3. Carissa

107 7 0
                                    


"Assalamualaikum .. kakak pulang" rena membuka pintu rumah yang sedang kami masuki dengan suara yang lelah, ya kita habis pulang kuliah aku sih hanya ada satu matkul tapi 2 matkul untuk rena dan parahnya semuanya berhubungan dengan angka. Capek mata ngeliat angka

Kita berdua langsung melangkahkan kaki menuju ruang tamu

"Waalaikum salam anak mama yang penurut, yang pinter, yang cantik" itu suara tante rita, aku saat ini sedang berada di rumah rena, sahabatku. Rumah rena adalah rumah kedua bagiku, dan tante rita sudah ku anggap sebagai mama kedua ku

"Eh ... Carissa cantik , seminggu ini kemana aja sayang? Tante kangen" ku sambut tangan tante rita dan segera ku cium seperti aku mencium tangan mama setiap hari

"banyak tugas tante, maaf gak sempet main" jawabku dengan tersenyum. Ku duduk kan pantatku di sofa empuk yang sedari tadi meminta untuk ku duduki

"kak kare" itu suara lando, dia berdiri dari duduk nya dan menghampiriku, memeluk ku seperti biasa nya aku datang ke sini. Tante rita beranjak dari ruang tamu menuju ke dapur

"yang kakak nya siapa, yang dipeluk siapa" rena mendengus melihat kelakuan adik nya yang terlalu manja jika di dekat ku

"gausah sirik ya, yang kalau mimpi buruk terus meluk gue itu siapa? Dihh iri aja" lando belum juga melepaskan pelukan nya dari tubuhku, ku usap lengan nya

"ganti baju dulu lando, kamu bau" ujarku , dia melepas pelukan nya menatapku sebentar, dan langsung lari menuju kamar nya

"Gila, makin manja aja tuh anak ren" rena terkekeh mendengar jawabanku

"dari dulu dia emang manja kalau sama elo ris" jawab rena sambil memejamkan mata nya menghilangkan sedikit rasa lelah yang ada di tubuhnya

"Gue heran dia udah kelas 1 SMA masa ga punya pacar, gebetan or something"

"dia suka sama cewek, tapi gak berani buat ngungkapin" rena membuka mata nya dan menatap ku dengan jenaka

"ceileh, sini gue bantuin, bilangin dia kalau butuh bantuan pakar cinta siap membantu hahaha" jawabku dengan tertawa,

Tak lama kemudian sepasang tangan memeluk ku dari samping dan menyenderkan kepala nya di pundak ku

"lando, ngagetin tau gak sih" kataku kesal, dia hanya menunjukkan senyum 3 jari nya padaku tanpa merasa bersalah

"udah wangi belum kak? Aku habis mandi"

"udah wangi"

"aku kangen kak kare"

"tapi gue kangen masakan tante rita" aku tersenyum sengaja menggoda nya

"kok kak kare jahat banget" dia memanyun kan bibir nya ke depan, astagaa apa benar laki laki di sampingku ini sudah SMA?

"Baru tau ya?" jawabku menyeringai

"ishhhh" dia mencebik dan makin mengeratkan pelukan nya

"geli kakak liat kamu do" rena beranjak dari sofa dan berjalan menuju dapur

"Biarin, ngiri aja..."

"...kak kare nginep?"

"gak do, papa lembur, kasihan mama sendirian di rumah" jawabku sambil mengelus rambut nya, dia sudah aku anggap sebagai adik sendiri, saking pengen nya punya adik

Di rumah aku kesepian, memang selama ini mama tempat curhatku tapi ... tetap saja aku ingin punya adik, kak Alvin juga jarang pulang, kakak ku itu sedang menyelesaikan s2 di Negara ratu Elizabeth sedangkan papa selalu di kantor, di rumah itu pun hanya weekend

"Aku masih kangen sama kak kare, aku nginep di rumah kak kare aja ya? Terus tidur bareng kak kare" katanya antusias

"yakaliii iya kalau lo masih SD gue izinin tidur sama gue, sadar umur lando" aku melepaskan pelukan nya dan berjalan ke dapur menyusul rena

"kak kare gak seru" teriak lando dari ruang tamu

Tante rita membawa makanan yang habis dimasak menuju meja makan, ahhh aku kangen sekali dengan masakan mama sahabatku ini padahal hanya seminggu aku tidak main ke rumah ini

Ku duduk kan pantatku ke kursi yang ada di meja makan

"om seno masih ngantor tante?" tanyaku pada tante rita yang sudah menyiapkan makanan dan duduk di kursi sebrang ku

"om mu itu gila kerja ris, tante sampek bingung, dia udah mulai tua, tante takut kesehatan nya menurun" jawab tante rita dengan suara lirih

"Tenang aja ma, lando yang gantiin papa kalau lando udah lulus SMA, lagian kak rena ngapain ngambil jurusan teknik sih, bisnis bisa kali" ujar lando yang baru datang dan duduk di samping ku

"anak kecil ga usah jadi provokator ya, minat dan bakat itu ga bisa di paksa kalau di paksa fatal nanti jadinya" rena menyahut dengan santai

"halah alasan" ku dengar lando mendengus

Aku hanya tertawa kecil mendengar perdebatan adik kakak ini, bukan ketegangan yang ku rasakan karena perdebatan nya melainkan kehangatan yang aslinya saling peduli satu sama lain tapi hanya gengsi menyampaikan nya

Kak Alvin kapan pulanggg, adekmu yang cantik ini kangen beratt


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Young Boyfriend (Kare-Landak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang