UNTOUCHABLE

41 4 11
                                    

Aku bosan sekali, liburan tahun ini tidak menyenangkan, biasanya aku bermain dengan para sahabatku, mama dan papa juga mengajakku pergi berlibur, tetapi sekarang tidak, mereka sangat sibuk dengan pekerjaannya, kalau sahabatku.. mereka berbeda cerita..

"Cara, bagaimana dengan rumah baru kita? Apakah kamu menyukainya?" Mama datang ke kamarku.

"Oh iya, tentu saja aku menyukainya, Ma." Aku menjawab pertanyaan mama dengan singkat.

"Hey, kamu kenapa? Kok terlihat sedih begitu?"

"Tidak apa-apa, mama pergi saja, urusi pekerjaan mama.." Gumamku.

Mama meninggalkan kamarku dengan wajah yang terlihat sedih, aku menyesal berkata seperti itu kepada Mama, aku ingin minta maaf, tapi sejujurnya... aku gengsi.

...

Malam telah tiba..

Seharian ini aku berada di dalam kamar, ditemani oleh benda favoritku seperti pulpen, buku, dan laptop, apakah kalian tahu mengapa itu semua merupakan benda favoritku? Ya ya ya, aku adalah seorang blogger, penulis cerpen, penyair, dan lainnya yang berkaitan dengan hal-hal seperti itu, aku suka berimajinasi, ini adalah hobbyku dari kecil. Waktu dulu aku adalah pengurus mading sekolah, semoga saja disekolah baruku ini aku bisa menjadi pengurus mading sekolah juga, dengan hal itu, maka aku akan bisa sedikit mengembangkan bakat/hobbyku.

"Halo, Cara! Papa datang!" Tiba-tiba Papa membuka pintuku dengan wajah riang gembira.

"Papa kemana saja! Aku menunggu Papa dari tadi, tapi Papa tidak kunjung pulang!" Ujarku kepada Papa.

"Baiklah, maafkan Papa, jalanan sangat macet. Tetapi Papa bawa sesuatu untuk kamu, taraaa!! Papa membawakan kamu kebab sebagai makanan yang akan menemanimu menulis cerpen yang amat bagus, papa menyayangimu, kembangkan terus bakatmu, Nak!"

"Wahh.. kebetulan sekali, aku sangat lapar, terima kasih ya, Pa. Aku begitu menyukainya, papa tahu saja jika aku sedang menulis cerpen!" Aku memeluk papa dengan erat, Papa tidak seperti Mama, Papa masih peduli denganku, sedangkan Mama, tidak.

"Sama-sama puteri Papa! Papa mau ke dapur dulu ya."

"Baik, Pa."

Aku segera memakan kebab dan melanjutkan menulis cerpen yang aku buat, cerpen ini adalah cerpen terakhir yang akan aku buat di malam liburan tahun ini, besok aku sudah masuk ke sekolah baru, semoga akan baik-baik saja.

.......

Sesampainya aku di sekolah...

"Hai!" Tiba-tiba ada yang memanggilku sambil memegang pundakku.

"Hai juga!"

"Kamu anak baru, ya? Aku baru melihatmu hari ini"

"i-iya, aku baru disini." Jawabku sambil tersenyum.

"Kamu kelas berapa? Dan siapa namamu?" Tanya anak itu yang terlihat sangat penasaran dengan diriku.

"Aku kelas 8, perkenalkan aku Cara, dan siapa namamu?"

"Wah kita sama, oh iya, aku beri tahu sesuatu. Karena kamu anak baru, pasti kamu akan mendapatkan kelas terakhir sebagai kelas barumu, hati-hati ya disana ada seorang anak yang aneh, hii" Terlihat wajahnya yang sedikit meringis menunjukkan ketidaksukaan pada orang itu.

"Hey apa maksudmu? Dan kamu belum memberitahuku siapa namamu?"

"Aku ke kelasku dulu, ya! Sampai jumpa!"
"He! Tunggu!"Anak itu tiba-tiba pergi dan berlari sangat cepat meninggalkanku seorang diri yang masih berada di tengah-tengah lapangan upacara. Aku sedikit penasaran dengan sosok anak aneh seperti yang diberitahukan oleh anak itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNTOUCHABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang