Ini sudah pagi, tapi Taehyung masih tertidur dalam damai. Menampakan wajah innocent-nya bak peri tanpa sayap. Di sampingnya, ada Jungkook yang tengah berbaring dan sibuk mengagumi wajah sang kekasih.
Jungkook paling suka memandangi wajah Taehyung yang sedang tidur seperti ini. Terlihat polos dan menggemaskan. Apalagi sang pemilik wajah tidak akan protes jika Jungkook iseng menyentuh setiap inchi permukaan wajahnya. Mengingat Taehyung ini tipikal yang sulit dibangunkan. Sebelas-dua belas dengan dirinya sendiri.
Seperti sekarang ini, Jungkook mengusap poni Taehyung yang terjatuh menutupi sebagian matanya. Rambut Taehyung memang cepat sekali tumbuh. Tolong ingatkan pada Jungkook untuk menyuruh Taehyung memotong poninya nanti.
Tangan kanan Jungkook berpindah pada alis tebal Taehyung, mengusapnya beberapa kali dengan sayang. Kemudian dia menjepit hidung kelewat mancung milik kekasihnya dengan gemas. Menggerakkannya ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Taehyung masih belum sadar dan tetap terbujur kaku seperti mayat. Jungkook terkekeh pelan. Sudah digoda seperti ini bisa-bisanya singa ini masih tertidur dengan tenang.
Jungkook juga suka melihat tahi lalat samar di bagian kanan ujung hidung Taehyung. Salah satu anugerah kecil yang melengkapi wajah manis kekasihnya. Ketika mereka berbicara atau sekadar saling memandang satu sama lain, tatapan Jungkook tidak akan terlepas dari tahi lalat tersebut. Aneh memang, tapi tidak dapat dipungkiri kalau Jungkook betah memandanginya. Tahi lalat itu seperti punya daya tarik sendiri.
Sayang, untuk kali ini Jungkook tidak dapat melihat tahi lalat pada bawah matanya karena kelopak Taehyung tengah terpejam.
Tangan Jungkook pindah ke bibir bawah Taehyung, dimana dia menemukan tahi lalat kecil yang lain lagi. Titik hitam itu cukup kontras dengan warna merah muda natural dari bibir Taehyung.
Jungkook mencium bibir bawah Taehyung dengan pelan. Kepalanya sedikit maju supaya semakin dapat merasakan kelembutan kulit bibir itu.
"Hmmh," itu suara Taehyung. Keningnya berkerut tanda tak suka bahwa tidur cantiknya telah diganggu.
"Ngh, aku masih mengantuk, Jungkookie," ucap Taehyung melepaskan diri. Terdengar suara kikikan geli dari pita suara Jungkook. Kepala Taehyung hanya miring ke samping untuk menghindari serangan Jungkook.
"Ckck," Jungkook berdecih pelan, "padahal semalam yang tidur duluan kamu tapi yang paling lama bangun kamu juga."
Taehyung hanya bergumam, menunjukkan bibirnya yang setengah terbuka. Jungkook jadi ingin kembali menciumnya lebih lama.
"Tae ayo menghadap kesini, aku mau melihat tahi lalat di bibirmu," kata Jungkook yang berusaha menggapai wajah Taehyung.
"Eungghh, tidak mau! Nanti kau mulai lagi."
Seperti sudah tau niat Jungkook, Taehyung berbalik memunggunginya.
"Oh ayolah aku hanya ingin menghitung apa jumlah tahi lalat di wajahmu masih ada tiga?"
Taehyung masih diam dan tidak menggubris ucapan Jungkook.
"Tae~"
Jungkook menduselkan wajahnya pada leher Taehyung, mengundang rasa geli sekaligus menyebalkan. Iya, menyebalkan karena Taehyung kembali merasa terganggu.
"Isshh," desisnya geram. Kemudian Taehyung berbalik menghadap Jungkook dan menatapnya malas. "Masih ada tiga. Lagipula mana mungkin tahi lalat diwajahku ini hilang? Kau ini aneh!"
Jungkook menampilkan cengiran lebar sambil memandangi wajah Taehyung yang menatapnya sayu (atau mungkin pandangan yang masih ngantuk) dengan lekat.
"Aku hanya ingin memastikan. Tidak ada yang tidak mungkin kan?"
Jungkook ini paling pintar mencari alasan yang kedengarannya tidak masuk akal. Untungnya Taehyung tidak pernah ambil pusing memikirkannya.
"Satu," Jungkook menunjuk ke arah tahi lalat di bawah mata kanan Taehyung. "Eh ada beleknya," kata Jungkook yang pura-pura membersihkan kotoran di mata kucing Taehyung.
Taehyung memberengut sebal. "Tidak ada belek, ishh!" rengeknya kesal.
Jungkook tertawa mendapati tangannya ditepis Taehyung.
"Dua," dia melanjutkan hitungannya pada tahi lalat di hidung Taehyung yang paling terlihat. Menempatkan ujung jemari telunjuknya disana.
"Hidungmu terlalu runcing ya? Tajam seperti pisau milik Seokjin hyung."
"Masa bod-"
"Tiga, chup!" tahi lalat ketiga dihitung dan berakhir dengan Taehyung yang mendapat kecupan ringan dari Jungkook. "Sekarang ayo bangun," Jungkook mulai membopong tubuh kurus itu.
"Mau tidur lagi, kan sudah selesai menghitungnya!?"
"Semalam katanya kamu berencana mau main ke Lotte World hari ini?"
Taehyung membulatkan matanya. "Oh, iya ya?"
"Nah ayo, tapi sebelumnya kita ke salon untuk potong ponimu dulu."
"Tidak mau."
"Kenapa?"
"Sengaja, memang mau kupanjangkan."
"Nanti jadi risih. Matamu yang indah juga jadi tidak kelihatan."
"Kan bisa pakai bandana."
Jungkook menghela nafas pendek. Tidak ada habisnya kalau berdebat dengan Taehyung. Mungkin Jungkook dapat mendominasi Taehyung ketika dia sedang tertidur. Namun jika Taehyung sudah bangun dari tidurnya, Jungkook hanya bisa mengalah melawan singa manisnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mole
Short Storyshort story about how jungkook counting taehyung's moles. © de uthie First post in June, 15th 2017 to celebrate my 1st time join as fanfiction writer 💗 🏆 69 in Short Story [Oct 20th, 2017]