Memang Cin Long-giok tidak tahu peristiwa besar apa yang dimaksud oleh Hong-lay-mo-li, sebaliknya Khing Ciau maklum, yang dimaksud adalah kejadian yang menimpa keluarganya ibu dan semua pembantu rumah tangganya, tiga orang dibunuh secara menggelap Ong An dan Siau-hiang, pembantu ibunya terkena Toh-kut-ting, ibunya tertutuk Siau-yau-hiat sehingga napas putus jiwa melayang, disusul pasukan negeri Kim meluruk ke rumahnya hendak menangkap dirinya, beruntung dia mendapat bantuan Lian Ceng-poh, barulah jiwanya selamat dari marabahaya.
Toh-kut ting adalah senjata rahasia tunggal dari keluarga Cin, tutukan telak yang mengarah Siau-yau-hiat merupakan ilmu tutuk tunggal dari keluarga Cin pula, malah menurut cerita Lian Ceng-poh, waktu dia tiba di rumahnya, ada melihat bayangan seorang gadis menyelinap keluar lari dari rumahnya, dari gambaran yang dilukiskan oleh Lian Ceng-poh, terang sekali mirip benar dengan Cm Long-giok.
Oleh karena itu Khing Ciau bersikukuh pendapat bahwa pembunuh ibu dan kedua pembantu rumah tangganya terang adalah sang Piaumoay.
Namun setelah mendengarkan jawaban Cin Long-giok pada pertanyaan Hong-lay-mo-li, pendapat kukuh dan bukti2 yang dilihatnya itu seketika goyah dan terpecahkan semuanya, segala pertanyaan dan lika-kejadian yang serba rumit ini sekarang mendadak terbongkar semua, tanpa terasa bergejolak jantungnya, pikirnya: "Tak heran Piaumoay hari itu ingkar janji, ternyata semalam sebelumnya rumahnya sudah terjadi berbagai peristiwa. Merekapun hendak meninggalkan rumah pergi ke tempat yang jauh, semalam suntuk tidak meninggalkan rumah, jadi pembunuh ibuku tentulah bukan dia?"
Setelah gejala2 satu dicocokan dengan yang lain-nya, persoalan menjadi semakin terang, dan mau tidak mau Khing Ciau mulai sadar akan keteledorannya, seketika hatinya hambar, tiba2 ia teringat: "Kalau demikian paman tidak mau diperbudak oleh kerajaan Kim, malah dia seorang patriot bangsa yang perwira. Ah, memang aku salah membunuhnya?"
Terdengar Hong-lay-mo-li bertanya pula: "Nona Cin, masih ada sebuah hal yang belum kumengerti, siapakah sebetulnya pembunuh ayahmu?"
Cin Long-giok sesenggukan, tiba2 ia menuding Khing Ciau: "Dia itulah!"
Hampir dalam waktu yang sama, Khing Ciau mendadak tersentak sadar, serunya keras: "Aku inilah."
Tiba2 ia mencabut pedang, teriaknya: "Kaumoay, memang aku yang salah, aku berdosa terhadap paman, bersalah terhadapmu lagi!"
Pedang terangkat terus ia hendak menggorok leher sendiri
"Trang!" sekali gunakan kebutannya Hong-lay-mo-li memukul jatuh pedang Khing Ciau katanya: "Kalian sama2 salah duga, pembunuh ayahmu terang bukan Khing Ciau."
Dengan tertegun Cin Long-giok pandang Hong-lay-mo-li, batinnya: "Aku sendiri menyaksikan dengan mata kepalaku, kenapa dikata bukan dia?" tapi dalam hati memang dia mengharap bukan Khing Ciau, maka tidak segera ia mendebat, ia harap Hong-lay-mo-li bisa memberikan penjelasan.
Adalah Khing Ciau sudah ribut seperti kemasukan setan, teriaknya: "Bunuh orang menebus jiwa, akulah pembunuhnya, akulah pembunuhnya, aku salah bunuh orang, biar kutebus dengan darahku baru bisa mencuci dosaku."
"Tenangkan dulu hatimu, masih ada sebuah pertanyaanku!" kata Hong-lay-mo-li.
Dengan cepat San San memegang kencang tangan Khing Ciau, bujuknya lirih: "Dengarlah petunjuk dan penjelasan Liu-cici saja!"
"Bagaimana kepandaian silatmu dibanding dengan pamanmu ?"
"Terpaut jauh sekali!"
"Lalu cara bagaimana kau bisa membunuhnya? Tempo hari kau pernah cerita kepadaku bahwa kau pernah membunuh Cin Jong, waktu itu sudah timbul curigaku, cuma waktu itu kau tidak jelaskan bahwa Cin Jong adalah pamanmu, tidak kau jelaskan pula seluk beluk sebanyak ini, sekarang bukan saja aku sudah yakin bukan kau pembunuhnya, malah bukan mustahil aku bisa wakilkan kalian mencari si pembunuh tulen itu! Coba kau tuturkan sejelasnya pertarunganmu waktu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Latah (Tiao Deng Kan Jian Lu)
AventurăPemuda ini bernama Khing Ciau, rumahnya berada di Siok-shia, kira-kira seratus li dari Tiong-toh (Pakkhia), setelah Siok-shia terebut dan diduduki pasukan negeri Kim, ayahnya pernah menjabat kedudukkan cukup tinggi di dalam pemerintahan. Terbayang a...