Satu

573 20 18
                                    

Bel istirahat berbunyi, Vina dan Trixie pergi keluar kelas menuju kantin sekolah.
Sesampainya di kantin. . .

"Trix, kamu mau makan apa?" Tanya Vina kepada Trixie.
"Eh, aku mau bakso 1 porsi sama es lemon tea 1," jawab Trixie.

Vina pun berdiri dari kursi dan memesan 2 porsi bakso, 1 lemon tea dan 1 es jeruk. Setelah memesan Vina kembali ke tempat yang tadi di tempati Vina dan Trixie.

"Kamu udah pesan?" Tanya Trixie ke Vina tetapi matanya tertuju pada handphone di tangannya.

"Iya,,, nanti di anter kesini," jawab Vina.

Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang.

"Ini pesanannya mbak," ucap bu Dewi pemilik kantin sekolah.

"Oh...iya makasih ya, bu," jawab Vina dan Trixie hampir bersamaan.

Bu Dewi pun pergi mengurusi pesanan yang lain.

"Oh,,ya Trix, tadi kan ada tugas dari pak Agus, kita sekelas harus buat kelompok," kata Vina memulai percakapan.

"Buat kelompok? Buat apa?"

"Masak kamu lupa sih, Trix? Itu loh, tugas buat presentasi Fisika,"

"Oh...iya ya, aku hampir lupa. Semua kelompok harus ada 5 orangkan?"

"Iya benar, tapi setiap kelompok harus ada 2 cewek sama 3 cowok setiap 1 kelompok,"

"Berarti kita harus cari 3 cowok yang ada di kelas kita?"

"Iya, gimana kita cari sekarang sebelum direbut kelompok lain," ucap Vina lalu berdiri dari kursi kantin dan mengajak Trixie kembali kekelasnya.

Sesampainya di kelas. . .

"Eh, lihat ada Fahmi sama Dafa, kita samperin yuk!" Ajak Trixie lalu meraih tangan Vina.

"Eh, kalian udah dapet kelompok belum? Kalau belum gabung kita aja yuk!"ajak Vina kepada 2 cowok itu.

"Belum sih, tapi kalian mau kelompok sama kita? Kita ini kan payah dalam mata pelajaran fisika." Ucap Dafa mengakui dirinya payah.

"Gak apa-apa kok, nanti kita ajarin deh,," kata Vina bersemangat.

"Iya sih, Vin, tapi kan cowoknya cuma ada 2, kita harus cari 1 cowok lagi.." ucap Trixie.

Tet...tet...tet...

Bel masuk kelas berbunyi, semua murid masuk ke kelas masing-masing.

"Yah, udah bel nih, gimana?" Tanya Dafa pasrah.

"Ya, udah nanti pulang sekolah kita jangan pulang dulu! Tapi tanya semua murid cowok yang belum dapet kelompok..OK!" Ucap Vina lalu duduk dibangkunya sebangku dengan Trixie.

Pak Eri datang di ikuti murid laki-laki dibelakangnya.

"Selamat siang murid-murid!" Sapa Pak Eri.

"Selamat siang Pak..." jawab murid-murid.

"Murid-murid hari ini kita kedatangan murid baru, silakan perkenalkan identitasmu pada teman-temanmu, nak!"

"Selamat siang teman-teman, perkenalkan nama saya Damar, lengkapnya Putra Damar Prasetya. Saya pindahan murid dari SMA Garuda, terima kasih. Semoga saya bisa berteman baik kepada kalian semua." Ucap murid baru itu yang bernama Damar.

"Oke, Damar kamu bisa duduk disamping Dimas yang sedang tidur itu.." ucap Pak Eri menyindir Dimas yang sedang menutup matanya.

Damar pun duduk disamping Dimas.

"Hai, aku Dimas kamu Damarkan?"

"Iya... salam kenal"

Pak Eri pun menerangkan pelajaran matematika didepan papan tulis.

"Eh,, Vin, gimana kalau Damar kita ajak gabung di kelompok kita?" Tanya Trixie mengajukan usul ke Vina.

"Boleh juga sih,, ok nanti sepulang sekolah kita ajak Fahmi sama Dafa buat ngajak Damar kekelompok kita!" Kata Vina setuju.

Tet...tet...tet...

Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid keluar kelas dengan tertib.

"Hei, kamu Damar kan?" Tanya Vina agak canggung. Mungkin karena Damar sangat tampan.

"Iya, ada apa?" Jawab Damar polos.

"Begini aku sama kelompokku ditugaskan mengerjakan presentasi fisika, setiap kelompok harus ada 5 orang, tapi kelompok kami kurang 1 orang. Ehm..ehmm.. ka..kamu mau gak ja..jadi anggota ke..kelompok kami?" Tanya Vina agak gugup.

"Ehh..iya aku mau kok..kapan?" Jawab Damar.

"Besok kamu ke rumahku ya! Kamu tinggal ngasih aku nomor telepon kamu!" Ucap Vina.

"Tapi aku punyanya nomor WA sama pin BB.."

"Oh, ya udah kamu tinggal ngasih aku nomor WA aja!" Kata Vina lalu mengeluarkan handphonenya dari kantong sakunya.

"08xxxxxxxxxx" ucap Damar.

"Oh, ya udah makasih ya,," kata Vina kepada Damar lalu pergi.

"Eh, tunggu! Aku belum tahu siapa nama kamu?" Tanya Damar.

Vina berhenti dan membalikan tubuh menghadap Damar.

"Vina, Vina Putri Angkasa," jawab Vina tersenyum lalu membalikan tubuh dan pergi.

Vina, nama yang bagus, batin Damar.

Damar pun pergi menuju parkiran untuk mengambil motor ninjanya. Dan pergi pulang.

BERSAMBUNG. . .

Cinta SejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang