(Abaikan orang sama benda ditangganya ya. Fokus aja sama lorong-nya).
"Satu makna apa maksud, kak Jupe?" Tanya Anne memandang dirinya dengan bingung.
"Agar semua orang sadar akan mengingat kejadian tersebut dan mempedulikan anak yatim piatu sebagaimana mereka mempedulikan anak sendiri." Jawab Jupiter tanpa mengalihkan pandangan dari lukisan tersebut.
***
Mendengar jawaban dari Jupiter yang terdengar menggerakkan hati mereka membuat orang disekitar Jupiter tersenyum tipis yang membenarkan hal itu.
Jane mengalihkan pandangan menuju lukisan tersebut, "Jika dilihat lebih dalam lagi tatapan anak laki-laki ini mungkin sudah merasa kosong, dengan tidak adanya lagi orang tua pada hidupnya." kata Jane pelan.
Dionnel beralih menatap Jane yang tampak memandang dalam lukisan tersebut, "Ya, aku juga merasakannya." Ujarnya. Tetapi saat melihat kedua mata wanita tersebut Dionnel dapat merasakan sadness pada kedua manik bola mata tersebut.
"Apa ada lukisan seram lagi disini?"
Suara Anne membuat Dionnel yang tampak terdiam dan berpikir pun menatapnya, "Tentu saja. Lukisan itu satu-satunya tergantung dibelakang, ditengah akhir museum ini."
Jawabannya membuat Anne mengangguk paham.
"Sejarahnya bagaimana?" Tanya George menatap Dionnel.
"Dilukisan itu tergambar sosok Bernando de Galvez, seorang pemimpin militer asal Spanyol yang membantu koloni Amerika pada perang revolusi. Dia meninggal tahun 1786, dan seorang pelukis membuatkan sketsa gambar Bernando untuk menghormati jasanya."
***
Jane saat ini sedang berbaring dikamar, dia semenjak tadi belum ada tidur. Pikirannya masih menuntutnya untuk berpikir tentang kasus lukisan sekarang.
Tidak mungkin boneka dalam lukisan The Hand Resist Him yang tadi dilihatnya bergerak.
Itu tidak sesuai logika.
Tidak mungkin terjadi.
"Kau tidak tidur?" Tanya sosok disampingnya saat Jane sedang bersandar dikepala tempat tidur.
Pikiran yang tadi memenuhi kepalanya segera hilang, Jane pun tersenyum kecil, "Aku baru akan tidur." Ucapnya seraya merebahkan diri disamping Julian.
Julian membalas senyumannya dan mendekat pada Jane untuk mencium keningnya, "Baiklah, selamat tidur."
Jane tersenyum lagi, "Selamat tidur." Balasnya lalu menutup mata.
Paginya saat Dionnel hendak menatap sekitar museum yang sudah dibuka semenjak pukul delapan pagi tadi melihat Jane yang tampak berdiri dihadapan lukisan The Hand Resist Him.
"Apa yang kau lakukan, Jane?"
Mendengar suara seseorang dari jauh membuat Jane mengalihkan pandangan, "Tidak apa, Dion. Hanya ingin melihat-lihat saja." Jawabnya menatap Dionnel yang melangkah padanya.
"Melihat-lihat? Tetapi, kenapa kau memandang lantai?" Tanya Dionnel heran padanya.
Jane melipat kedua tangannya diperut, "Aku merasa ada sesuatu yang aneh disini. Itu yang menyita pikiranku semalam." Jawabnya seperti memikirkan sesuatu.
"Ternyata kau disini, Jane."
Sebuah suara membuat menyita pandangannya yang sekarang tertuju pada Julian yang mendekati mereka.
"Ya, dari sepuluh menit lalu." Kata Jane lalu menatap lantai dibawah lukisan tersebut lagi.
"Kenapa kalian memandang lantai?" Tanya Julian didekat mereka berdua.
"Ah, Jane tadi bilang merasa aneh dengan lantai dibawah lukisan ini." Jawab Dionnel menatap Julian.
Julian terlihat manggut-manggut menatap lantai juga, "Sebentar... kenapa disisi itu letak dua tackle terlihat sedikit miring jika perhatikan dengan seksama." Katanya mengerutkan kening dengan sedikit membungkukkan badan.
"Nah, kau baru menyadarinya juga." Ucap Jane semangat, dilihatnya Julian menekan dua tackle aneh tersebut dengan telapak tangannya.
Tetapi, tidak ada yang bergerak sama sekali. Julian pun menarik tangannya lagi.
Namun, saat salah satu kaki Jane yang akan keluar dari pembatas pengunjung untuk menatap lukisan tersebut tersandung. Hal itu membuat satu tangannya mencengkeram lengan Julian dan satunya lagi langsung menekan salah satu dinding disisi kanan lukisan.
Julian langsung menahan kedua lengan Jane agar dia tidak jatuh.
Beberapa menit kemudian mereka bertiga terdiam, mendengar bunyi gesekan yang dilihat pada dinding belakang lukisan tersebut. Hingga akhirnya mereka masih terdiam menatap dinding yang tadi tertutup kini telah terbuka lebar.
*****
Hey all back to me... sedikit misteri yah sepertinya.
Mungkin 'ku rasa kalian masih bingung. Oke, nanti ada lanjutannya. Sri ngantuk sebenarnya, gak bisa tidur tadi malam soalnya. Habis ini lanjut tidur.
Sampai jumpa.
06/05/2017
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eight Detectives | Revisi ✅
Mystery / Thriller1⃣ ⚫The First Stories, have done to reviewed. The Eight Detectives adalah perkumpulan dari kasus-kasus yang dipecahkan oleh delapan detektif itu sendiri. Di dalamnya, juga terdapat cerita kehidupan dari mereka. Apa saja kasus yang ada dalam kehidupa...