sasuke yang menatap kebingungan orang yg menariknya. Ia cukup mabuk untuk menyadari apa yang terjadi dan apa yang di bahas orang sekitarnya.

"Kau manis sekali, lubangmu pasti masih sangat ketat." Bisik Naruto sambil menjilat bibir tidak sabaran. Ia membawa Sasuke ke kamar bar yang sudah di pesan mereka. Satu untuk semua. Mereka akan menggilir mahluk cantik yang di bawa Sai malam ini.

CameliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang