17 - Stars Sign

269 48 22
                                    

***

Satu minggu setelah hari itu, pikiran Jiyeon terus saja dipenuhi oleh wajah Mark. Entah yang sedang tersenyum, datar, tertawa, sedih, menggombal, sakit, ketakutan dan lain-lain. Hal ini terjadi karena hadiah ulangtahun dari Mark, surat dari Mark dan perkataan 'saranghae' yang diucapkan Mark padanya.

Jiyeon terus berpikir kalau Mark tidak hanya sekali mengucapkan kata itu, lebih dari tiga kali. Dan Mark selalu berkata kalau dia mencintainya sebagai murid tapi raut wajah Mark berkata tidak. Jiyeon juga merasakan hal itu juga, Jiyeon juga sedikit tidak percaya dengannya.

"Dia tampan sih kaya kakaknya, tapi dia lebih imut." Gumam Jiyeon sambil memperhatikan parfum hadiah dari Mark yang ada di tangannya.

Kalau dipikir-pikir, Jiyeon lebih sering menghabiskan waktunya bersama Mark daripada murid yang lainnya. Kalau dipikir-pikir juga, Mark sering menggombali dirinya dan menyatakan perasaannya. Kalau dipikir-pikir lagi juga, pertemuan kedua mereka sama seperti pertemuan pertama mereka. Dan kalau dipikir-pikir lagi juga, perasaan aneh itu ada.

Perasaan aneh yang membuat Jiyeon selalu kepikiran hingga tidak bisa tidur.

"Apa yang terjadi padaku? Mana mungkin aku menyukai muridku sendiri."

Itu mungkin saja, contohnya seperti drama Doctors. Hong Ji Hong yang sebagai guru jatuh cinta pada muridnya sendiri Yoo Hye Jung dan mereka berakhir di atas pelaminan. Jadi itu mungkin saja, mungkin saja terjadi pada dirinya juga.

"Hhhh... Ibu juga dulunya murid Ayah."

Memangnya salah ya kalau menyukai dan kemudian menikah dengan murid sendiri? Lagian mereka berdua tidak ada hubungan darah, jadi itu sah-sah saja kan?

.

.

.

How to make a baby

"Lhaa artikel macam apa ini?!"

Mark terus menscroll mousenya ke bawah, mencari sesuatu untuk diberikan pada Jiyeon.

Sekali lagi dia ingin memberi Jiyeon hadiah dan mendesaknya, mendesak hatinya dan pikirannya juga. Mark sudah tidak sabar, dia ingin segera mendapatkan Jiyeon secepatnya sebelum diambil oleh orang lain.

Kemudian dia menemukan artikel tentang cara cepat agar mendapatkan hati sang pujaan hati. Dia mengklik artikel itu dan membacanya dengan teliti.

'... Salah satunya bisa dengan menyanyikan sebuah lagu yang mewakili perasaan Anda terhadap orang yang Anda sukai ....'

"Benar juga. Suaraku juga lumayan bagus, permainan gitarku juga oke, kenapa aku tidak kepikiran dari dulu?"

Mark tersenyum lebar dan langsung menyambar gitar kesayangannya yang ada di atas lemari karna jarang dipakai. Mark mengatur ulang senar gitar itu supaya suaranya menjadi mulus dan tidak sumbang, kemudian setelah itu dia membeku di tempat.

Dia tidak tahu harus menyanyikan lagu apa.

"Supaya biar baguskan lebih baik pakai lagu ciptaan sendiri. Tapi masalahnya aku tidak pandai membuat puisi atau lirik lagu... Bagaimana ini?"

Tok tok!

"Woy Mark! Lagi ngapa-Anzaaaayyy~~~ Mau main gitar lagi hah?"

Taeyong langsung masuk ke dalam setelah terkejut karna sebuah gitar lama milik Mark. Taeyong nampak senang karena dia suka saat melihat dan mendengarkan Mark bermain gitar.

"Cepat mainkan gitarnya!" Desaknya tak sabar, tapi Mark malah melamun sambil berpikir dengan keras.

Taeyong pun merasa heran, dia melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Mark dan kemudian menatapnya dengan heran.

My First and Last✔ || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang