Biasanya ruangan itu sunyi. Sesunyi angin yang berhembus. Tak ada sebuah suara pun yang keluar dari ruangan terkutuk itu.
Ruang penyiksaan.
Ruangan itu hampir tak tersentuh, sama sekali. Seolah tak pernah ada kehidupan yang terjadi di dalamnya.
Tentu saja. Siapa yang akan melakukan penyiksaan di ruangan itu jika ruangan itu sendiri berada di tempat paling suci?
Istana para malaikat.
Tapi mungkin itu semua tidak berlaku untuk hari ini. Ruangan itu untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade akhirnya mengeluarkan keriuhan tidak terbendung. Sangat bertolak belakang dengan kesunyian yang setiap hari dipertontonkan.
Di dalam ruang penyiksaan, terdapat beberapa petinggi istana, seorang algojo, seorang pangeran dan target penyiksaan yang terduduk lemas di kursi panas.
Pangeran berambut merah dengan paras tampan mendekati si korban. Manik hazel miliknya berkilat marah, menatap tajam si korban di hadapannya.
Lelaki yang menjadi objek penyiksaan mendongak, menyipitkan matanya garang seolah menunjukkan kepada sang pangeran bahwa penyiksaan yang mereka lakukan tidak berarti apa-apa baginya.
Sang pangeran menyunggingkan senyum licik, "Bagaimana rasanya berada di neraka, Uchiha Sasuke?"
~oOo~
Unreachable
A SasuSaku fanfiction
Written by Ratna Asami
Naruto © Masashi Kishimoto
M, Romance, Fantasy, Angst
YANG PERLU DIKETAHUI
DIALOG YANG DI ITALIC ITU FLASHBACK YASekian dan...
...Selamat Membaca:)
~oOo~
Uchiha Sasuke turut menyunggingkan bibirnya, mengejek apa yang dilakukan pangeran ingusan di depannya ini. Sasuke sangat tahu kalau seseorang yang berusaha membunuhnya ini tidak lebih dari seorang pangeran manja yang hanya bisa merengek pada ayahnya.
"Sangat menyenangkan, kau harus merasakannya juga, Akasuna Sasori..." Sasuke memberi jeda pada pengucapannya, wajahnya ia bentuk lebih mengejek dari sebelumnya, "...sama." Tambahnya dengan nada yang teramat merendahkan.
Akasuna Sasori merasa jijik dengan cara biadab di depannya ini mengeja namanya. Namanya agung, suci. Tidak pantas seorang pendosa rendahan semacam Uchiha Sasuke menyebutkan namanya dengan bibir laknatnya itu.
Sasori mendecih kesal, api kemarahan semakin tersulut dalam benaknya. Ia tidak pernah menyangka, tunangan tercintanya yang cantik jelita akan jatuh cinta dengan Uchiha Sasuke si manusia rendahan yang bahkan tidak memiliki derajat apalagi status sebagai seorang malaikat.
Sementara Sasori?
Jangan bandingkan Sasori yang agung dengan Sasuke, jaraknya terlalu jauh, sejauh bumi dengan matahari. Tak cukup seumur hidup Sasuke untuk menyamakan derajat mereka.
Sasori adalah pangeran yang akan dijodohkan dengan putri kerajaan Konoha, Haruno Sakura. Putri yang tersohor di kalangan malaikat biasa bahkan bangsawan. Seorang wanita yang sempurna. Cantik, pintar, anggun, oh, terlalu banyak nilai tambah yang membuat Haruno Sakura sempurna.
Oleh karena itu, Sasori tidak akan pernah melepasnya hanya karena kutu kecil seperti Uchiha Sasuke.
Sasori merentangkan tangannya pada si algojo, meminta cambuk kayu yang amat kuat itu. Si algojo pun tak kuasa menolak perintah tuannya, ia menyerahkan cambuk itu pada Sasori meskipun hasrat menyiksanya belum sepenuhnya terpenuhi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unreachable [SasuSaku]
FanfictionKadang, sesuci apa pun cinta itu, sekuat apa pun cinta itu, pasti akan ada pihak yang menentangnya. Atau bahkan, takdir yang menentangnya, membuat cinta itu tidak bisa saling menggapai. ..................... Naruto © Masashi Kishinoto SasuSaku OS Ra...