Note: Kebanyakan adegan Changsoo - Chae Jin dan mungkin semakin membosankan, mianhae. Otak author lagi agak ga konsen pas ngelanjutinnya.
AUTHOR POV
Jaejoong berada di kamar hotelnya. Ia sedang sibuk mengedit video di depan laptopnya setelah merekam video sambil bernyanyi untuk Hee Young. Ia benar-benar memenuhi keinginan yeoja itu. Setelah selesai mengedit video, Jaejoong menyingkirkan gitar yang ia pinjam dari karyawan hotel itu ke samping. Lalu ia mengambil kertas dan mulai menulis surat untuk Hee Young dan Yunho. Surat untuk Hee Young tak terlalu panjang karena apa yang ia ingin sampaikan sudah ia rekam di video tadi.
Jaejoong berencana untuk kembali ke Korea dan menyetujui tawaran appa-nya untuk mengurus perusahaan yang ada di Perancis. Setelah bertemu Hee Young semangat Jaejoong untuk hidup lebih baik menjadi bertambah. Apa lagi mengingat yeoja itu memaafkan kebodohan dan keegoisannya di masalalu. Walaupun hatinya sakit tapi ia masih bersyukur bisa melewati seharian ini dengan Hee Young.
Selesai menulis surat Jaejoong merebahkan dirinya di sofa dan menatap langit-langit. Ia tersenyum mengingat kejadian hari ini.
“Sedih memang tapi paling tidak dia bisa tersenyum dan memaafkanku. Aku harus melakukan olah raga kalau begitu.” Ucap Jaejoong saat teringat Hee Young mengatakan ia kurus dan harus menjaga dirinya baik-baik.
Ia beranjak dari sofa menuju ranjangnya. Sebelum beristirahat Jaejoong memesan tiket pesawat penerbangan pertama untuk besok. Setelah itu ia pun terlelap tidur.
----
Yunho terbangun saat mendengar bel terus berbunyi tanpa henti. Ia melihat jam lalu beranjak dari tempat tidur menuju pintu. Dibukanya pintu itu dan melihat Hee Young datang sambil tersenyum cerah. Yunho menatap yeoja di depannya dari atas hingga kebawah.
“Kau salah kamar, kalau ingin bertemu Di Kha di kamar sebelah.” Ucap Yunho lalu masuk ke dalam tapi dengan cepat Hee Young tahan.
“Aku ingin bertemu denganmu.” Ucapan Hee Young membuat Yunho bingung dan menatap yeoja di depannya penuh curiga.
“Ada apa kau mencariku? Jangan bilang kau jatuh hati padaku.” Canda Yunho. Hee Young memukul pelan lengannya.
“Ayo masuk dulu.” Paksa Hee Young. Lalu ia duduk tanpa di persilahkan terlebih dahulu oleh Yunho. Yunho duduk dan menatap Hee Young dengan bingung dan masih mengantuk.
“Aku ingin menanyakan tentang Jaejoong. Ceritakan padaku apa yang dia lakukan setelah aku pergi sampai sekarang.” Yunho membelalakan matanya mendengar ucapan itu mulus keluar dari bibir Hee Young. Rasa kantuk yang tadi masih menyerang tiba-tiba hilang begitu saja.
“Kenapa tiba-tiba kau menanyakan hal itu?” Tanya Yunho tanpa menjawab pertanyaan Hee Young.
“Dia menyuruhku menanyakannya padamu saat kutanya kemarin. Dia pelit sekali tak mau menceritakannya padaku.” Jawab Hee Young. Walaupun terlihat santai sebenarnya Hee Young gugup dan takut akan menangis lagi tapi ia bertekad ingin mengetahui semuanya tentang namja itu selama ia tak bertemu dengannya. Sepahit apapun itu. Ia melihat Yunho masih kaget dan tampak memikirkan sesuatu.
“Aku tak akan menyalahkanmu dan Di Kha. Aku pun akan merahasiakan ini dari Changmin. Kau tenanglah. Sekarang ceritakan padaku semuanya. Sepahit apapun itu aku akan menerimanya.” Dilihatnya Yunho menghela nafas panjang.
“Yakin?” Hee Young mengangguk cepat.
“Aku tak tahu bagaimana bisa kau bertemu dengannya secara langsung seperti itu.”
“Jangan salahkan dia. Kau pasti menyalahkannya kan? Jaejoong sudah menebaknya kemarin.” Potong Hee Young.
“Aish namja itu. Arra, aku tak akan bertanya ataupun memarahi kalian tentang pertemuan kemarin. Aku akan tutup mata mengenai hal itu.” Ucap Yunho.