Part 7

6.5K 459 16
                                    



Mobil melaju dengan kecepatan sedang, Axel fokus menyetir dengan sesekali ia menoleh ke arah gadis yang berada di sampingnya. Gadis itu kini telah tertidur pulas, sepertinya ia sangat kelelahan setelah apa yang menimpanya hari ini. Axel tak tau apa yang baru saja dialami gadis itu hingga membuatnya nekat untuk mengakhiri hidupnya.

'Apa yang terjadi padamu, Miley?' batin Axel.

Mobil telah sampai di parkiran apartment mewah milik Axel. Gadis itu masih tertidur dengan lelapnya membuat Axel tak tega membangunkannya. Akhirnya Axel menggendong Miley masuk ke dalam apartment. Saat berada di lift, ia bertemu sesama penghuni apartment, seorang wanita tua, memperhatikan Axel yang selama ini terkenal dingin dan tak pernah terlihat bersama wanita, kini tengah menggendong wanita cantik menuju apartmentnya. Mungkin wanita tua itu juga heran, bagaimana bisa seorang Axel yang berpenampilan buruk dan jauh dari kata tampan bisa bersama dengan wanita cantik.

Dengan hati-hati, Axel menidurkan Miley di ranjangnya yang besar lalu mengganti pakaiannya yang basah karna keringat dan kotor akibat terjatuh di trotoar tadi. Pria itu lalu mengelap wajah gadis itu yang sama sekali tak merasa terganggu.

'Cantik,'

'Sayang angkuh!'

Axel menepis pikiran kotor yang berputar-putar di kepalanya saat ia mengganti pakaian dan membersihkan wajah Miley. Setelah selesai dengan Miley, ia lantas bergegas pindah ke kamar tamu yang berada di sebelahnya untuk membersihkan badannya dan beristirahat.

*

Sinar matahari pagi mengintip dari balik tirai yang menyilaukan wajah Miley. Gadis itu terlihat menguletkan badannya masih dengan mata yang tertutup. Sedetik kemudian ia membuka mata, terlonjak menatap ruangan yang sangat asing baginya.

"Dimana ini?" tanya Miley.

Gadis itu pun semakin terkejut saat melihat tubuhnya di balik selimut yang hanya berbalut pakaian dalam.

"Kemana pakaianku?" wajahnya terlihat sangat panik.

'Oh My God, apa yang terjadi padaku? Dimana ini?'

Miley menelusuri kamar itu mencari pakaiannya tapi tak kunjung ia temukan. Setelah mencuci wajahnya, ia lantas menuju ke lemari pakaian besar dan mengambil asal kemeja putih besar yang tergantung rapi di dalamnya lalu mencepol rambutnya.

Gadis itu keluar dengan mengendap-endap mencari tau di tempat siapa ia berada, tapi ia tak menemukan petunjuk apapun, foto, atau apa saja. Saat ia menuju ke arah dapur mengambil minum, gadis itu dikejutkan oleh suara deheman seorang pria yang berada di belakangnya.

"Sudah bangun?" tanya pria itu.

Miley membalikkan badannya, saat itu pula ia terkejut melihat pria yang ada di hadapannya. Pria yang ia benci, pria bodoh, pria jelek, pria culun, dan kini ia baru sadari bahwa ternyata ia ada di apartment pria itu.

"Kau?!" tunjuk Miley. "Kenapa aku bisa ada di sini! Kau menculikku ya?"

Axel tak menggubris lalu melewati gadis itu dan mengambil susu dari kulkas.

"Dan ini! Aku benci harus memakai bajumu! Dimana kau sembunyikan pakaianku? Apa kau telah berbuat tak senonoh padaku? Dasar brengsek!" Miley memukul bahu Axel.

Axel memegang kedua tangan Miley lalu berkata, "Kau harusnya berterimakasih padaku, Nona."

Miley baru mengingat, semalam, semalam ia sedang berada di pinggir jembatan dan mencoba mengakhiri hidupnya. Gadis itu bahkan lupa bahwa semalam ia baru saja melewati malam yang paling berat sepanjang hidupnya. Miley melemaskan kedua tangannya tak lagi berontak akibat cengkraman Axel. Ia merosot ke bawah, rasa sakit itu kembali datang dan adegan panas itu, adegan percintaan antara kekasih dan sahabatnya kembali berputar-putar di otaknya. Air matanya kembali berlomba-lomba untuk berjatuhan.

UNBLESSED LOVE (Seq. IWCBT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang