Hari ini adalah hari pemberkatan. Dan hari ini adalah hari termalas untuk Keizaro. Pagi ini ia harus pergi ke gereja untuk menghadiri upacara tersebut. Semalam, ia baru pulang ke rumah sekitar pukul dua pagi, dan ia baru bisa tidur pukul tiga pagi.
Ocehan nyaring terdengar hingga ke telinga Keizaro membuat nya berdecak kesal. Ia hanya bisa tidur dua jam karena suara nyaring Mami nya itu.
Mami Kei selalu heboh saat ada acara seperti ini di gereja. Mami nya tidak akan menolerir anak-anaknya yang tidak hadir dalam acara tersebut. Pasti ada hukuman jika tidak menghadiri tersebut.
Ingin sekali rasanya Kei kabur saat ini juga. Ia tadi sudah menelepon semua temannya untuk menjemput dirinya. Namun, tidak ada satupun yang bisa membantunya dengan alasan mereka semua takut kepada Mami Kei.
Pernah suatu hari, teman Kei membantunya kabur di malam natal hingga Kei tidak menghadiri ibadah malam natal. Mami kelabakan saat tahu Kei tidak datang. Mami menyuruh semua anak buahnya untuk mencari anak lelaki nya itu.
Tidak membutuhkan waktu lama, Mami mendapatkan Kei dengan teman nya yang membawa kabur anak bungsu nya. Mami menyuruh anak buahnya untuk memberi pelajaran untuk teman Kei tersebut.
Keterlaluan Mami. Kei melakukan itu semua ada alasannya. Ia lelah harus menjalankan semua ibadah di gereja setiap hari. Banyak teman sebaya Kei yang tidak selalu mengikuti seluruh kegiatan di gereja dan orang tua nya tidak mempermasalahkan hal tersebut.
"Keizaro, " teriak Mami memanggil Kei. Dengan malas, Kei melangkahkan kaki nya keluar dari kamar menuju ruang tamu yang ada di lantai bawah.
"Anak Mami udah ganteng," ujar Mami saat Kei sudah berada di hadapannya.
"Kok kamu keliatan lemes?" tanya Mami.
"Semalem begadang, Mi," jawab Kei. Mami nya ini tidak tahu kalau Kei tadi malam pulang pukul dua pagi. Bisa dibunuh dia jika Mami tahu.
"Kamu jangan sering begadang kalo tiada artinya, Kei," ujar Mami.
"Kok kayak lirik lagu ya, Mi," celetuk Frans, kakak Keizaro.
"Udah yuk kita langsung berangkat," ajak Mami kepada anak-anaknya.
Keizaro merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Keizaro merupakan anak kesayangan Mami karena memang Kei anak terakhir.
Kakak pertama Kei adalah perempuan, namanya Sandra Martinius, sedangkan kakak keduanya adalah laki-laki bernama Fransisco Christian.
Menjadi anak kesayangan adalah idaman bagi setiap anak. Namun, tidak untuk Kei. Karena Mami nya sangat mengawasi setiap gerak-gerik nya. Mengontrol setiap kegiatan yang ia lakukan.
Bukannya tidak senang, namun menurutnya, Mami terlalu berlebihan. Ia ingin Mami nya memperlakukannya serupa dengan dua saudaranya.
Dua saudara Kei sama sekali tidak merasa iri terhadap sikap Mami kepada Kei. Mereka malah sangat bersyukur mendapat sebuah kebebasan dari Mami.
Mami, Kei, Frans, dan Sandra masuk ke dalam mobil. Kemudian mobil melaju menuju gereja yang biasa mereka singgahi.
🌹🌹🌹🌹
Gereja sangat ramai didatangi para umat kristian dan kristiani. Pemberkatan hari ini berjalan dengan lancar dan khidmat. Acara sudah selesai dan banyak para umat sudah kembali ke rumah mereka masing-masing.
Kei mendengus kesal saat Mami menyuruhnya menunggu sebentar. Sedangkan kedua kakak nya sudah pergi entah kemana.
Mami meminta Kei untuk pulang bersama. Namun, menunggu Mami selesai berbicara dengan pendeta.
Kei sangat malas jika disuruh Mami nya untuk menunggu, apalagi menunggu Mami nya berbicara dengan pendeta. Jika Mami sudah mengobrol dengan pendeta, tamat riwayat Kei karena itu membutuhkan waktu yang sangat lama.
Kei merogoh saku celana nya dan mengambil ponsel. Ia membuka ponselnya dan langsung mencari nama teman yang dapat menolongnya dari Mami saat ini.
Kei mendekatkan ponselnya saat sambungan mulai tersambung. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk diangkat.
"Kenapa, Bro? Minta jemput di gereja?" tebak seseorang di seberang telpon tepat sasaran.
"Itu lo udah tau. Buruan. Gue tunggu di cafe deket gereja,"
"Syapp. Gue langsung otw,"
Sambungan pun terputus. Kei menyunggingkan senyumnya. Tidak sia-sia juga dia memiliki sobat seperti Bisma.
Kei pun mulai beranjak dan pergi dari gereja dengan langkah pelan agar gerakannya tidak diketahui oleh Mami. Kei menghembuskan nafas lega saat sudah berada di luar gereja. Ia pun mempercepat langkah kaki nya menuju cafe yang tadi ia sebutkan kepada Bisma.
🌹🌹🌹🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Mualaf [PROSES PENERBITAN]
Spiritual[Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan] #5 muslim, 2/6/2019 #7 mualaf, 2/6/2019 "Kamu gak mau nikah sama saya?" tanya Keizaro. "Bukan gitu. Tapi kepercayaan kita beda, Kei," "Saya tau itu, Adistia," "Dari kita berdua, harus ada salah s...