4

2.5K 399 3
                                    

Apa yang kamu lihat, dengar dan katakan belum tentu benar. Itulah yang kupelajari dari cerita Wonwoo.

***

"Dia makan teman."

Aku nyaris tersedak liurku sendiri ketika dengan santainya Wonwoo menananggapi ucapanku tentang Hyeri.

"Jangan sembarang bicara."

Wonwoo menggendikkan bahunya, "aku serius."

"Aku tidak menyukai Howon dan aku juga tidak menyukai Hyeri." Lanjutnya.

Kepalaku berdenyut, aku bingung dengan permasalahan diantara mereka, tapi aku cukup tahu diri untuk tidak mencari tahu lebih jauh tentang hal itu, tapi sepertinya Wonwoo tidak.

"Kau mau dengar tidak?"

Wonwoo menudingku yang masih saja melamun tanpa bereaksi apapun.

Kepalaku lalu berbalik menatapnya, "memangnya boleh?"

"Aku sudah bilang, kau bisa mengenalku langsung dari diriku sendiri, dan cerita ini adalah salah satunya."

Aku terpaku menatapnya dan tanpa kusadari dengan bodohnya rona merah mulai menyebar di pipiku, oh astaga, apa aku merona karena ucapan Wonwoo?

"Jadi, Hyeri itu dulu adalah teman kelasku, dia anak yang biasa saja, tapi aku tahu dia sangat ambisius."

"Dia lebih dulu mengenal Jaehyun sebelum mengenalku, dan karena Jaehyun kami akhirnya berteman. Awal pertemanan kami berjalan dengan baik, dan aku juga menyadari bahwa Jaehyun menyukai Hyeri."

"Jaehyun siapa?" Oke, aku tidak bermaksud menyela, tapi sebelum cerita ini semakin berlanjut, aku harus tahu siapa Si Jaehyun itu.

"Kau tahu Jung Jaehyun?"

"Jung Jaehyun?"

Wonwoo mengangguk. Dan aku diam beberapa menit untuk menggali ingatanku.

"Ah, aku ingat." Seruku.

Wonwoo kembali mengangguk lalu melanjutkan kisahnya. "Kami bertiga berteman baik, sebelum akhirnya malam itu aku menerima telepon bahwa Jaehyun ditahan atas tuduhan pelecehan seksual, dan korbannya adalah Hyeri."

Aku tercengang, benar-benar terkejut. Sekedar informasi, Jaehyun itu adalah peringkat umum Howon sebelum Hyeri.

Wonwoo tersenyum kecut, "Aku tidak percaya karena aku mengenal, sangat mengenal Jaehyun, dan meskipun dia menyukai Hyeri, dia tidak akan melakukan tindakan sebodoh itu. Tapi kemudian aku menyadari bahwa hanya ada satu penyebab mengapa Hyeri begitu bersikeras menuduh Jaehyun telah melecehkannya meskipun buktinya sangat kurang dan meminta agar Jaehyun di keluarkan dari sekolah. Alasannya hanya satu, karena dengan begitu saingan Hyeri akan hilang, dan otomatis namanya akan naik sebagai Si Peringkat Umum, menggantikkan Jaehyun."

Aku hanya bisa diam, ternyata yang kudengar selama ini salah. Nama Jaehyun tidak pernah baik, dan Hyeri selalu muncul sebagai korban.

"Hyeri adalah cucu dari Ketua Yayasan, jadi bagaiamanapun Jaehyun akan tetap menjadi pelakunya dan dikeluarkan dari sekolah, meskipun sebenarnya bukan dia yang salah."

Wonwoo berbalik menatapku, "Dan kau tahu apa? Hyeri mendatangiku setelah Jaehyun dikeluarkan dari sekolah, dia mengatakan sekarang peringkatku dapat naik di posisi kedua, dan dia di posisi pertama, dia juga bilang kami akan menjadi pasangan yang luar biasa."

"Jadi kau bilang, Hyeri menyukaimu?"

Wowoo mengangguk, "bukan hanya itu, dia bahkan mengaku di hadapanku bahwa dia tidak menyukai Jaehyun karena selalu saja menempel padanya dan menjadi perusak di antara kami berdua, padahal nyatanya, dialah yang mendekati kami pertama kali dan mengajukan diri untuk berteman dengan kami."

"Kau tahu, aku sangat tidak suka dengan Hyeri, karenanya sahabatku kehilangan nama baiknya dan terlebih lagi dia menyukaiku dan menjadikanku salah satu alasannya menjebak Jaehyun."

"Maka dari itu kau keluar?"

Wonwoo mengangguk lagi, "aku memutuskan untuk keluar dan bersekolah di tempat yang sama dengan Jaehyun, tapi orang tuanya bilang, Jaehyun ke luar negeri karena tidak ada yang mau menerimanya di sini, kau tahu bagaiamana reputasi Howon 'kan, dan dikeluarkan dari sana akan menjadi jaminan bahwa kau tidak akan diterima di sekolah manapun."

Aku mendengus, ternyata Hyeri lebih menakutkan daripada yang terlihat. Demi nilai, dia bisa menjatuhkan teman seperti itu?

"Maka dari itu, setelah pindah ke sini, aku sedikit menjaga jarak dari orang lain, aku tidak mau hal yang sama terulang dua kali, aku hanya tidak ingin diperalat lagi."

Aku mengulas sebuah senyum lantas menepuk bahunya.

"Tapi sekarang tidak lagi 'kan?"

Wonwoo berbalik menatapku, bingung.

"Sekarang kau berteman denganku, jadi artinya kau tidak menjaga jarak lagi 'kan?"

"Kau memangnya menganggapku teman?"

Aku mendelik. "Tentu saja, Jeon Wonwoo. Astaga."

"Tidak lebih?"

"Apa maksudmu?"

"Lupakan."

Aku mendengus lalu mengikutinya yang berjalan keluar kelas. "Ya Jeon Wonwoo! Apa maksudmu?"

***



Selamat hari raya idul fitri gaes. Minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin yah, maafkan jika daku banyak salah, ehe :v

Love,
Ocidxx

[1] Hello | Jeon Wonwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang