Author Pov
"Cahaya matahari pagi mulai memaksa gadis itu untuk perlahan membuka matanya. Apartemennya berantakan. Sangat berantakan. Mantelnya tergeletak di lantai, vas bunganya pecah. Namun sebenarnya yang paling berantakan adalah penampilan gadis itu. Son Wendy selalu terlihat berantakan di pagi hari bila ia mabuk berat di malam harinya. Sebenarnya ia tidak berniat untuk mabuk-mabukan, tidak ada yang salah juga dengannya. Hanya saja ia terus-menerus kalah dalam gamenya, yang mengharuskan ia meminum soju sebagai hukumannya.
"Ho-hoek, hoek" Wendy mulai terbangun mendengar suara muntahan Seulgi. Wendy segera beranjak untuk membantu Seulgi yang sedang muntah-muntah di washtavel dapur mereka.
"A-air, aku butuh air" Wendy menegak habis air di gelas yang tidak jauh dari washtavel, satu tangannya yang lain masih menepuk nepuk pundak Seulgi. "Ahh lega. Apa kau sudah selesai Seulgi?"
"Eoh. Aku tidak akan mabuk lagi Wendy-ah aku kapok" Seulgi beralih menatap jam dinding. Jam menunjukan pukul 08.30. Lalu Seulgi memikirkan sesuatu, seakan berusaha mengingat sesuatu di kepalanya. "Aku yakin ada sesuatu..."
"Sesuatu apa?" Wendy menatap bingung sahabatnya itu. Seulgi masih diam dalam kebingungannya sendiri. Wendy mulai beruasha menyadarkan Seulgi dari lamunannya, namum gadis itu tak bergeming. "Ah sudahlah aku menyerah. Aku akan mandi sekarang"
"WENDY-AH!!!" Teriakan Seulgi mengagetkan Wendy. Wendy hendak memarahi Seulgi namun, saat Wendy melihat ekspresi sahabatnya tersebut, seakan Wendy mulai mengerti apa yang Seulgi lamunkan sejak tadi. Seulgi tidak sedang melamun, melainkan ia sedang mengingat. Byun Baekhyun, mereka sudah berjanji dengan seniornya itu untuk membantu Baekhyun di restaurant milik nenek Baekhyun karena neneknya sedang check up di rumah sakit dan tidak bisa memasak untuk berjualan hari itu.
Terburu-buru Wendy dan Seulgi mandi dan berganti pakaian. Make up pun mereka kenakan alakadarnya. Sesekali mereka berebut lipstick karena tinggal tersisa satu lipstick saja dirumah mereka. Tidak sampai sini saja, saat mereka baru tiba di Halte, ternyata bus yang hendak mereka naiki sudah berjalan terlebih dahulu, terpakasa mereka berlari menunju pemberhentian berikutnya supaya tidak menunggu terlalu lama. Satu-satunya yang menjadi berkah bagi mereka adalah, di dalam bus tersebut masih terdapat bangku kosong sehingga mereka bisa duduk, bila tidak mereka akan kehabisan energi bahkan sebelum membantu Baekhyun karena harus berdiri dalam bus dengan perjalanan panjang.
"Seul"
"Wae? Wae? Apa ada yang salah? "
"Perutku terasa sangat panas, aku belum makan apa-apa sejak tadi pagi. Ditambah lagi... Hoek" Seulgi meringis menatap Wendy "Nampaknya efek alkohol itu belum hilang" Bukan hanya efek alkohol yang belum hilang nampaknya kesialan mereka di pagi hari ini juga belum hilang.
Restauran Nenek Bekhyun
Wendy dan Seulgi masih bisa merasakan pusing di kepala mereka. Dengan sempoyongan mereka berjalan mencari restauran nenek Baekhyun. Tidak disangka kawasan itu lumayan ramai dengan banyak sekali restaurant. Saat mereka tiba di salah satu restaurant yang mereka duga sebagai restaurant yang mereka cari, mereka malah mengurungkan niat untuk masuk. Restauran itu sangat ramai oleh pengunjung, dan ada beberapa pengunjung yang sudah menyantap makanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Next Door || Wenyeol
FanfictionTidak ada satupun kejadian yang terjadi di dunia ini adalah sebuah kebetulan. Kejadian itu tersusun rapih satu sama lain, saling melengkapi, dan juga saling mempengaruhi.