Sekolah baru

42 6 5
                                    

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah sekian lama libur panjang kenaikan kelas. Semua siswa hari ini sangat bersemangat rupanya. Mereka sibuk menceritakan pengalaman masing- masing selama liburan sekolah, suara tawa merekapun begitu renyah terdengar oleh telinga.

Namun beda halnya dengan Doni seorang anak pindahan dari Bandung tersebut dia begitu terlihat lesuh,muram. Bak tanaman kehilangan akar. Seolah olah tak ada gairah untuk ikut bercanda. Ataupun ikut menceritakan semua hal yang pernah ia lewati di sekolah yang dulu.

Tak lama kemudian bel pun berbunyi pertanda semua siswa harus berbaris untuk apel pagi dilanjutkan dengan bersalam salaman kepada kepala sekolah beserta para guru dan pengumuman pembagian kelas.

Para siswa bersorak gembira ketika kepala sekolah mengumumankan jika kelas 11 tetap sama seperti kelas 10. Setelah itu semua siswa langsung berlari bersemangat menuju kelas masing masing untuk memperebutkan bangku paling depan.

Sementara Doni masih saja mematung memperhatikan sekelilingnya. Rasanya dia ingin menjerit,dia tidak mempunyai teman di sekolah barunya semuanya terasa asing baginya.

Tiba tiba salah seorang guru memanggilnya dan mengantarkannya untuk masuk kelas IPA 1. Disepanjang jalan menuju kelas ipa 1 hampir semua mata menatap Doni dengan tatapan tajam, sinis, meremehkan, menertawakan bahkan ada yang berbisik bisik seolah olah doni adalah mangsa mereka yang siap mereka terkam habis habis. Tatapan tersebut membuat nyali doni semakin menciut tak ada sisa dia hanya bisa menunduk.

Belum cukup sampai situ setelah tiba dikelas Doni pun langsung di suguhkan dengan tatapan tersebut lagi. Pak Budi yang menyadari hal itu langsung memperkenalkan Doni

" Ini teman baru kalian namanya Muhammad Doni Riansyah kalian bisa panggil dia Doni. pindahan dari Bandung, bapak harap kalian bisa berteman baik dengannya".

"Baik pak". Jawab mereka kompak.
"Doni kamu boleh duduk di situ" (sambil menunjuk bangku yang kosong).
Doni hanya mengangguk dan langsung berjalan menuju tempat duduknya yang tadi ditunjukan oleh pak Budi.

Baru saja doni duduk kini semua siswa kelas ipa 1 sudah merubungi doni seperti lalat.
"Haii bro kenalin nama gue Gio, lo bisa panggil gue Gio ganteng karna gue adalah cowok terganteng dikelas ini. " ucap Gio pede sembari tertawa renyah.
" woii doni badan lo gede banget sih kaya tongkang. " suara Bella di sebrang sana.

Bela adalah siswi kelas ipa 1 yang terkenal sangat tomboy dan mulutnya yang ceplas ceplos.

Dan masih banyak pertanyaan, bahkan bullyan dari teman teman kelasnya.

Namun Doni masih saja tetap diam tanpa menjawab pertanyaan yang teman temannya lontarkan.

Lengkaplah sudah penderitaan doni sekarang. Dalam hati doni mendengus kesal ingin sekali dia meremas remas teman kelasnya ini lalu di jadikan santapan untuk doni makan, dia sangat kesal, marah tapi doni tidak bisa berbuat apa apa.

Dimata teman teman kelasnya ini doni hanyalah seorang anak baru yang bertubuh gempal macem tongkang, cupu,  pendiam, dan mungkin termasuk siswa yang bodoh. Karna kebanyakan orang yang bertubuh besar cenderung lebih malas.

Tak lama kemudian bel pun berbunyi pertanda jam masuk pelajaran.
Semua siswa yang sedang makan, bergosip, main handphone, Tidur dan yang lainnya segera menghentikan aktivitas mereka dan segera duduk di tempat mereka masing masing.

"Assalamualaikum. " ucap Bu Lia guru b. Inggris.

"Walaikumsalam bu" ucap murid ipa 1 kompak.

"Apa kabar kalian ? Udah lama ya nggak ketemu ibu setelah libur panjang. Kalian pada liburan dimana nih?" tanya Bu Lia.

"Dirumah aja bu bosen" jawab salsa

"Kalo aku sih bu Liburannya di pulau kapuk bu" jawab Bella sambil tertawa.
Sontak semua pun ikut tertawa karna lelucon Bella itu. Sedangkan Doni masih tetap diam acuh tidak tertawa, memangnya apa yang lucu yang ada leluconnya terdengar sangat garing.

Bu Lia pun mengabsen terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran.  Satu persatu siswa telah di absen.
Tetapi sedari tadi nama Doni belum juga di panggil.

" Bu ada yang belum di absen". Celetuk Bella.

"Oh ya? Siapa"? Jawab bu lia

"Itu loh bu si gembrot doni dia anak baru ". Sambil menunjuk ke doni.

Lalu Bu lia pun memanggil doni dan menyuruhnya untuk maju ke depan untuk memperkenalkan diri.
Namun doni masih saja berdiam di tempat duduknya seolah dia tidak mendengar ucapan bu lia.

Semua siswa sontak langsung membujuk doni untuk maju kedapan untuk memperkenalkan diri. Doni masih tidak menghiraukan perkataan teman temannya dia hanya menggeleng gelengkan kepala nya saja tanpa berbicara.

Sepertinya Bu lia sudah mulai geram dengan sikap Doni yang sangat tidak sopan terlebih dia adalah anak baru. Lalu bu lia pun menghampiri doni dan mencoba membujuk Doni lagi untuk maju ke depan. Akhirnya dengan berat hati doni mau maju kedepan.

"Silahkan perkenalkan diri kamu kedepan teman teman kamu doni". Ucap bu lia

Namun lagi lagi Doni hanya diam dia tidak memperkenalkan dirinya.

"Doni kamu dengar ibu bicara kan"? Tanya bu lia.

Doni hanya mengangguk.

"Kalo kamu denger apa yang ibu bicarain kamu harus perkenalkan diri kamu sama temen temen baru kamu agar mereka lebih mengenal kamu. "

"Nama aku Muhammad Doni Riansyah" ucap doni sambil terus menunduk

Sontak semua siswa bahkan Bu Lia kaget dan tertawa mendengar suara Doni yang seperti anak perempuan.

" woii doni lo badan doang yang gede tapi suara lo kaya anak cewek! " ceplos bella

" alus banget sih don suara lo. " ucap salsa

"Lo tadi pagi abis sarapan apa sih don kok suara lo gitu banget! " ejek Gio

Bullyan seakan tidak ada habisnya. Dan inilah yang membuat doni menutup diri rapat rapat.

"Udah-udah gausah diribut kasian kan doni. " ucap reina

"Cie ciee kayanya ada yang naksir nih sama doni". Teriak Bella

"Iih lo tuh apa apaan sih bel! " jawab reina sebal

" udah lo ngaku aja gausah ngeles gitu kali". Ucap bella sinis

"Lo tuh bell kampret banget sih ih nyebelin!!

Suara di dalam kelas begitu berisik sekali sudah seperti berada didalam mall.

"Ini kelas apa mall sih ya tuhan berisik banget!! " batin Doni

"Udah stop Ibu nggak mau denger kalian ribut lagi!  Suara kalian itu udah kaya toak masjid berisik banget sampe telinga ibu mau pecah inii !! Kalian itu udah kelas 11 anak IPA 1 lagi tapi sikap kalian itu masih kaya anak SD! " Omel bu lia.

"Iyah bu, maafkan sikap kami. " jawab mereka kompak

"Iyah ibu udah maafin kalian tapi ibu harap kalian jangan mengulangi hal seperti itu lagi yah" ucap bu lia tulus

"Iyah buu"

"Doni sekarang kamu boleh kembali duduk" ucap bu lia.

Doni hanya mengangguk dan berjalan ketempat duduknya.

Haii gimana ceritanya?  Gaje banget yah wkwk maaf yah kalo agak gaje dan ga nyambung btw ini cerita Perdana aku nih jadi aku juga masih belajar. Jadi maklumin aja yaa hehe.
Oh iya semoga kalian juga suka yah sama ceritanya 😘
Jangan lupa vote and coment yaa guys 😘

UnexpectedlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang