Tangisan sepasang kembar berusia dua tahun memenuhi seluruh ruangan rumah.
Pertengkaran kedua orang tuanya memenuhi gendang telinga anak-anak polos itu.
‘Aku akan bawa adit dan dita pergi bersamaku mas,’ teriaknya
‘tak kan aku biarkan kamu membawa anakku!’ bentak.
‘Baik, kalo kamu tidak setuju dengan ku aku meminta talak drimu dan membawa adit bersamaku’
‘Terserah apa maumu, aku sudah tak percaya denganmu.’
Kedua anak kembar ini menangis dicengkraman kedua orang tuanya, dita dengan Ayahnya, dan adit dengan Ibunya. Mereka menangis seakan orang dewasa tak peduli seberapa banyak keberadaan cinta diantara sepasang kembar ini.
Mereka berpegangan
erat seakan tak ingin berpisah. Hingga akhirnya mereka terpisah bertahun-tahun. Karena keegoisan orang tuanya.***
Bruuuuuuuuuuuuuukkkkkkk
Terdengar seperti badak jatuh dari pohon.
“Sial, mimpi itu buat gue nangis? Alay bet dah cowok nangis”
Bukan pertama kali Pandu terjatuh dari tempat tidurnya, jika dihitung mungkin sudah menjadi kebiasaan.
Bunda pandu pun sudah tak heran ketika melihat anak bujangnya tidur dibawah kasur tanpa alas.
Sekitar dua jam pandu hening dikamar mandi, Entah apa yang dilakukan pandu terasa sepi tak terdengar suara seperti tidak ada orang mandi didalam.
Mungkin tertidur.
Dan ini hari paling tidak penting bagi anak seperti Pandu Raditya. Hari pertama masuk sekolah di semester genap.
Hal yang dibenci pandu disekolah hanya tiga yaitu aturan sekolah, bertemu dengan guru killer, dan ia malas untuk belajar.
Bunda memutuskan untuk kelas XII nanti pandu pindah sekolah, tetapi bunda memberi kesempatan untuk semester ini memperbaiki nilainya dengan cara yang halal.
Dengan keputusan itu pandu tak bisa berkutik. Ia hanya diam dan mengangguk. Walau hatinya semerawut seperti benang kusut yang sudah tak terpakai, tetapi tetap perintah bunda harus dilaksanakan.
Keputusan bunda keputusan yang terbaik. Itu yang ia yakini sampai saat ini.
Gua ga peduli hasil rapot jelek. Nilai ga menjamin masa depan gue bagus. ga peduli yang penting gue naik kelas. Ya kali cowok tampan melebihi tunangan raisa gak naik kelas hanya karena ngejailin guru biologi ampe nangis. Cukup satu kali ini gue buat kecewa bunda. gue gak mau pindah, tapi gue gamau nolak permintaan bunda.
Satu hal yang tak bisa pandu tolak yaitu, permintaan bunda.
Bagi seorang pandu, bunda itu permata hati yang wajib dijaga selayaknya mutiara didalam kerang. Ia tak pernah bisa melawan dan membuat nangis bunda, karena kalo itu terjadi pandu merasa ia gagal sebagai anak dan tak bisa membahagiakan bunda. single parent sekaligus bapak parent menurut pandu.
Citcuitttt burung perkutut, dering ponsel pandu bergetar menusuk hati. Tanda ada pesan WA masuk.
Cepi hatiku
Selamat pagi bos PandaQ, ini daftar guru yang gue dan lo jailin semester kemarin. lo harus minta maaf.
1. Guru biologi