Ketemuan

44 6 19
                                    

"Woy pay!"

"Eh niel, dateng juga lo," kata opay sambil memeluk gue ala-ala bro hug gitu.

"Apa kabar lo pay? Masih di-friendzone-in?" tanya gue sambil duduk di kursi yang ada di hadapan opay.

"Wah sialan lo niel. Gue doain nih lo kena friendzone juga," kata opay sambil menunjuk-nunjuk gue dengan jari telunjuknya.

"Jangan gitu dong, kan nanya doang."

"Ya gitu lah. Lo gimana sama cewek yang kemarin angkat telpon adik lo? Masih berhubungan gak tuh?"

"Buset, masih aja diungkit-ungkit yang itu."

"Ya kan siapa tau niel. Apa tuh reaksi adik cewek lo pas tau lo ajep-ajep begitu?"

"Hampir dia—"

Belum sempat gue menyelesaikan kata-kata gue, telpon gue berdering. Anjir, ini belum ada 30 menit gue mendudukkan diri di depan opay. Bahkan, minuman yang opay tadi pesenin ke gue juga belum gue sentuh.

Gue pun dengan terpaksa mengangkat telponnya. Ganggu mulu dah, pasti adik gue lagi nih.

"Halo kak?"

"Kenapa?"

"Udah beres nih latihannya."

"Lah, bukannya vokal lo ada kelas tambahannya lagi 30 menit buat pengganti yang minggu lalu ya?"

"Gak jadi. Gurunya ada urusan mendadak, jadi yang 30 menit minggu lalu diganti minggu depan katanya."

Gue menunduk sambil menghembuskan nafas kasar. Gue belum sempat minum loh, ngomong pun baru 5 menitan kayanya. Dan sekarang gue harus jemput adik gue. Oh my God.

"Iya, gue jemput dah. Tunggu dulu ya," kata gue menutup panggilan.

"Siapa tuh? Kean?" tanya opay lalu menyedot minumannya.

"Iya, minta dijemput dia. Padahal tadi sebelum berangkat udah bilang kalo lesnya jadi 1 jam gitu kan, makanya gue berani ketemuan sama lo. Lah ini tiba-tiba kelasnya cuma 30 menit doang buset," kata gue panjang lebar.

Opay cuma geleng-geleng kepala dan menepuk pundak kanan gue, "Sabar ya bro, hidup emang susah."

"Sabar bener dah gue pay. Kurang sabar apa coba?"

"Ckckck, dilarang terlalu banyak mengeluh niel."

"Udah sono jemput adik lo, kasian dia nungguin."

Gue pun mengambil kunci mobil yang tergeletak di meja dan menyedot minuman gue sedikit. Nggak lupa pamitan dengan opay dan meminta maaf karena gue yang menghancurkan acara ketemuan gue dengan dia.

Don't ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang