chapter 2

5.1K 449 11
                                    

Happy reading!

---
Yoona's POV

Sinar matahari mulai masuk ke sela-sela kamar ini dan membuatku terbangun. Pelan-pelan aku mengumpulkan kesadaran dan mulai mengedarkan pandangan ke seluruh kamar.
Mataku melirik ponsel milikku di atas meja samping ranjang yang sedari tadi menyala.

'Aih bodoh sekali!' Keluhku. Bagaimana bisa aku membuat alarm tapi mematikan nada suaranya?
Tidak ingin menyalahkan diri sendiri lebih lama. Aku langsung berjalan menuju kamar mandi untuk mandi.
Sekarang tepat pukul 08.30 dan hari ini aku memiliki mata kuliah pada jam 09.00. Masih tersisa waktu 30 menit, mandi saja tak akan cukup dengan waktu 30 menit. Jadi kuputuskan untuk berjalan dengan santai. Karena ku yakin, jika aku terburu-buru aku bisa meninggalkan beberapa barang saat ke kampus.
.
.
.
.
Author's POV

"Oh Sehun! Bangunlah" teriak ibu sehun dari lantai bawah.

'Aish benar-benar mengganggu' keluh Sehun. Ia baru saja sadar dari mimpi indahnya.
Ia sedikit malas bangun hari ini, karena ia tau ia harus pergi ke kantor ayahnya untuk bertemu beberapa rekan kerja ayahnya.

"Sehun cepat mandi! Kau harus pergi ke kantor ayahmu!" Teriak ibunya lagi.

Tidak ingin mendengar teriakan selanjutnya,ia langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi.
.
.
Setelah hampir satu jam di kamar mandi, ia keluar dengan handuk sepinggang dan rambut basah, ia cepat-cepat memakai pakaian yang telah disiapkan ibunya dan mengeringkan rambutnya. Tidak butuh waktu lama ia telah siap pergi.
Ia harus cepat sebelum ayahnya menelepon dirinya dan berteriak padanya.

'Aish Yoona kau akan menjadi mahasiswa abadi' batin sehun.
Saat hendak memasuki mobil ia melihat yoona berada di depan rumah miliknya sedang berdiri satu kaki dan mencoba memasukkan kakinya ke sepatu dan roti yang sedang ia gigit.

Yoona yang menyadari sehun sedang menatapnya langsung menatap tajam sehun dan membuat kepalan pada tangannya sebagai gertakkan. Sehun hanya menatap datar Yoona yang tiba-tiba bergerak cepat dan mulai berlari ke arahnya. Ia tau apa maksud dari gerakan yoona. Tanpa hitungan menit pun sehun langsung masuk ke dalam mobil.
.
.
.
.
Yoona's POV

"Aish kenapa susah sekali" keluhku saat mencoba memasukkan kakiku kedalam sepatu hitam ini. Aku tidak bisa berjongkok karena kakiku sedang sakit dan juga sekarang aku sedikit kerepotan dengan berbagai bawaan.

Saat sepatu sudah terpasang di kakiku aku melihat tetanggaku sedang menatapku. Yap Oh Sehun. Aku langsung menatapnya tajam dan sedikit memberikan gertakkan. Aku tau pasti ia akan mengejekku apalagi sekarang aku nampak sangat kacau dan aku akui itu.

'Mobil? Oh Sehun? Jadi dia akan pergi?' Pikirku. Tidak lama berpikir aku langsung buru-buru mengangkat semua barang bawaan serta roti yang sedang ku gigit ini. Aku langsung lari seakan melupakan kakiku yang sedang sakit untuk mengahmpirinya. Namun belum sampai depan rumah milik Oh Sehun, Sehun sudah lebih dulu pergi dengan mobilnya.

'Pasti ia tau maksudku' keluh ku kesal. Ya.. dia tau aku akan menumpang mobilnya. Jadi ia buru-buru pergi.

Betapa jahatnya tuan Oh itu?! Aku terus mengeluh sepanjang jalan. Kompleks ku agak jauh dengan halte. Ah kakiku jadi semakin sakit. Tidak sampai duduk di halte, bus datang. Jadi aku langsung naik dan duduk di bangku paling belakang.
Perjalanan ini memakan waktu sekitar 15 menit. Entahlah.. aku telah tertinggal berapa jam untuk mata kuliah hari ini?

Saat sedang memikirkan betapa lelahnya aku membawa semua barang bawaanku ini, saat itu juga sepertinya malaikat mendengar keluhanku. Tiba-tiba saja Yunho teman kuliahku datang dan duduk disebelahku. Dia melemparkan senyum padaku dan aku membalasnya. Kami sedikit bercerita dan tak terasa bus telah sampai pada tempat pemberhentian terakhir. Saat hendak turun, Yunho mengambil beberapa barang bawaanku dan membawanya ke kampus. Dia adalah teman yang baik.

"Oppa!! Biarkan aku yang membawanya" teriak seorang junior. Yang bisa disebut sebagai fans Yunho.

"Biar saja" ucap Yunho sambil tersenyum.
"Ah tidak oppa. Biarkan aku membawa ini" junior itu menarik barang-barang yang sedang Yunho pegang.

Yang benar saja mereka sekarang tengah berdebat secara 'halus'. Tak ingin lama-lama menyaksikan perdebatan mereka aku langsung menarik barang-barang itu dan pergi. Tak lupa ku ucapkan terimakasih pada Yunho. Dan juga aku sempat melihat junior tadi, wajahnya berubah seperti oh-jadi-milikmu.

'Hah yang benar saja! Kau hanya seorang junior' jawabku kesal melihat ekspresinya.
Lagian siapa yang ingin merebut oppanya itu?
.
.
.
.
.
.
.
Whoaaaa ada Yunho.
Next cahpter bakal ada siapa lagi ya?
Simak terus ya guys!!
Saranghae!❤

SARANGHAE, Mr. OH!  [YOONHUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang