"Gue--gue putus cinta."
Syifa menghela nafas ketika mendengar ungkapan Beby barusan. Barusaja jantungnya akan copot karena mengira Beby memiliki sebuah masalah besar. Oh ternyata, cuma putus cinta.
Tunggu, apa Syifa lupa saat dia menolak Angga kemudian pikiran dan fisiknya benar-benar kacau? Nyatanya, putus cinta itu bukan cuma. Putus cinta itu bukan hal biasa.
"Lo putus cinta sama siapa?"
"Dia serumah sama gue."
"Serumah?" Syifa melotot.
"Dia sepupunya sepupu gue. Jangan mikir yang aneh-aneh, Syifa."
Syifa tersenyum. "Hehe, abisnya. Emang dia ngapain elo sampe lo kayak gini?"
"Dia punya pacar."
"Dia nyelingkuhin lo?"
"Bukan. Gue bukan pacarnya."
"Terus, kenapa lo harus nangis?"
Beby terdiam mendengar ucapan Syifa. Syifa benar, Beby bukanlah pacar ataupun orang spesial untuk Angga. Sehingga, Beby tidak seharusnya menangis dan bersedih karena Angga punya pacar. Ingat, dia bukanlah orang spesial untuk Angga.
Beby menghembuskan nafas pendek. "Gue cuma... kacau. Gue kacau waktu denger dia punya pacar. Gue--gue gak siap."
"By, sesuka dan sesayang lo sama orang, jangan sampe lupa sama status lo. Lo gak berhak buat nangisin dia karena dia udah punya pacar. Kalau lo sayang sama dia, seharusnya lo malah seneng liat dia bahagia sama pacar barunya. Ayolah, cowok di dunia ini gak cuma satu. Jangan bikin lo stuck di satu cowok tanpa peduli sama lingkungan lo."
***
Steffi mengetuk pintu berwarna coklat di hadapannya. Tangannya masih mengeratkan jaket yang ia pakai. Malam ini, cuaca sangat dingin. Dan hal itu membuat ke-khawatiran Steffi kepada Beby bertambah.
"Eh, Steff, Ri."
Steffi menoleh ketika mendengar suara Bryan. Dan benar, cowok itu sedang berdiri di ambang pintu dengan senyumannya.
"Ada urusan apa?"
"Beby ada?"
Bryan mengerutkan kening. "Beby gak ada disini. Emang, dia gak ada di rumah?"
Ari menggeleng. "Beby kabur. Lo tau dia dimana?"
"Beby kabur? Perasaan tadi gue baru ketemu dia," kata Bryan.
"Ketemu dia? Kapan?"
"Tadi sore. Bahkan, kita sempet ngobrol tentang pacarnya Angga."
Steffi terdiam. Kini gadis itu tau mengapa Beby kabur dari rumah.
Steffi mendekati Bryan kemudian menarik kerah baju Bryan. "Bangsat!" Umpatnya.
"Sayang, kamu kenapa?" Ari mencoba menenangkan Steffi.
Steffi mendorong tubuh Bryan hingga cowok itu jatuh. "LO TAU? LO TAU APA YANG LO BUAT SAMPE LO GUE DORONG KAYAK GINI? LO TAU APA YANG LO BUAT SAMPE BEBY KABUR DARI RUMAH?"
Dada Steffi naik turun. Nafasnya memburu karena emosi-nya yang naik begitu tau bahwa Bryan menceritakan soal pacar Angga kepada Beby.
Walau Beby tidak pernah bercerita bahwa Beby suka Angga, tapi Steffi tau itu. Tau dari gerak dan mata Beby yang seakan tak mau melepas Angga.
Dan Steffi yakin, Beby pasti sangat terluka mendengar bahwa Angga memiliki seorang kekasih.
---
Halo aku kembali:)
Gimana chapter ini?
Gereget?Konflik mulai bermunculan. Btw, telat update nih>_<
See you in next chapter👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Love❌AnggaSyifa
Fanfic"Sekuat apapun badai menerjang, kau akan tetap jadi milikku." --- Ini cerita tentang Angga Yunanda, cowok bad boy dan most wanted di sekolahnya. Dia memang awalnya bad boy, tapi semua orang bisa berubah 'kan? Angga juga berubah setelah ia bertemu Sy...