Author's POV
Dengan kecepatan penuh, melewati mobil-mobil yang berlalu lalang di jalanan kota Seoul, akhirnya Jungkook berhasil sampai di apartemennya. Berharap SinB ada disana menunggunya seperti biasa.
Tanpa membuang waktu, Jungkook langsung berlari menuju lift dan menekan angka 17 disana. Perjalanan menuju lantai 17 terasa sangat lama sekarang. Dengan perasaan cemas Jungkook terus menggumamkan nama SinB di bibirnya.
Setelah waktu yang cukup lama bagi Jungkook akhirnya pintu lift terbuka. Jungkook segera berlari menuju apartemennya. Dengan segera ia membuka pintu apartemennya. Setelah langkah pertamanya Jungkook baru menyadari, bahwa apartemennya tidak terkunci. Jungkook segera berlari ke dalam untuk mencari SinB. Untuk memastikan apa yang di pikirannya tidak benar-benar terjadi.
"SinB!"
"SinB-ah! SinB-ah!"
Jungkook mencari ke semua ruangan di apartemennya sambil terus meneriakkan nama SinB.
Sampai saat Jungkook berada di dapur, Jungkook melihat beberapa sayuran dan pisau di atas meja. Ia mengambil sayuran yang sebelumnya mungkin akan di masak oleh SinB, menatapnya lama kemudian meletakkannya kembali.
"Sial!!! Awas saja kau Oh Sehun!!!"
Jungkook benar-benar marah sekarang. Mata tajamnya memancarkan amarah. Jika ini dalam film kartun, mata Jungkook sekarang sudah berbola mata api.Jungkook mengambil handphonenya dari saku celananya.
"Hyung, Tae-hyung aku butuh bantuanmu!"
"......"
"SinB diculik hyung!"
"......"
"Ne."
Pip!
- - - - - -
Sowon's POV
"Mwo???"
"......."
"Ne ne. Gomawo Yerin-ah aku akan mencarinya juga. Beritau aku jika kau ada petunjuk atau sudah menemukannya."
"......."
Pip!
'SinB-ah apa yang terjadi pada mu? Jangan terluka dan jangan ketahuan SinB-ah.'
Aku segera mengambil tas selempang ku dan keluar dari rumah. Untungnya ada taksi yang baru saja menurunkan penumpang di dekat rumahku, jadi aku tidak perlu waktu lama untuk mencari taksi.
"Jalan pelan-pelan saja ahjussi."
'SinB eodiya?? Jika kau mendengarku tolong jawab aku.'
Aku mengamati setiap mobil maupun pejalan kaki. Dan yang pasti aku menajamkan pendengaranku. Siapa tau aku bisa mendengar suara SinB.
Tapi sampai saat ini aku belum menemukan jejaknya. Aku memutuskan untuk turun dari taksi sebentar.
"Ahjussi tolong tunggu sebentar."
"Baik nona."
Aku bahkan tak tau aku di mana sekarang. Aku hanya perlu mendengar suara semua orang ditempat ini untuk memastikan SinB ada disini atau tidak.
Aku melewati namja berjaket dan bertopi hitam. Ada aura aneh yang ku rasakan saat aku melewatinya. Dengan refleks aku menghentikan langkah kakiku. Jantungku berdegup kencang sekarang. Aku memberanikan diri memutar tubuhku untuk melihat namja ini. Dan ternyata! Ia juga sedang melihatku!
Aku tau perasaan ini. Ini buruk.
Aku segera pergi dari hadapannya. Bahkan aku sedikit berlari dan kembali ke dalam taksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Wait For You (Mermaid) ✔
Fantasia"Aku akan menunggumu." Adalah seuntai kata-kata yang paling indah dan hangat yang pernah aku dengar. "Tunggulah aku." Adalah kata yang sangat membuat ku berdebar, aku menantikan saat ia akan mengatakan "Aku datang" dan menghilangkan rasa rinduku. Hi...