KEPUTUSAN (3)

8K 120 1
                                    

Luchia melihat tangannya yang masih menggandeng Rendi. Lalu ia melepasnya dan tersenyum canggung pada Rendi.

"Maaf ya Rendi, reflek soalnya". Rendi hanya mengangguk dan tersenyum.

"Toa, barangkat sekarang yuk"teriak Dave. Luchia menggeleng cepat.

"Lo berangkat aja sendiri. Gue bareng sama  Rendi" teriak Luchia. Luchia kembali menarik Rendi. Mereka masuk mobil. Dave hanya melihat mereka.

Rendi melajukan mobilnya seraya mengklakson Dave. Dave hanya melambaikan tangannya.

"Ngapain sih gue tadi pakek nawarin dia segala. Ya jelas lah jawabannya gitu, orang ada Rendi. Pria yang dicintainya. His..kok kesel ya" gerutu Dave. Lalu ia melajukan motor kesayangannya itu.

Diperjalanan Rendi ingin bertanya sesuatu soal Dave.

"Chia" panggil Rendi.

"Ya" Luchia menoleh kearah Rendi.

"Dave itu siapa kamu sih?" Tanya Rendi.

Deg.!

Kok Rendi tanya soal itu sih. Gue harus jawab apa? Masak iya gue jawab kalau Dave itu calon suami gue yang dijodohin orang tua gue. Nggak mungkinlah. Nanti yang ada Rendi bakal jauhi gue dengan alasan nggak akan mau ngerusak hubungan orang lain. Batin Luchia

Rendi melambaikan tangannya di depan wajah Luchia. Luchia tersadar.

"Kok ngelamun sih? Dave itu siapa kamu?" Tanya Rendi lagi..

"Oh itu dia tetangga aku. Dia itu orang yang pernah aku ceritain ke kamu"

"Oh jadi dia orang yang suka bikin kamu kesel" Luchia mengangguk.

Tak lama mereka sampai di sekolah. Rendi memarkirkan mobilnya. Selang beberapa menit kemudian Dave datang. Ia juga memarkirkan motornya. Dave melepas helm nya dan melihat kearah Luchia dan Rendi.

"Kenapa kok gue nggak suka ya lihat mereka. Ah.. kenapa sih gue" ucap Dave seraya membernarkan rambutnya lalu ia pergi.

"Thanks ya Ren."ujar Luchia sembari tersenyum.

"Iya sama sama. Oh ya minta nomor ponsel kamu. Sebenarnya udah dari lama aku mau minta, tapi lupa terus." Ucap Rendi sembari tertawa. Luchia juga tertawa karena kejujuran Rendi.

"Mana hp kamu" Rendi memberikan hpnya pada luchia. Tak lama Luchia mengembalikan hp itu pada pemiliknya.

"Itu udah aku save nomor ku."luchia sembari tersenyum.

"Ah iya. Ke kelas yuk" Luchia mengangguk. Lalu mereka berjalan beriringan untuk ke kelas.

Disisi lain ada Eka yang melihat mereka.

"Sekarang lo udah bahagia dengan yang lain ya Ren. Lo udah lupa semua sama persahabatan kita. Kalau aja Dulu lo nggak menyatakan perasaan lo ke Shalsa, mungkin persahabatan kita akan baik-baik aja. Dan gue juga bisa deket sama lo. Walaupun gue nggak bisa mendapatkan cinta lo. Asal liat lo bahagia, gue juga bahagia Ren. " gumam Eka

"Jujur Ren, hati gue sakit liat lo pacaran dengan Shalsa. Tapi gue sadar posisi gue yang cuma dianggap sebagai sahabat. Dan gue nggak mungkin nikung sahabat gue sendiri. Gue sayang kalian berdua. Gue nggak mau kehilangan kalian berdua. Ren, sekarang Shalsa lagi berjuang untuk hidup. Ingin sekali gue cerita sama lo tapi, itu nggak mungkin" lanjut Eka lalu ia pergi.

"Kenapa perasaan gue nggak enak ya" batin Rendi.

Luchia merasakan hal yang aneh pada Rendi. Saat di belokan koridor sekolah yang menuju ke ke kelas Luchia, Rendi hanya diam.

PERNIKAHAN PERJODOHAN (TAMAT) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang