33. Back

913 63 0
                                    

Karma merasakan sesuatu yang menahan pergerakan tidurnya. Ia ingin mengeceknya tapi terlalu malas untuk bangun, matanya masih sangat berat jadi ia biarkan saja.

Pagi ini karma mencoba untuk melihat siapa orang yang sejak semalam mengganggu tidurnya. Ia memiringkan badannya dan membuka matanya.

" Ohayou~ " sapanya lembut dalam pelukan karma. Suara yang bisa membuatnya jatuh tenggelam itu sangat ia rindukan sejak kemarin. Karma membuka matanya lebar dan melihatnya dengan jelas. Bibirnya melengkung membentuk sebuah garis seperti bulan sabit. Senyum yang tak bisa ia tahan karena senang istrinya sudah pulang. Saking terkejut dan senangnya mata karma mulai berkaca kaca. Pria yang ada dalam pelukannya dengan sigap langsung mengelap airmatanya dan mengecup bibir pinknya.

" Kenapa kau menangis? Rindu padaku yaa~ " tanyanya dengan nada usil. Karma terkekeh lalu menarik pelan hidung pria bersurai biru didepannya ini.

" Tentu saja koi~ siapa yang tak merindukan istri mungil nan manisku ini hmm..." balas karma. Sang istri hanya tertawa pelan mendengar penuturan dari suaminya itu. Ia lalu melepas pelukannya dan tidur terlentang sambil mengelus perut buncitnya.

" Sebenarnya aku masih ingin dirumahnya sugino.. Tapi bayi bayimu ini tak mau tenang... Mereka seperti berkata 'Kami rindu papa.. Mama bawakan papa' begitu terus.. Sudah aku tenangkan tapi masih saja seperti itu... Padahal mama kan sedang marah sama papanya " gerutu nagisa sambil menatap kearah karma. Karma memposisikan dirinya duduk sambil memangku nagisa lalu ikut mengelus perut istrinya.

" Iya aku tau aku salah.. Aku minta maaf ya nagisa-koi.. Kamu juga sih.. Aku kan cuman bercanda, langsung main marah aja.. Tapi gakpapalah sekarang baikan ya? " ucap karma sambil mengacungkan jari kelingkingnya kedepan nagisa. Dengan senang hati nagisa membalasnya sambil melingkarkan kelingkingnya kejari karma.

" Baikan! " balasnya dengan nada seperti anak kecil. Karma hanya tertawa melihat tingkah istrinya.

" Makanya kamu jangan jauh jauh dariku... Bayi kita saja tidak mau masa kamu tega.. Aku stress tau ditinggalin~ " tutur karma dengan alay sambil menyenderkan kepalanya dipundak nagisa. Nagisa yang tadinya mengelus perutnya bersama dengan karma beralih kekepala karma. Dibelainya rambut berwarna darah yang acak acakan itu.

" Sudah berapa lama kau tak mandi? Rambutmu seperti orang hutan saja " tawa nagisa saat mengelus rambut karma, membuat siempunya mendengus kesal.

" Huuh.. Kalau bukan istriku, akan ku cabik cabik dirimu " gerutu karma. Nagisa masih saja tertawa melihat ekspresi kesal karma.

" Kalau aku bukan istrimuu? " tanyanya. Karma langsung membalikkan wajahnya menatap manik biru kesukaannya itu.

" Tetap takkan kulakukan.. Karena kau sangat menggemaskan.."

" Kalau aku jelek? "

" Tetap takkan kulakukan karena aku mencintaimu "

" Kalau kau tak mencintaiku? "

" Itu tidak akan pernah terjadi karena hati seorang karma akabane selamanya akan menjadi milik nyonya nagisa akabane... And no more question " ucap karma dengan nada yang sedikit kesal karena nagisa terus menerus menanyakan hal yang jauh diluar kenyataan. Nagisa hanya menjulurkan lidahnya kekarma dan menciumnya dengan usil. Namun saat nagisa ingin mencium karma lagi, bibir karma dengan cepat menangkap bibir cherry nagisa yang sangat menggodanya itu.

Karma memperbaiki posisinya dan mendorong tubuh nagisa pelan sehingga sekarang ia berada diatas tubuh uke nya. Karma memperdalam ciumannya.

" Karm.. Ahh.." desahnya disela sela ciuman mereka. Karma membuat nagisa menerima lebih dari sekedar 40 Hit yang dulu. Sekarang karena ulahnya nagisa bisa menerima mungkin sekitar 45/50 Hit. Karma melepaskan ciumannya dan mengelap saliva yang ada disudut bibir nagisa yang entah saliva milik siapa itu. Karma memeluk tubuh uke-nya yang mungil.

" Hati hati bayinya karma.." ucap nagisa.

" Iya aku tau koi~ "

" Kalau begitu ayo mandi.. Sudah lama kita tak mandi berdua kan? " tanya karma sambil menaik turunkan alisnya. Nagisa hanya tersipu malu saat mengingat kapan terakhir kali mereka mandi bersama.

" T- tidak mau! Nanti aku diapa apain sama kamu! " ucap nagisa. Karma hanya terkekeh dengan suara baritone nya itu lalu menggendong tubuh uke nya ala bridal style dan membawanya kekamar mandi.

---

Karma menyabuni tubuh nagisa yang sekarang mulai berisi dan perut buncitnya yang sangat terlihat. Karma senang karena tak melihat tubuh nagisa yang kurus seperti dulu. Sekarang pola makan nagisa karma awasi dengan sangat baik. Tentu saja pola makannya juga.

Setelah menyabuni nagisa, karma beralih ketubuhnya dan membiarkan nagisa bermain dengan busa busa yang ia ciptakan. Ia jadi teringat nagisa kecil yang bertingkah sama saat mereka mandi bersama. Ia berharap anaknya segera lahir dan ia bisa terus bermain sepuasnya dengan mereka.

S
K
I
P

Setelah mandi dan makan siang, karma dan nagisa duduk diruang santai berdua. Karma lebih memilih membaringkan tubuhnya dan menjadikan paha nagisa sebagai bantal. Sedangkan nagisa duduk manis sambil memakan strawberry.

" Nee karma.. Kenapa kau tak bekerja? Apa kau libur? " tanya nagisa.

" Um.. Begitulah.. Aku minta cuti beberapa hari untuk mencarimu, aku stres karena kau tinggal tau.. Eh tapi kau sendiri yang pulang... Jadi ku nikmati cutiku bersamamu dirumah " ucap karma lalu memeluk pinggang nagisa. Nagisa hanya terkekeh mendengar jawaban sang suami.

" Yasudahlah.. Bagaimana kalau kita jalan jalan? Daripada menghabiskannya dirumah, lebih baik kita jalan jalan.. Siapa tau bayinya juga suka.. Kan? "

" Hmm.. Boleh juga.. Tapi besok saja ya.. Aku sudah mengantuk " balas karma. Nagisa mendengus kesal karena penolakan karma. Ia menarik hidung karma dan membuatnya mengaduh sakit.

" Kau alasan saja! Bilang saja kalau tidak mau! Huh! " omel nagisa sambil melipat kedua tangannya kedepan dada dan mengembungkan pipinya. Mungkin yang kita lihat adalah nagisa yang sedang marah, tapi dimata karma hal itu seperti hal yang sangat menggemaskan dan bisa membuatnya klepek klepek. Ia pun mendengus dan menganggukkan kepalanya setelah mengubah posisinya jadi duduk.

" Ayo siap siap.." ucap karma lalu menarik tangan nagisa.

~~~~

" Waah! Cantiiik... Mengapa kau tak pernah mengajakku kemari? Hidoi " gerutu nagisa.

Ia dan karma saat ini berada disebuah taman luas dengan hamparan rumput hijau dan bunga bunga yang sangat banyak. Mata nagisa masih memperhatikan keseluruh penjuru taman yang hanya ada mereka berdua.

" Ini taman favorit ibuku.. Ia sering mengajakku kemari setelah pulang kerja, ia bilang tempat ini sangat spesial dan sekarang aku mengajakmu karena kau juga spesial untukku, sama seperti aku pada ibuku... Bagaimana? Kau suka? " tanya karma. Nagisa tak meresponnya, hanya berlari kecil dan menghambur kepelukannya. Karma dengan senang hati membalas pelukan istrinya lalu mengajaknya kebawah pohon rindang disana dan mulai piknik kecil mereka.

Acara piknik mereka dipenuhi dengan kegembiraan dan senyum dikedua wajah mereka takkan habis ditunjukkan. Memberikan kesan bahagia diantara mereka. Satu lagi hari yang sangat spesial bagi mereka. Dan mereka berharap semoga hal buruk takkan datang diantara mereka berdua.





TBC❤💙

Fall in Love?![✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang