Kali ini Wonshik dan Kihyun meminta ijin untuk melihat rekaman CCTV, setelah insiden memalukan tadi. Setelah berhasil masuk ke ruang CCTV, mereka pun meminta tolong kepada petugas di ruangan tersebut untuk memutar rekaman di restoran tersebut.
"Rekaman yang mana saja?" tanya sang petugas.Wonshik dan Kihyun saling berpandangan sebelum Kihyun akhirnya berinisiatif untuk menanyakan detil waktu pengiriman pesan oleh #bjm1one kepada Sanghyuk. Lebih tepatnya, pesan yang dikirim dengan menggunakan IP wi-fi restoran itu.
"Sudah belum?" Petugas CCTV itu kembali bertanya dengan tak sabaran.
"Sebentar, tuan," ucap Kihyun sembari mengutak-atik ponselnya, sebelum menunjukkannya kepada petugas tadi.
Petugas CCTV itu pun memberikan rekaman yang mendekati waktu yang ditunjukkan oleh Kihyun dan meminta mereka untuk menggunakan komputer lain yang tersedia. Ia lalu kembali bertugas, membiarkan Kihyun dan Wonshik melakukan hal yang sama.
Kedua anggota polisi itu pun fokus pada layar komputer di hadapan mereka, memperhatikan setiap orang yang bergerak di rekaman video tersebut. Setelah selesai, mereka memutar video lain dan begitu seterusnya sampai Wonshik mengernyitkan matanya. Ia menemukan sesuatu!
"Stop, stop!" Ucapannya membuat Kihyun spontan mengklik tombol pause dan menghentikan video kelima yang sedang diputar.
"Kurasa aku melihat orang ini di rekaman sebelumnya," ucap Wonshik sambil menunjuk ke arah seseorang yang ada di layar komputer.
"Kurasa aku juga." Kihyun pun memutar kembali rekaman yang telah mereka lihat sebelumnya. Dan tebakan mereka benar, karena orang yang ditunjuk Wonshik tadi juga ada di empat video yang telah mereka tonton.
Keduanya memicing, sebelum menertawakan diri masing-masing karena melupakan fitur zoom in yang dimiliki oleh pemutar video.
"Itu ... sepertinya dia tidak asing," ucap Kihyun setengah berbisik.
"Kau benar," balas Wonshik, "rupanya pelakunya adalah orang yang kita kenal."
*
Di tempat lain, Jaehwan akhirnya sampai di tempat tujuannya setelah berjam-jam berkendara. Setelah memarkirkan mobil patroli, ia pun keluar dari mobil dan memasuki PC-bang, tempat tujuannya.
"Ada yang bisa saya bantu?" Seorang operator langsung berdiri begitu Jaehwan masuk.
Pemuda itu pun menunjukkan tanda pengenalnya, "saya dari Kepolisian Seoul. Boleh saya tahu dimana komputer dengan IP ini?" tanyanya.
Operator PC-bang tersebut pun mengutak-atik komputernya, mencari komputer yang baru saja ditanyakan oleh Jaehwan. Setelah menemukan di mana tempatnya, ia pun menunjukkan jalannya kepada Jaehwan.
"Di sini. Kebetulan baru selesai digunakan oleh seorang mahasiswa," ucapnya seraya menumpukan badannya pada kursi di depan komputer tersebut, komputer nomor 11, "kalau saya boleh tahu, ada apa anda kemari dan mencari komputer ini?"
Jaehwan berdeham, "sebenarnya, saya sedang menginvestigasi kasus peneroran. Dan kebetulan peneror ini pernah ke sini dan menggunakan salah satu komputer di sini," jawabnya.
Operator tersebut mengangguk paham, "soal peneror itu, mungkin saya tahu. Seseorang pernah menggunakan komputer ini dalam waktu singkat sebelum akhirnya pergi. Padahal ia membayar biaya sewa untuk satu jam."
"Boleh saya tahu siapa namanya? Atau mungkin kapan saja dia ke sini?" tanya Jaehwan.
"Saya tidak ingat tepatnya. Terakhir mungkin beberapa hari yang lalu." Mendengar jawaban tersebut, semangat Jaehwan memudar. Tapi rupanya sang operator tidak menghancurkan harapannya begitu saja, karena ia mengatakan kalau ia akan mengeceknya di komputernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phantom of The Opera [VIXX - FIN]
Fanfiction16 tahun yang lalu, opera adalah salah satu seni pertunjukan yang sangat disukai oleh warga Korea Selatan. Namun, seorang pembunuh misterius bernama Phantom mengubah hal itu. Para pemainnya tewas satu-persatu, menyisakan luka yang mendalam bagi para...