Backsound : Everything Has Changed by Taylor Swift
=======
Aku berjalan menapaki jalan setapak menuju rumah kecil di pinggiran kota Atlanta. Rumah kecil yang penuh dengan kehangatan di dalamnya. Aku tersenyum kecil ketika samar-sama aku melihat bayangan ayah, ibu juga adikku yang sedang tertawa bersama.
Ku percepat langkahku supaya lebih cepat sampai di rumah itu. Aku menggosok telapak tanganku sebentar sebelum akhirnya mengetuk pintu rumah tua itu. Tak lama setelah itu, pintu terbuka.
Mata coklat itu tampak berkaca-kaca melihatku. Seakan tidak percaya jika akulah yang berada di depan rumahnya.
“Ibu…” desisku tersenyum.
“Oh astaga! Ya Tuhan! Caity… aku benar-benar rindu padamu, nak!” ucap Ibuku kemudian dengan cepat menarikku ke dalam pelukannya. Pelukan hangat yang selalu aku rindukan.
“Ayah!!! Chris!!! Lihat siapa yang datang!!” teriak Ibuku yang membuatku terkekeh pelan.
“Ayolah, masuk! Di luar dingin. Aku tidak mau kau mati kedinginan! Ayo!” ajak Ibu menarik lenganku masuk ke dalam rumah.
Yah… inilah aku. Caitlin Victoria Beadles yang baru saja kembali dari perantauannya.
***
Pagi ini aku bangun lebih awal dari biasanya. Masih pukul lima pagi. Baiklah… ini rekor untukku bangun sepagi ini.
Baiklah. Aku adalah Caitlin Victoria Beadles. Putri dari pasangan Jack Beadles dan Molly Beadles. Adikku, Christian Beadles —kami biasa memanggilnya Chris—berumur empat belas tahun, sedangkan aku sendiri berumur delapan belas tahun.
Ini adalah libur panjang untuk perayaan natal. Sebelumnya, sejak dua tahun yang lalu aku kuliah di London. Jauh dari kota Atlanta memang. Bahkan berbeda benua. Tapi itulah cita-citaku. Aku ingin menjadi designer terkenal dengan mengambil kuliah jurusan design di University of the Arts London.
Dan tadi malam. Aku baru saja pulang ke kampung halamanku. Atlanta.
“Pagi, Bu…” sapaku pada Ibu yang sedang sibuk dengan peralatan dapurnya. Sepertinya dia sedang memasak makanan kesukaanku.
“Butuh bantuan?” tawarku.
“Ah, tidak-tidak! Lebih baik kau gunakan pagimu ini untuk jalan-jalan menghirup udara segar. Aku tahu di London pasti udara segar sangat jarang!” tukas Ibu yang langsung merebut wortel dan pisau dari tanganku. Aku terkekeh kecil, kemudian mengangguk.
“Kau bisa mengajak Chris,” usul Ibu. Aku menggeleng kecil.
“Tidak. Mungkin Chris masih tidur, aku tidak mau mengganggunya,” ucapku kemudian meraih mantel tebalku yang tersampir di gantungan baju dekat pintu.
“Aku pergi, bu!” teriakku.
Baiklah, Caitlin. Ini adalah hari pertamamu di Atlanta setelah dua tahun lalu kau pergi meninggalkan kampung halamanmu. Semoga saja aku tidak tersesat.
***
Aku semakin merapatkan mantelku ketika angin musim dingin semakin membuat tubuhku terasa membeku. Dingin sekali di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
Teen FictionInsipired by Taylor Swift - Everything Has Changed