We Are One

202 21 7
                                    

"kalian penipu"

"kalian buruk"

"kalian tidak pantas menjadi idola"

"kalian membohongi kita"

"kalian adalah penghianat"

"kami tidak akan mendukung kalian lagi"

"selamanya"

-----

"andwe, andwe, andweeeeee" seorang namja dengan mata tertutup tengah menggeleng-gelengkan kepalanya, wajahnya dipenuhi dengan keringat.

"woohyun-ah apa yang terjadi? woohyun-ah, woohyun-ah" ditepuk-tepuknya pipi namja yang sedang tidur itu oleh namja yang terlihat lebih tua darinya.

"hyung ~ " namja bernama woohyun itu langsung memeluk seseorang yang tak lain adalah hyung nya sesaat setelah dirinya terbangun.

"apa yang terjadi? apa kau bermimpi buruk eoh?" woohyun hanya menganggukan kepalanya.

"coba ceritakan pada hyung apa yang kau mimpikan. kenapa kau sampai ketakutan begitu?"

"bukan apa-apa hyung, bukan sesuatu yang penting"

"tapi kenapa kau sampai ketakutan begitu? kau tidak pernah seperti ini sebelumnya"

lama terdiam, sampai akhirnya woohyun mengeluarkan suaranya.

"sunggyu hyung"

"hmm?"

"apa kita akan selalu bersama seperti ini? aku, sunggyu hyung, dongwoo hyung, howonie, sungyeollie, myungsoo, dan sungjongie. apa kita akan selamanya bersama?"

"tentu saja, bukankah kita semua telah berjanji untuk tetap bersama selamanya? tapi, kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal ini? apa kau bermimpi buruk tentang kita?"

sekali lagi woohyun hanya bisa mengangguk. dia tidak tau harus menceritakan mimpinya itu pada sunggyu atau tidak. dia tidak ingin membuat semua orang khawatir, tapi dia juga takut jika apa yang dimimpikannya itu benar-benar terjadi. grupnya bubar. semua penggemar meninggalkannya. apa yang akan dia lakukan jika semua mimpinya itu menjadi nyata?

"ya! woohyun-ah, kenapa kau diam? kau tidak mau menceritakannya pada hyung? baiklah, tak masalah, aku mengerti. sekarang tidurlah lagi, besok kita harus latihan"

sebagai seorang leader sekaligus hyung bagi keenam anggota yang lain, sunggyu benar-benar telah melakukan hal yang sangat baik. dia selalu mendengarkan apapun yang dongsaeng nya ceritakan. dia juga selalu bisa mengerti jika memang mereka tidak mau menceritakannya. dia selalu percaya dengan dongsaengdeul nya itu.

-----

terdengar suara musik dari lagu be mine dalam sebuah ruangan yang tak lain adalah ruang latihan. 7 orang yang lebih dikenal oleh masyarakat luas sebagai infinite itu tengah melakukan latihan rutinnya. satu lagu, dua lagu, tiga lagu. seperti biasa, mereka selalu bersemangat. keringat yang mengucur deras di badan mereka sama sekali bukan alasan mereka untuk lelah. keloyalitasan dan kerjasama mereka memang pantas untuk diberi pujian. semua anggota nampak sangat bahagia karena mereka bisa melakukan latihan ini secara bersama-sama. namun berbeda dengan woohyun, meskipun dia berlatih dengan semangat yang sama seperti anggota lain, perasaan takut akan mimpi yang semalam masih melekat erat dalam dirinya.

"woohyun hyung, kau tidak terlihat seperti biasanya" semua anggota mengalihkan pandangannya kearah woohyun.

"eoh? gwenchana sungjong-ah"

"baiklah, kita istirahat sebentar. kalian juga pasti sudah merasa lelah" lagi-lagi sunggyu bersikap sangat profesional. dia tidak ingin anggota yang lain semakin curiga dengan perubahan sikap woohyun. karena dia tahu woohyun sedang dalam kondisi yang tidak baik, meskipun dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

We Are OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang