Setelah sampai di negara yang ditujunya masih ada lagi beberapa perjalanan yang harus di tempuh. Perjalanan yang begitu dibilang lama dan membosankan diselingi dengan keadaan yang bisa di bilang begitu sunyi, setiap orang yang berada di situasi tersebut merasakan berada di zona es yang begitu dingin. Apa lagi di temani seorang lelaki yang arogant,benar-benar membuat mood berubah drastis. Seolah-olah diri merasakan sendiri di sekeliling tersebut.
L'Hermitage Gantois, Autograph collection
"turun! Kita sudah sampai."jelas ernest.""hotel?,katanya kau ingin menghadiri acara amal itu."jelas alessia.
"acaranya malam bodoh!."
"hei.. Kau mengatai ku bodoh?!, baiklah.. Hanya kau yang pria pintar, dasar pria arrogant!.
"apa kau bilang tadi huh?."tanyanya.
"kau pria arrogant,wle."ledek alessia langsung lari kedalam hotel tersebut.sedangkan ernest mengejarnya dari belakang ,orang-orang pun yang ada di sekitarnya melihat aneh kepada mereka.
"dapat kau."
"hei-hei... Lepaskan aku! Jangan menggendong ku seperti ini pria arrogant.
"ada yang bisa saya bantu mr?,"tanya repsesionis itu.
"kamar hotel class presiden dua.
" maaf tuan kunci kamar class tersebut tersisa satu ,bagaimana?
"baiklah satu saja.
"kau gila huh.. Aku tidak ingin satu kamar dengan mu mr.arrogant."pekik alessia.
"jika kau ingin memilih tempat lain silakan,aku lelah mencarinya lagi.
Mau tidak mau alessia pun mengalah, dan harus merelakan dirinya tidur dengan pria arogant ini
"baiklah.
Mereka pun memasuki kamar hotel tersebut dan--
Alessia pun kagum melihat interior kamar hotel ini, bagian dinding yang dengan ukiran klasik dan mewah, gagang pintu yang terbuat dari lapisan emas serta memperlengkap keindahan kamar ini. Selain keindahannya, fasilitasnya pun terlihat mewah dan lengkap, kamar mandi yang dilengkapi sower, serta bathub dan motif-motif tambahan memperindahnya.
Tak lupa juga ada walk in closet di dalam kamar hotel ini."apa kau suka huh?
"ya.. Sedikit, tetapi ini terlalu berlebihan,kau terlalu glamour.
Cup...
Kecupan singkat yang diberikan ernest kepada alessia lama-lama menjadi gairah bagi ernest, alessia ingin menolaknya tetapi begitu sulit. Badannya begitu merasa melayang seolah tenaganya lepas dari raganya,ia pun menggantungkan tangannya keleher ernest. Sedangkan ernest sibuk menjelajahi bibir alessia, ia masih memaksakan lidahnya untuk menggedornya
"ah stop it... Aku kehabisan oksigen ernest.
Ernest pun memberhentikan aktivitasnya, dan memberikan ruang untuk mengambil oksigen lalu melanjutkannya.
Sumpah demi apapun ernest begitu bergairah sekarang,ia menjamah tubuh alessia yang begitu bagus. Sedangkan alessia tidak bisa berkutik apa-apa lagi dan membalas ciuman itu menjadi lebih dalam .
Suara erangan yang tertahan gairah itu pun muncul, ernest benar-benar tidak kuat lagi sekarang, ia pun mulai membuka pakaian wanitanya satu persatu dan--
Mereka pun bersatu.¤¤¤¤
Seseorang memeluknya begitu erat membuat alessia merasakan sesak.
Ia pun perlahan melepaskan tangan pria yang kokoh ini dari perutnya. Perlahan-lahan ia melepaskan dirinya lalu melenggang ke kamar mandi. Lihatlah dirinya dipantulan cermin. begitu banyak bekas kepemilikan yang di buat oleh ernest, benar-benar memalukan."Hiks... Hiks... Tidak seharusnya kau tetap bersama pria itu cia.. Kau begitu bodoh. "batinnya sambil mengeluarkan suara tangisan.
Ernest yang tersadar tidak ada seseorang disampingnya pun terbangun.
"cia.. Apa kau ada di dalam. "ucap seseorang di balik pintu kamar mandi.
"ya.. Aku ada di dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bitter Life Of Billionaire [END]
De TodoDosa tanggung masing-masing seorang gadis yang Dulu kehidupannya begitu indah dan tak ada kekurangan. Kini semua hancur disaat kematian ayahnya yang berstatus seorang Ceo dan ibunya pun menikah lagi dengan pria bajingan yang awalnya ia kira lelaki b...