Chapter 1 ( Lukisan Misterius)

41 4 0
                                    

Arron Pov

London city, 12 agustus 1902

Was..wes..wos!
suara riuh penonton terdengar di seluruh penjuru ruangan gedung penyelenggara pelelangan, ketika acara hampir di mulai.

Tak...tuk..tak...tuk

Terdengar suara langkah kaki seseorang yang menuju ke tengah panggung acara. Tiba-tiba panggung yang tadi terlihat gelap gulita di sinari cahaya gemerlap yang menyala satu persatu. Terlihat seorang pria menggunakan setelan jas dengan dasi kupu-kupu berdiri di tengah panggung besar dengan sebuah mikrofon di tangannya. Ia pun mulai mengeluarkan suara.

"Selamat malam semuanya, pertama-tama saya akan memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Nama saya Edward Venn dan saya yang akan menjadi pembicara di acara pelelangan tahun ini." Ucapnya sambil melihat seluruh penjuru ruangan.

"Hah...membosankan! Seharusnya tadi aku tidak usah datang, kenapa aku datang ya?" Pikirku sambil melirik gadis kecil di sebelahku dan bersandar menyilangkan kakiku di kursi penonton yang sedang aku duduki.

 "Acara pelelangan tahun ini kami selenggarakan dengan spesial, karena kami akan melelang barang-barang asli yang hanya sedikit di dunia dan juga 1 barang yang tidak ada lagi duanya di dunia"
Ucap pembawa acara itu dengan lembut dan misterius seakan menghipnotis beberapa penonton yang siap membeli salah satunya.

"Uwahhh apa ya.?"

"Iya apa ya?"

Was..wes..wos...
Para penonton riuh seketika dan saling berpikir dan menebak satu-sama lain tentang barang-barang yang ingin di lelang karena baru tahun inilah di selenggarakan pelelangan barang antik sekaligus langka.

Aku pun mendengus kesal sambil menarik tangan adikku untuk pulang

"Irene, ayo pulang! Di sini terlalu berisik" Pintahku padanya yang duduk di sebelahku. Ia juga seakan terhipnotis oleh perkataan pembawa acara itu. Bagaimana tidak, dialah yang memaksaku pergi menemaninya ke acara faforitnya ini dengan mengancamku bahwa ia tidak mau makan jika aku tidak menemaninya kesini.

"Ah ayolah kak, ini cuma sebentar kok! Kakak juga pasti penasaran kan?" Bujuknya menahan tanganku memohon sambil cemberut.

"Huf baiklah...tapi aku tidak bisa terlalu lama di sini. Kau tahukan kakak juga sangat sibuk" gerutuku sambil menarik napasku berat.

"Okay, aku tahu kalian tidak ingin mendengar basa-basi lagi....jadi langsung saja kita lihat barang yang pertama!" Kata pembawa acara itu dengan semangat sambil membuka tirai putih di samping kanannya yang sedari tadi menutupi sesuatu.

Srakkk...

"Woahhh"

"Itu..."

"Astaga"

Was...wes...wos

Terdengar suara riuh penonton yang takjub saat melihat barang antik yang berkilawuan terpampang di atas panggung dengan mewahnya.

"Eude diamond squad"

"Ya ini adalah Rose Wine dari abad 15 yang terkenal dengan rasa dan harganya yang fantastis. Ini adalah Wine kesukaan Raja Henry I dari Skotland pada masa itu. Akan tetapi produser anggur ini telah wafat pada tahun 1472 yang mengawali punahnya minuman ini. Hal ini di sebabkan racikan yang ada pada minuman ini sangat misterius dan hanya di ketahui oleh pemiliknya sendiri. Jadi jika anda berminat minuma...

"50 Pound!"(Poundsterling, mata uang Ingris pada masa itu)

Teriak seorang laki-laki paruh baya dari belakang dengan kerasnya. Dan diikuti para pembeli lainnya.

LukisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang