Lagi Lagi..

565 12 5
                                    

Saat Ravil mengeluarkan motornya dari Garasi, ada orang yang menepuk punggungnya dan otomatis Ravil langsung menengok kebelakang
'WHAT THE HELL WHAT ARE YOU DOING HERE?!' dan sontak menjatuhkan handphonenya ke tanah karena sangat terkejut dengan seseorang yang berada didepannya saat ini..
'How are you baby? Long time no see😊😊' ucapnya lirih dan mengedipkan satu matanya untuk Ravil.

Wajah Ravil pun memerah Ravil sangat membenci orang yang berada di depannya saat ini.
'lo ngapain kesini? buat apa lo nginjekin kaki lagi dirumah gue?' ucap Ravil tegas
'emang kenapa? gue gaboleh kesini?' ucap nya santai
'GAK LO GABOLEH KESINI DAN GABOLEH NGELANGKAHIN KAKI LO SEJENGKAL PUN DIRUMAH GUE LAGI HAM!' balas Ravil sambil menunjuk didepan mata nya. Yap orang tersebut adalah Irham mantan Ravil.

Irhampun menepis telunjuk Ravil kasar
'selow aja kali'
'mending lo pergi dari sini deh Am gue muak liat lo disini!' ucap Ravil
'Hahahaha muak?! ohh muak ya liat gue?! muakan mana si sama si Angga yang pergi sama lo cuma nanya tentang Gea?!' ucapan Irham diiringi drngan tawa jahatnya membuat Ravil sangat terkejut
'maksud lo apa nyindir gue?'
'eh coba lo pikir deh semua laki-laki yang deket sama lo tuh cuma manfaatin lo doang!'
'IYA TERMASUK LO JUGA!!' teriak Ravil
'Iya termasuk DEWA JUGA!' balas Irham dengan teriakan khasnya
'Dewa gaakan kaya gitu sama gue, Dewa itu gak sama kaya lo dan gak sama kaya Angga!'
'apa kata lo gak sama? Hahaha kita kita nih cowo Vil kita tau mana cewe yang harus di manfaatin dan tau juga mana cewe yang musti dibaikin'
'whatever you say boy. i don't care about it! go away from me!! NOW!!'
'Sure, kita buktiin aja nanti Dewa itu cowo yang kaya gimana ya Vil' ucap Irham santai dan melenggok pergi dari hadapannya.

Ravil pun tersungkur di samping motornta, kakinya seakan lemas tidak berdaya untuk menopang dirinya sendiri.
'Ya tuhan apa lagi ini? kemarin Angga, kemarinnya lagi Gea hari ini Irham...'😧😧 jawab Ravil tertunduk.

Ravil mulai bangkit dari duduknya serta mengambil handphonenya yang jatuh, Ravil teringat halnya pagi ini harus membuatkan pasta untuk Dewa. Ravil masuk lagi kedalam rumahnya dan mengembalikan kunci motor yang ia genggam di tempat semula.
'Rara gajadi pergi apa udah pulang?' suara itu adalah suara dari tante nya Ravil yang sedang menginap dirumahnya untuk beberapa hari. Ravil hanya diam tampa menggubris pertanyaan yang di lanturkan oleh tantenya, dan berjalan keluar rumah.

Ravil membuka handphonenya dan memesan taxi online untuk berangkat ke supermarket didekat rumahnya. Beberapa saat kemudian taxi online yang dipesan Ravil datang, dan Ravil langsung berangkat ke supermarket untuk berbelanja.

Diperjalanan Ravil hanya melihat video yang dibuatkan oleh Dewa untuknya, Ravil tersenyum melihat video itu..
'Semoga lo gasama kaya Irham dan Angga ya Wa.. Gue percaya sama lo kok 100%' ucap Ravil lirih disaat video itu sudah selesai.

10 menit kemudian
Ravil pun sampai di supermarket ia pun turun dari taxi online yang ia tumpanginya setelah memberi beberapa uang tambahan untuk sang supir.
Ravil melangkahkan kakinya memasuki supermarket dan memakai earphone di kedua telinganya. Ravil mengambil tas belanjaan untuk di bawa olehnya.

Ravil sangat teliti jika membeli bahan makanan untuk Dewa karena dewa sangat sensitif dengan makanan. Saat asyiknya berbelanja alarm handphone Ravil berdering menunjukkan pukul 10.30 pagi
'OH SHITT KESIANGAN GUE!'
pukul 10.30 adalah alarm dimana Dewa harus bangun dari tidurnya dimalam hari dan memulai aktivitasnya. karena kedatangan Irham dirumahnya membuat Ravil menbuang waktunya untuk hal yang tidak pentingg, Ravil pun langsung memesan taxi online dan menuju rumah Dewa.

30 menit kemudian
Ravil sampai dirumah Dewa, Ravil pun masuk dari pintu samping rumah Dewa dan tepat ada Mba Poni yaitu pembantu rumah tangga di rumah Dewa.
'ehh neng Rara apa kabar? udah lama gamain kesini ya?' ucap Mba poni yang sontak mengagetkan Ravil
'astaga mba ngagetin aja sihh, mba.. Dewa udah bangun belom?' tanya Ravil
'oh udah Mas Dewa udah bangun sama udah pergi juga sama Dek Neo'
'hah? pergi? kan ini hari Minggu mba?'
'iya dek Neo kan lagi tournament neng'
'ohh tournament Renang ya mba?'
'iya neng, terus neng ngapain pagi2 kesini bawa belanjaan kaya gini? disuruh mas Dewa belanja ya?'
'engga kok engga disuruh belanja, ini Rara mau bikinin pasta kesukaan Dewa'
'oalah gitu yaudah sekalian sini neng mba poni bantuin soalnya beres2 dirumah udah selesai' ucap Mba poni dan mengambil plastik plastik belanjaan milik Ravil
'oh boleh deh mba dibantuin makasih sebelumnya ya'
'ini neng mau bikin spaghetti?'
'ihh bukan mba.. Rara mau bikin fettuccine'
'itu apaan neng? mba poni gatau'
'yaudah biar tau Rara ajari  sekalian biar mba poni bisa nyobain sama bisa bikinnya kalo sewaktu waktu Dewa minta buatin'

Akhirnya Ravil pun memulai acara masak memasaknya yang dibantu oleh Mba poni. Satu jam kemudian pun pasta ini sudah berada di piring saji dan Raviil membawanya ke Ruang makan. Setelah itu Ravil pun melangkahkan kakinya ke Teras belakang milik Dewa dan duduk di kursi yang telah disediakan disana.
Ravil menghirup nafas dalam dalam seakan aroma sejuk terpancar oleh dedaunan yang rindang di sini..

40 menit sudah Ravil menghabiskan waktunya untuk menikmati pemandangan di teras belakang rumah Dewa. Ravil memandangi jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 16.00.
'biasanya kalo Neo tournament jam segini udah selesai deh' ucap Ravil sambil mengetuk ngetuk pinggir kursi yang ia duduki.

Selang beberapa menit kemudian bunyi pintu garasi pun terbuka dan Ravil bergegas melepas earphone nya dan beranjak dari duduknya. Saat Ravil ingin beranjak dari duduknya Ravil mendengar ada suara perempuan masuk kedalam ruang makan
'kayaknya suara ini gue pernah denger deh'

Ravil memantapkan kakinya untuk masuk.. Ravil berjalan dengan santai dan sampai di Ruang makan milik Dewa.
'loh loh.. Kak Rav..Rav..Ravil? dis..dis..disini?' ucap Neo terbata terbata membuat Ravil mendongakan kepala nya..
'ehh Neo gimana tournament nya? sukses?!' ucap Ravil diiringi senyum.. Mata Ravil berjalan melihat orang disamping Neo
'elo?!' ucap Ravil pelan sambil menunjuk kearah perempuan disamping Neo
'hayyyy Vil udah lama gak ketemu ya..gue udah jadian lohh sama Dewa😊😊' ucap perempuan yang berada disamping Neo
Dewa yang baru saja datang mengambil minum kini tersedak melihat ada Ravil di ruang makannya.
'oh shitt kenapa ada Ravil?!' ucap Dewa didalam hati
'engga gue gajadian sama dia Vil aseli' sambung Dewa saat mendengar perkataan perempuan itu.

DEG!
kini mata Ravil hanya terfokus pada perempuan itu, perasaan Ravil terasa ada yang berbeda dari sebelumnya melihat perempuan ini disini.
'kenapa harus dia yang jadi pacar lo Wa kenapa?!!!' ucap Ravil di dalam hati.


Siapa sih cewe yangg bareng Dewa dan ngaku ngaku jadi pacarnya?!😮😮
see at the next part yaa readers!. Don't forget to vote❤

OH YA MINAL AIDZIN WAL WAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN maaf ya kalo suka ngaret updatenya, semoga updatenya bisa tepat 2 minggu sekali ya guyss sehabis lebaran ini❤❤

Saat Aku MelihatmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang