Judulnya kin ngakak haha
Tania POV
Setelahnya aku masuk ke dalam kamar dan menghampiri suamiku yang masih terlihat pucat dan lemas.
"Papa pengen apa?"
Tanyaku sambil duduk di tepi ranjang.
Dan Suamiku hanya menjawab gelengan.Ku pegang keningnya dengan punggung tanganku.
"Udah turun demamnya."
Ucapku saat merasa badannya sudah tak begitu panas.Aku naikkan kakiku ke atas ranjang dan ikut masuk ke dalam selimut.
Lalu ku senderkan punggungku di punggung kasur."Cepet sembuh dong pa, biar bisa cerewet lagi. Sedih liat kamu diem gini"
Ujarku sedih sambil mengusap keningnya dan rambutnya yang tidur telentang.Tak ada jawaban hanya senyuman yang Farhan kasih dengan bibir pucatnya.
**
Hari ini niatnya aku mau membawa Farhan ke rumah sakit.
Farhan memang sudah tak mengeluh sakit perut seharian ini. Tapi, flu sebagai gantinya menyerang tubuhnya.
Walaupun dia tak mau di bawa ke rumah sakit, tapi ku paksa dan akhirnya mau.
Aku mendampinginya selama menuju rumah sakit dan Farhan tak henti-hentinya bersin.
"Pusing juga pa?"
Tanyaku kepadanya yang terpejam.Perlu di ketahui, bahwa Farhan sudah tak mandi selama dia sakit hanya aku lap tubuhnya saja selama sakit. Walaupun begitu dia tetap tampan di mataku meskipun dengan wajah yang semakin tirus.
Farhan hanya berdehem menjawab pertanyaanku.
Setibanya di depan rumah sakit, aku menyuruh sopirku mengambil kursi dorong untuk Farhan.
"Eh gak usah sayang, aku masih kuat"
Ucapnya mencegah."Gakpapa, udah kamu nurut aja"
Ucapku menyuruhnya diam dan di balas helaan nafas kasar.Setelah kursinya datang, aku membantunya untuk mendudukinya.
Dan ku dorong hingga menuju ke depan ruang dokter yang sudah janjian denganku.
"Pak Farhan, Bu Tania. Mari masuk"
Ucap Dokter mempersilahkanku dan Farhan. Aku mendorong kursinya lagi."Ini pasangan kayaknya mesra terus ya"
Ucap dokter bercanda yang ku jawab bercanda pula."Dokter bisa aja, ini suami saya memang kurang belaian"
Ucapku terkekeh."Bu Tania bisa aja."
Ucap dokter."Oh silahkan berbaring Pak, saya periksa dulu. Apa perlu di rawat inap apa tidak"
Farhan hanya pasrah saat aku membantunya berdiri dan membaringkanya.
Dokter segera menjalankan tugasnya.
"Apa keluhannya pak?"
Tanya dokter sambil memeriksa."Pusing sama flu dok, sakit perutnya alhamdulillah udah mendingan."
Ucap Farhan."Sudah Pak"
Ucap Dokter beranjak duduk kembali.Aku membantu suamiku turun dan duduk di atas kursi roda kembali.
"Jadi gini bu, tidak perlu di rawat inap. Kondisi semacam ini sudah lumrah, dimana memang kondisi tubuh yang tidak fit menyebabkan gampangnya virus masuk. Bapak kan memang sebelumnya sakit infeksi perut. Itu yang menyebabkan tubuh mudah terserang virus dan di serang flu."
Penjelasan dokter yang sedikit ku mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tukang Pijatku • 1 ✅
Casualemenikah dengan seorang pemijat? hmm kedengerannya gimana? kalau penasaran baca aja #25 dalam Random / 25/07/2017