SHAMROCK

2.3K 240 24
                                    

22 Juli 2000

Mata hitamnya berbinar memandangi hamparan rumput dan semak di tepi danau buatan yang berada di tengah sebuah taman yang juga buatan. Sengaja di bangun pemerintah kota Tokyo untuk menambah keindahan sekaligus sebagai salah satu tempat penyumbang oksigen bagi seluruh makhluk hidup di kota itu. Pun juga untuk tempat bersantai favorite orang - orang. Sekedar menghilangkan rasa lelah saat akhir pekan, atau sekedar berjalan di sore hari, tidak terkecuali bagi seorang anak yang tengah asyik berjongkok dengan pandangan penuh minat pada hal yang tersaji di depannya.

Mata bulatnya tak henti mengerjap lucu saat beberapa ekor capung berwarna merah terbang di tepian danau, sesekali menyambar air danau untuk minum lalu terbang lagi. Senyum semakin mengembang kala capung - capung itu beterbangan di sekitar semak - semak yang sedang di amatinya.

"Hey.. kau mau kemana?'' Seekor capung yang berwarna paling merah diantara yang lainnya, tampak terbang menjauhi kawanan. Anak dengan rambut hitam legam dan kulit seputih salju yang tampak bersinar terkena cahaya matahari sore, mengejar dengan langkah pelan, takut kalau - kalau akan mengejutkan serangga yang tengah diikutinya.

"Sasuke.. jangan main terlalu jauh'' satu teriakan lembut menghentikan langkah anak berambut hitam itu. Sasuke menoleh ke belakang dan mendapati ibunya tengah tersenyum padanya. Anak itu segera membalas dengan senyuman lebar di wajahnya, dan kembali pada kegiatannya semula. Kaki kecilnya yang terbalut sepatu kets dilangkahkan pelan, mengendap seperti pencuri, Sasuke mendekati seekor capung yang berwarna merah terang. Serangga itu hinggap disalah satu tumbuhan menjalar yang sebagian batangnya mengambang di air.

Sasuke berjongkok di tepi danau, asyik mengawasi capung yang sama sekali tidak terganggu dengan keberadaan anak kecil yang sejak tadi mengamatinya.

"Apakah nyaman berdiri di situ?'' Anak itu bermonolog sendiri, ah, mungkin lebih tepat bertanya pada si capung yang masih betah berdiam di salah satu daun semanggi yang mengambang di permukaan danau. Sasuke bergeser dari tempatnya, mencoba lebih dekat. Suara gesekan antara sepatu dan rumput membuat si capung terkejut. Hewan kecil itu terbang, menghasilkan desah kecewa yang keluar dari mulut Sasuke.

Bibir merah muda itu mengerucut lucu, mengekspresikan kekesalannya. Tangan putihnya memetiki daun semanggi yang memang ada di hadapannya, melemparkannya ke danau, berusaha membuang kekesalannya. Satu helai, dua helai, tiga helai dan berhelai - helai lainnya sudah menjadi korban kekesalan Sasuke. Namun di helai yang entah keberapa, Sasuke menghentikan tangannya yang hendak melempar daun semanggi itu. Matanya melebar begitu melihat ada yang menarik dengan daun itu. Senyum terkembang di wajahnya. Sasuke seketika berdiri, berbalik arah dan berlari kecil ke tempat dimana orang tuanya sedang menunggunya.

"Ayah, Ibu, aku menemukan sesuatu..'' Sasuke berteriak heboh sambil mengangkat tangan kananya yang memegang daun semanggi yang baru di petik. Sasuke melihat kedua orang tuanya tersenyum ketika melihat dirinya menghampiri.

"Oh.. jagoan Ayah menemukan apa memangnya?'' Fugaku, ayah dari Sasuke, menyambut dengan pertanyaan penuh nada ingin tahu begitu putranya sampai di depannya.

"Ini..'' Sasuke menunjukkan daun semanggi yang dipetiknya di depan kedua orang tuanya dengan bangga.

Mikoto dan Fugaku memperhatikan apa yang ada di tangan putranya. Kedua orang yang berusia pertengahan empat puluhan itu memperhatikan dengan saksama apa yang diperlihatkan oleh putranya.

"Wow.. hebat sekali putra Ayah'' Fugaku berseru sambil tangannya mengacak rambut hitam Sasuke begitu menyadari apa yang diperlihatkan sang putra.

"Kau tahu Sasuke, yang kau temukan itu sangat hebat, benda keberuntungan yang jarang sekali orang bisa menemukannya, karena bagi siapa saja yang memilikinya maka semua keinginannya akan terkabul'' jelas Fugaku yang langsung ditanggapi dengan binar senang di mata Sasuke.

SHAMROCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang