Wali Kelas

1.3K 150 13
                                    

Flashback

Dulu Sasuke begitu penasaran dengan pekerjaan kakanya yang rela menentang ayahnya . Saat itu Sasuke membenci Itachi yang meninggalkan tanggung jawab mengurus perusahaan keluarganya.
Karenanya ia harus menanggung beban yang sangat berat. Sasuke adalah anak yang termasuk genius namun tidak dimata ayahnya ia selalu saja dibandingkan dengan Itachi.
Tapi sekarang ia tahu apa yang Itachi lakukan diluar sana, lihatlah sekumpulan para tentara dan polisi berjejer rapi melakukan penghormatan terakhirnya. Ia tidak bodoh hinggak ia tidak menyadarinya.
Sasuke terus menatap kekecewaan makam Itachi tanpa bergerak sedikit pun.
"Itachi sayang hiks.....hiks... mengapa kau meninggalkan kaa-san sayang" tangis Mikoto memeluk makam Itachi.
"Tenangkan dirimu Mikoto" Kata Fugaku menenangkan istrinya.
"Hikss... seharusnya aku lebih berusaha melarangnya hisk... Fugaku hiks....hiks" Ucapnya sebelum Mikoto pingsan tak kuasa menahan kesedihannya.

Fugaku segera menggendongnya meninggalkan pemakaman yang mulai sepi.

Uchiha Madara berdiri tegak disamping makam Itachi namum matanya mengisaratkan kesedihan yang mendalam untuk cucunya yang telah terkubur dalam tanah.

FEM!Naruto
Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto
.
.
.

Suasana kantin terlihat cukup ramai banyak yang mengunjungi bahkan terlihat antrian untuk membeli makanan, namun cukup damai tidak ada keributan maupun teriak- teriakan.
Tadinya begitu, sebelum kedatangan pangeran sekolah yang membuat wanita- wanita memekik histeria dan membuat pria- pria meringis iri.

"Kyaaa Sasuke-sama duduklah sini!!!"

"Kyaaa Sasuke-kun aku padumu kyaa!!"

"Waw Gaara- kun kau selalu menawan hatiku!"

"Neji- sama love you!!"

"Kyaa my puppy Kiba!!"

"Shikamaru-kun aku akan selalu menunggumu!!!"

Begitulah kurang lebih keadaan yang terjadi, mereka yang disebut namanya memasang muka datarnya menghiraukan teriakan memuja pada mereka.
Kecuali Kiba yang tidak punya urat malu memasang senyum bodoh sambil melambai- lambaikan tanganya serta memberikan kedipan mata pada kumpulan wanita. Alhasil mereka berteriak semakin kencang.

"Hentikan senyum bodohmu Kiba!" Ucap Gaara yang tidak tahan dengan tingkah sahabatnya.

"Sialah kau Gaara, apa salahnya menikmati suasana ini"
Bukan Kiba, bila tak bisa membalas ucapan sahabatnya. Walaupun terkadang jawaban yang diberikan di luar nalar manusia, namun itu cukup membuat sahabatnya terdiam.

"Hn... merepotkan" Ucap Shikamaru terkesan malas melenggang menuju tempat duduk kantin di pojokan tempat kesukaanya yang diikuti sahabat lainnya.
Setelah Sasuke menatap tajam siswi- siswi yang berada di kantin, suasana pun kembali tenang. Mereka tahu bahwa pangeran mereka sedang tidak ingin di ganggu.

"Ayame tolong berikan pesanan yang seperti biasanya yah!!" Teriak keras Kiba tak tau malu, padahal jaraknya cukup jauh.

"Jadi siapa yang akan menjadi wali kelas kita berikutnya" tanya Neji membuka pembicaraan pada topik yang akan dibahas.

Shikamaru segera membuka laptop yang dibawanya.
"Hatake Naruto, umur 23 tahun" Ucapnya setelah menunjukan foto seorang perempuan.

"Yang lain ?" Ucap Sasuke singkat masih melihat foto tersebut, entah mengapa begitu sangat familiar dibenaknya.

"Nihil" jawab Shikamaru mengangkat bahu.
"Bahkan mencari fotonya saja cucup sulit dicari, namun kurasa dilihat dari marga dia ada hubunganya dengan Hatake Kakashi" Jelas Shikamaru panjang.

"Pesanan datang, silakan dinikmati" Ucap Ayame memadang senyum manisnya yang dibalas kedipan mata oleh Kiba. Tidak bisa dipungkiri Anyame sempat tersipu olehnya.
Neji melirik Kiba bosan, dimanapun dan suasana seperti apapun pasti Kiba akan membuat ulah.
Kiba yang menyadarinya segera memasang senyum bodohnya menghadap Neji.

"Itu tidak penting bukan?, yang terpenting bagaimana cara kita untuk menyingkirkannya" Ucap Kiba seraya memikirkan cara- cara liciknya.

"Entalah. Firasatku tak enak tentang dia" ucap Gaara menatap bosan.

"Hm.... benar- benar merepotkan" ucap Shikamaru setuju pendapat Gaara.

"Kau mengenali dia Sasuke?" Ucap Neji yang tak sengaja melihat Sasuke terus memandang foto tersebut.

"Tidak" jawab Sasuke singkat yang mengakhiri pembicaraan.
Mereka mulai menikmati makanan setelah obrolan yang tidak mendapat apa- apa.

****

Naruto menghela nafas kesal "mengapa harus ia yang menjadi Guru di Sekolah Konoha High Shcool bukankah sudah ada paman Kakashi disana" batinya heran.

"Yang lebih sial lagi kenapa harus jadi wali kelas yang murid- muridnya terkenal bandel" Ucapnya bermonolog membaca laporan tentang kelas yang akan diajarnya.

Naruto turun dari tempat tidurnya dan mengambil buku yang berisi daftar siswa yang akan di bimbingnya.

"Pantas saja mereka begitu arogan, mereka dari kalangan atas" sinis Naruto merasa kesal melihat mereka menggunakan kekuasaannya untuk keinginan dirinya sendiri.

Senyum tipis Naruto muncul kala melihat biodata seorang yang ia amati akhir- akhir ini. Setidaknya ia tak perlu mengawasi dia dari kejauhan pikirnya, namun tatapannya kembali dingin setelah otaknya memproses kejadian demi kejadian yang telah ia lalui.

Tbc..

Fear DeepestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang