###***###***###
Di dalam hidupku, hanya ada dua lelaki yang pernah singgah dalam hatiku dan membalas cintaku sepenuh hati. Berotasi tak henti-hentinya memutari hidupku seakan-akan hanya aku lah dermaga yang tepat bagi mereka untuk berlabuh. Mereka menerimaku apa adanya. Mengisi kekosongan hatiku dengan sejuta pengalaman tak terkira. Melengkapi segala kekuranganku. Menjadikanku wanita paling beruntung di dunia karena bisa memiliki mereka.
Mungkin terdengar berlebihan dan dramatis. Tapi memang begitulah kenyataannya. Mungkin aku bukan Bella Swan yang diperebutkan Edward, si vampir tampan, dan Jacob, si manusia serigala yang gagah. Bukan juga Juliet yang dicintai seumur hidup oleh Romeo. Banyak lelaki yang datang memeriahkan hari-hariku. Tapi hanya kedua lelaki ini saja yang terus datang dan pergi walaupun mereka sudah berkelana jauh, mereka tetap akan kembali dan mengisi hari-hariku.
Cukup untuk perkenalannya. Kalian pasti sudah penasaran seberuntung apakah diriku bisa mendapatkan kasih sayang dari kedua lelaki ini dan kalian pasti ingin tahu siapakah kedua lelaki ini. Mari kita mulai dari cinta pertamaku ketika aku masih SMA.
15 tahun yang lalu
Namanya Frianca Bagaskara. Di rumah dia sering dipanggil Bagas. Tapi teman-temannya sering memanggilnya Anca karena dia selalu mempertahankan penampilan kepala botak dan kuping caplang yang dibanggakannya. Sifatnya yang humoris dan selalu ingin tahu memberinya image sebagai ketua geng kampung. Semua anak-anak kampung tunduk padanya karena kecerdasannya. Kuakui dia memang pintar sekali. Tanpa susah-susah belajar pun dia sudah langganan ranking satu di kelas. Intinya dia tipe pemimpin yang ideal.
Bagaimana aku bisa tahu? Aku sudah menjadi temannya sejak SD. Rumah kami hanya beda antara kampung salak dan kampung melati. Aku sering bermain sepeda bersama Anca dan gengnya. Dan parahnya, aku sudah satu sekolah dengannya sejak SD bahkan hingga sekarang ketika kami menginjak bangku SMA. Entah nasib, takdir, atau karma dari nenek moyang sehingga kami tidak bisa dipisahkan. Sama-sama panitia event, sama-sama anggota OSIS, sama-sama anggota Karya Ilmiah Remaja (KIR), dan masih banyak lagi kegiatan yang mempertemukan kami secara tidak sengaja.
Namun, belum ada perasaan khusus yang muncul di hatiku karena aku hanya menganggapnya sebagai sahabat. Hingga suatu hari, ketika aku berulang tahun ke 16, anak-anak OSIS mengerjaiku habis-habisan dengan melempariku plastik berisi air kolam ikan dan comberan. Ditambah lagi anak-anak KIR 'menghadiahiku' tugas membereskan laboratorium kimia setelah tim kimia praktek karena hari itu aku ulang tahun. Tidak ada yang membantuku bahkan sahabatku, Dara, sengaja meninggalkanku karena ada janji dengan pacarnya. Benar-benar hari sialku.
Tiba-tiba Anca datang membawakanku sabun dan kostum futsalnya untuk kukenakan. " Mandi dulu sana. Bau tau. Nanti beresin laboratoriumnya gue bantu."
Entah setan apa yang sedang merasukinya. Tidak biasanya dia menjadi baik dan perhatian seperti itu. Berhubung tidak ada yang menemaniku dan hari sudah semakin sore, kuputuskan untuk mandi lalu mengganti bajuku dengan kostum futsalnya. Agak kebesaran sih, tapi setidaknya masih kering dan wangi.
Setelah keluar dari kamar mandi, aku terkejut bukan main karena dia menungguiku mandi hingga selesai. " Lama amat sih mandinya. Gue udah minta ijin satpam buat beresin lab jadi setelah kita beresin, pintunya kita yang kunci," ucapnya santai. Ternyata ucapannya mau membantuku membereskan laboratorium kimia bukan sekedar bualan. Aku senang bukan main ada yang perhatian seperti ini. Bahkan Dara, sahabatku, sekalipun tidak pernah sebaik ini.
Kami membereskan Lab. Kimia dalam diam bahkan tanpa kontak mata sedikit pun. Saat itu yang kupikirkan hanya cepat-cepat pulang dan merebahkan tubuhku di atas kasur empukku yang nyaman. Aku lelah sekali hari ini. Tiba-tiba suara petir dan guntur mengejutkanku. Tak berapa lama gerimis diikuti hujan deras memerangkap kami di dalam sekolah. Aku dan Anca hanya bisa saling pandang sambil menunggu hujan reda. " Kayaknya hujannya bakal awet deh," celetuknya.
YOU ARE READING
My Beautiful Romance
Teen FictionHanya ada dua pria yang berotasi mengelilingi hidupku dan memenuhinya dengan penuh cinta. Anca, si jenius kutu buku dengan senyumnya yang menenangkan, cinta pertamaku sejak SMA dan Ando, jurnalis tampan dengan pesonanya yang luar biasa. Mereka datan...