"Eh iya Pop, sans ae si gue ga bakalan lupa kok. Pokoknya lo ingetin gue lagi dari whatsapp oke? " jawab ku seraya mengacungkan jempol padanya.
.
.
.
.
.
.
.Lalu Poppy pun meninggalkan Ku dengan senyuman manis yang tercetak jelas di bibir mungil nya, Dan Ku lihat dia di ambang pintu seraya berkata.
"Adin, kamu di tunggu Ka Zam-zam diparkiran." Kata Poppy agak berteriak.
"Oh oke." Jawabku singkat Dan bergegas membawa tas Dan, handphone di tanganku.
Sesampainya di parkiran, Ku lihat Zam-zam sedang duduk di atas vespa Ku sambil memainkan jari nya lentik di atas telepon genggam miliknya.
"Ada apa Zam, mau ketemu gue? " kataku seakan mengagetkan nya dari balik tubuh nya yang terbilang goals ini.
"Astaghfirullah kaget gue, gimana lo berminat ikut ekskul rohis ga? " jawabnya dengan tatapan bertanya.
"Iya gue ikut, besok kan? " jawabku singkat, lalu mengajukan pertanyaan yang bahkan aku sudah tau jawaban nya.
"Iya besok, oh iya satu lagi. Besok lo ga usah bawa vespa lo ya, biar gue yang anter jemput lo." Pinta nya.
"Lah emang Ada apaan nih, kok lo mau anter jemput gue? Mau latihan jadi tukang ojek ya lo? Haha." (Receh banget si lo Din.)
"Ya lagi pengen aja, lagi pengen bonceng cewek cantik yang satu ini." Kata Zam-zam sambil melirikkan matanya padaku.
"Receh deh lo Zam." Jawabku dengan agak terkekeh pelan, Dan Ku yakin Zam-zam melihat pipiku yang merah seperti tomat ini.
"Tapi sekarang lo anterin gue sampe pertigaan yang kemaren ya." Kata Zam-zam sambil menunjukkan puppy eyes nya.
"Mau banget lo ya, emang motor lo yang mahal itu kemana?" Kataku sambil menyunggingkan senyum miring, yang tujuan nya agar Zam-zam lebih memohon kepadaku.
"Motor gue di bengkel, spion nya retak. Jadi lo mau nganterin gue ga nih? Kalo enggak gue mau pesen grab aja." Jawabnya dengan sedikit campuran ngambek ala ala cowok cool nya itu.
"Hahaha lo lucu deh kalo lagi kaya gitu, bikin gue makin gemes pengen nyubit pipi lo yang tembem itu." Kataku tidak sadar, karena aku memang menyukai pria tembem, Dan tinggi besar seperti sosok pria tampan yang Ada dihadapanku ini.
"Apa lo bilang? Lo mau nyubit pipi, nih cubit aja gpp kok gue ikhlas lahir batin bin seneng banget malah haha." Kata Zam-zam dengan tawa kemenangannya.
"Eh maksud gue, gue jadi pengen nampol pipi lo, nendang perut lo, matahin leher lo, nonjok idung lo, jambak rambut lo, pelintir tangan lo... " belum selesai Adin berbicara, Zam-zam langsung menyambar."Terus, terus apalagi? Ternyata seorang Adin kalo lagi salting gini lucu ya haha." Kata Zam-zam yang berhasil membuatku tersipu malu karena kata-katanya.
"Ah bodolah, ayo naek gc, jadi gue anterin ke pertigaan ga?" Kataku balik ngambek padanya.
"Jadi kok jadi." Sahut Zam-zam antusias yang langsung duduk di jok belakang vespa Ku, Dan berpegangan pada ranselku.
Aku pun langsung menyelah scooterku, Dan ya sekali selahan saja sudah membuatnya mengeluarkan suara seksi nya itu, yang membuatku ketagihan ingin mendengarnya lagi Dan lagi.
"Love you ganteng! ❤" kataku pelan pada scooter kesayanganku itu, yang langsung dibalas dengan Zam-zam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Gadis November
RomansaAssalamualaikum Teman-teman. Perkenalkan Nama Saya Syafa Adina Az-Zahra. Panggil Saja Adin, Karena Keluarga dan Teman-teman saya Terbiasa Memanggil Saya Dengan Nama Tengah Saya itu. Saya Anak Pertama Dari Dua Bersaudara, Adik Saya Bernama Faizah Nur...