Part 18 - The Stupid Boy

5.3K 306 1
                                    

"Maka dari itu, kau adalah ancaman baginya, Bella. Peter sendiri yang akan membunuhmu."

Bella bergidik ngeri. Ia menatap Ken saat ini sedang tidak bercanda. Sama sekali tidak ada raut bercanda disana.

"Kau serius?" Ken mengangguk yakin, "Kau harus disini. Dan jangan kemana-mana, mengerti?"

Bella paham benar ia harus menjaga Quella juga. Dirinya juga akan aman jika berada disekitaran Ken dan lainnya.

"Baiklah.."

•••

Matahari kini sudah berada diatas. Tepat pukul dua belas siang. Walaupun matahari kini akhirnya timbul, tapi udara dingin masih lebih dominan karena musim dingin masih akan turun hingga beberapa hari kedepan.

Quella yang tadinya sempat ikut bergabung pada tim nya, kini sudah kembali kedalam mobil.

"Dimana Bella?" Saat sadar kalau Bella tidak ada di dalam mobil, Quella langsung bertanya. Ken membuka sedikit matanya untuk melirik Quella sebentar, "Dia ke toilet."

"Bodoh. Kenapa kau membiarkan nya sendirian? Kau tau jelas kalau dia dalam bahaya!" Ken menepuk jidatnya saat ia baru menyadarinya.

"Shit!!" gerutu nya.

"Aku akan menyusul nya." lanjut Ken.

"Tidak perlu. Aku disini." suara Bella sontak membuat Ken dan Quella menatap Bella tajam.

"Jangan pernah pergi sendirian lagi, Bella!" Bella memutar bola matanya, "Kenapa kau tiba-tiba peduli padaku?" Ken sontak mengerjapkan matanya. Ia benar. Kenapa dirinya tiba-tiba peduli pada gadis itu? Yang notabene adalah musuh besar nya.

Seorang werewolf menyukai seorang hunters? Sebuah lelucon lucu.

"Bukan apa-apa. Kenapa kau begitu percaya diri sekali?" kesal mendengar sindiran Ken, Bella menginjak kaki Ken dengan kuat sehingga membuat pria itu meringis kesakitan.

"Rasakan!"

***

Mereka semua menginap disebuah hotel. Karena tugas mereka untuk mengerjakan projek ilmiah masih belum selesai.

Ken dan Jordan tidur dalam satu kamar. Sedangkan Gerald, ia tidur dikamar yang sama dengan Daniel dan juga Rayn. Akan bahaya jika Gerald bersama Jordan.

"Bagaimana kondismu, dude?"

"Lebih membaik. Tapi ini masih membuatku lemas." Jordan berbaring disandaran kasur nya. Menatap ke jendela yang ada dihadapannya.

"Kenapa Peter belum melakukan taktik nya? Apa dia mempunyai rencana lain yang kau tidak ketahui, Jordan?"

Jordan memutar otak. Lalu ia menggeleng saat ia benar-benar yakin tidak ada rencana lain selain ini, "Tidak ada."

"Aku akan mengecek keadaan mereka." Jordan mengangguk setuju.

Karena kamar yang ditempati oleh Jordan dan juga Ken tidak berdekatan dengan kamar yang ditempati oleh kedua gadis itu. Membuat para kedua pria ini sangat khawatir jika terjadi sesuatu dan mereka tidak mengetahuinya.

My Hot Werewolf [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang