Pulang

2.3K 311 47
                                    

Harusnya ini di publish besok sih tapi gue juga greget sama June(ง⌐□ل͜□)ง







Sesuai jadwal, June pulang hari ini. Carrel sama Davina udah exited banget nunggu oleh-oleh tapi lain lagi sama Bryna, dia gatau harus gimana.

Bryna gak mau liat June.

Semenjak kejadian kemaren juga June gak ada hubungin Bryna lagi, makanya Bryna jadi makin mikir yang ngga ngga sama June meski udah mencoba berkali kali untuk selalu berpikir positif.

Bryna lagi mengemas beberapa baju untuk persiapan menginap di rumah ibunya.

Iya, Bryna mutusin buat nenangin diri dulu di rumah ibunya untuk beberapa hari ke depan. Cuma Evan yang Bryna bawa, Carrel dan Davina diminta untuk dirumah aja meski tadi Bryna agak sedikit bingung untuk ngasih alesan ke anak-anaknya.

Bryna gak mau masalah ini diketahui anak-anaknya. Ia takut anak-anaknya berprasangka yang gak baik sama papahnya sendiri.

Pintu kamarnya terbuka, Carrel masuk menghampiri Bryna yang lagi beres-beres.

"Bunda serius gak lagi kenapa kenapa kan?" Carrel masih mastiin.

"Gapapa kok bunda lagi kangen grandma aja" Bryna mengelus puncak kepala Carrel dan tersenyum.

"Bunda kalo ada apa apa kasih tau aku ya jangan bikin bunda stress sendiri" Carrel meluk bundanya.

Lagi-lagi Bryna meneteskan air matanya.

***

Sekarang Carrel lagi nunggu June di bandara sama supirnya.

"Papah mana ya kok lama banget"

"Coba di telpon aja mas"

"Udah tapi gak diangkat pak"

Mata Carrel masih terus menelusuri seluruh bandara mencari papahnya.

"Itu bapak mas!" Kata sang supir sambil menunjuk pria dengan kemeja kotak-kotak yang sedang berjalan ke arah mereka sambil mengobrol dengan seorang wanita.

Carrel sedikit menyernyit sampai akhirnya ia memutuskan untuk memanggil papahnya.

"PAH!" Carrel melambai-lambaikan tangannya.

June tersenyum langsung menghampiri anaknya.

"Lama banget pah"

"Tadi ngantri"

"Jun duluan ya" Kata wanita tadi.

"Iya Ca hati-hati ya" June senyum pada wanita yang dipanggilnya 'Ca' itu.

Carrel masih bingung siapa wanita tadi, pasalnya daritadi June terlihat tertawa bersama wanita itu selama berjalan.

Tak lama mereka pun jalan menuju mobil.

Sampai di dalam mobil rasanya Carrel ingin menanyakan banyak pertanyaan pada papahnya yang daritadi sibuk dengan ponselnya.

Cih biasanya kalo gue sama Davina main hape mulu di marahin. Batin Carrel.

Kenapa diem aja dari tadi? biasanya juga nanya-nanya apa kek. Tumben banget asik sama hape. Lanjutnya

Carrel bingung harus memulai dengan pertanyaan apa akhirnya ia mengurungkan niatnya dan mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil.

Carrel menoleh pada June yang tiba-tiba tertawa bersama ponselnya.

Karena sudah tidak tahan melihat kelakuan papahnya akhirnya Carrel buka suara.

"Pah"

"Hm" June masih asik dengan ponselnya.

"Papah gak lagi kenapa kenapa kan sama bunda?" Tanya Carrel to the point

"Gapapa kok" Jawab June santai.

"Bunda nginep di grandma loh"

"Oh iya tadi bunda Whatsapp papah kok"

"Terus?" Carrel merasa aneh dengan jawaban June.

"Terus?" June nanya balik.

"Oh papah lupa baru Whatsapp belum dibales" Lanjutnya, lalu kembali memainkan ponselnya.

"Papah gak ada niat nyusulin gitu?" Carrel berusaha menahan emosinya.

"Nyusul ya? besok aja kali ya? papah capek banget kata bunda juga gausah disusulin" June menyandarkan dirinya dan memejamkan matanya.

Tangan Carrel mengepal.

Carrel sudah terbakar emosi melihat sikap santai dari papahnya.

Tapi wajah bundanya terlintas dipikirannya mengurungkan niatnya untuk menghabisi pria yang sekaligus menjadi papahnya itu.












hayoo ada apa gerangan(͡o‿O͡)

Papah June✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang