Desc: naruto © masashi kishimoto
Pair : fugamina and other. :v
Rated : M
========happy reading=======
Sebuah tangan menggenggam tangan minato, hingga kini ia bergelantungan di sisi gedung. "Untunglah aku masih sempat" minato mendongak mendengar suara itu. "Fugaku..." panggilnya pada orang yang kini memegangi tangannya, mencegah minato jatuh kebawah menyusul danzo yang sudah tergeletak tak bernyawa di bawah sana. "Kau jangan pasrah begitu. Bergeraklah naik, aku akan menarikmu ke atas" dengus fugaku. Minato terkekeh, ia mulai menggerakkan tubuhnya untuk memanjat naik, di bantu tarikan oleh fugaku. Dengan sekali tarikan kuat, fugaku menarik minato ke atas. Fugaku jatuh terduduk dengan minato dalam pelukan fugaku.
Minato menggulingkan dirinya ke arah kanan, lalu memposisikan dirinya berbaring telentang di lantai. "Ha-ah~ akhirnya selesai juga" desah minato. "Hn" gumam fugaku sembari memandangi minato intens. "Kita beristirahat dulu disini sebentar, lalu setelah itu kita bergabung kembali bersama yang lainnya" minato menghela napas dalam. "Sebelum itu, kau harus mengabulkan satu permintaanku terlebih dahulu." minato menatap fugaku heran. "Lho? Bukannya aku yang berhasil mengalahkan danzo? Seharusnya akulah yang mengajukan permohonanku padamu" protes minato. "Memang benar kau yang mengalahkan danzo, tapi coba lihat dulu itu" fugaku menunjuk sekitar 15 orang yang sudah tergeletak. "Jumlah musuh yang berghasil ku kalahnya lebih banyak." Minato melongo memandang pada fugaku. "Hh~ Baiklah,, apa yang kau inginkan?" minato akhirnya mengalah. Fugaku menundukkan wajahnya dekat dengan wajah minato. "Aku, ingin kau" bisik fugaku. Minato merinding, "t-tidak! Kau ini apa - apaan?" tolak minato dengan wajah pucat sekaligus merona.
"Ku mohon minato, kali ini saja. Setelah itu, aku akan menuruti semua mau mu. Kau ingin aku menganggapmu hanya sebatas sahabat? Atau lebih memilih aku mati? Aku tidak keberatan. Tapi untuk hari ini saja,,, biarkan aku melakukannya, minato" pinta fugaku, minato menghela napas lagi. "T-terserah kau saja!" seru minato sembari menoleh ke kiri, menghindari tatapan fugaku.
Fugaku tersenyum. dia menarik dagu minato, membimbingnya supaya minato menatapnya, setelah berhasil, fugaku semakin merunduk dan mendekatkan wajahnya pada minato. Bibir mereka bertemu, perlahan fugaku melumat bibir minato. Tangan fugaku merayap ke balik kemeja minato. "Hmmpphh~" desah minato dibibir fugaku saat fugaku menyentuh nipple nya.
"Hnngggghhhh~." desah minato lagi,
Lidah fugaku kini masuk kedalam mulut hangat minato. lidah minato tidak mau kalah, ia menyerang lidah fugaku, dan terjadilah perang lidah di mulut mereka berdua.
fugaku menjauhkan wajahnya dari minato saat dirasa mereka perlu menghirup udara. Fugaku tak tinggal diam, ia membenamkan wajahnya di perpotongan leher minato dan lidahnya berjalan menyusuri leher minato. Fugaku mengulum titik tersensitif di leher minato, dan mengigitnya dengan lembut, sehingga meninggalkan bekas kemerahan di leher bening minato.Minato memeluk leher fugaku dan jemarinya dengan aktif meremas rambut halus fugaku, remasan minato tentu saja membuat fugaku semakin menggila, fugaku membuka baju minato perlahan, membuangnya ke sembarang tempat, dan menatapi badan bagian atas milik rekan kerjanya itu intens. Minato merasa sangat malu saat ini, apalagi saat fugaku menyeringai penuh nafsu melihatnya. Fugaku menunduk kembali dan melanjutkan kegiatan menjilat-jilat badan minato.
Fugaku kini menjilati puting minato yang kemerahan, dan mulai mengeras.
"Unnh.. Fu..ga...hh~" erang minato menggeliat tak nyaman.
Fugaku terus melanjutkan kegiatannya itu, tidak memperdulikan minato yang merasa malu sedikitpun,
Sebelah tangan nakal fugaku menyusup ke balik celana minato,, lalu di genggamnya sesuatu di balik celana itu yang mulai mengeras.Plak!
Bersamaan dengan genggaman fugaku pada milik minato, dengan refleks minato menampar pipi fugaku keras. "........."
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Child
FanfictionRasa bahagia saat sang buah hati hadir dalam keluarga kecil mereka.. "Dia manis, mirip dirimu, dobe" senyuman tak bisa ia sembunyikan lagi. "Tapi matanya tajam sepertimu teme" Air mata tak dapat lagi terbendung tatkala mengetahui sang buah hati tak...