Part 52 - Perpustakaan

1.3K 201 80
                                    

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, mohon maaf lahir dan batin ya. Maapkan aku yang suka ngaret kalau up. VOMMENT?

**

Bu Anya mengernyit saat Gessa memasuki ruang perpustakaan. Wanita berjilbab coklat muda tersebut merasa bahwa Gessa tidak ada jadwal untuk merapikan buku atau mendata absensi.

"Loh, Gessa?"

Gessa tersenyum sungkan. "Bu Anya lihat Adit?" tanya Gessa sambil mendekati meja singgasana wanita yang terkenal ramah itu.

"Waduh, ada apa kenapa ini? Tumben nyari Adit, bisa dicatat sebagai sejarah terbaru ini." Bu Anya memandang Gessa terkejut.

"Bu Anya berlebihan sekali."

"Nggak salah kalau saya terkejut karena kamu sama Adit kan mirip Tom and Jerrry," ujar Bu Anya.

Gessa terkikik geli. "Tom and Jerry juga bisa baikan loh, Bu."

Bu Anya mengangguk mengerti. "Kamu sama Adit kompak banget kalau nyari alasan. Udah sana, Adit di belakang."

"Siap, Bu. Makasih," ucap Gessa sambil berjalan mundur. Cewek itu melambaikan tangan pada Bu Anya sebelum tubuhnya hilang di balik rak-rak buku.

Gessa menyisiri lorong-lorong perpustakaan yang lenggang. Jam pulang sekolah seperti ini, jarang sekali ada anak yang mampir ke perpustakaan. Terlebih sudah tidak ada lagi pelajaran mengingat penerimaan rapor tinggal beberapa hari lagi.

Suara ketukan jari menyambangi kedua telinga Gessa membuat cewek itu seketika menoleh. Tepat saat ia menoleh, cowok yang merangkap sebagai tetangganya itu berdiri menjulang sambil bersandar pada rak buku. Jari telunjuknya mengetuk pinggiran rak.

"Eh?"

Reaksi yang cenderung memaksakan tersebut membuat Gessa canggung.

"Lo ngapain di sini?" tanya Adit dengan pandangan curiga. "Nyariin gue?"

Gessa terbelalak. "Nggak kok. Siapa yang nyari kamu? Aku, aku."

"Aku apa? Nggak salah kan tebakan gue," kata Adit santai.

Gessa akhirnya menunduk saat dirinya merasa kalah dengan ucapan Adit. Cewek itu sadar bahwa akhir-akhir ini untuk menyangkal ucapan Adit rasanya sangat sulit. Dan jangan lupakan detakan jantung yang terasa berirama layaknya musik hip-hop.

"Kenapa nyariin gue?" tanya Adit kemudian.

"Perun..." Gessa segera membekapa mulutnya. Cewek itu akhirnya menunduk dan menggeleng. "Nggak jadi."

"Lo kenapa sih?" tanya Adit gemas.

"Nggak papa." Gessa segera mendudukkan dirinya di lantai perpustakaan.

Adit dengan malas ikut duduk juga di samping cewek itu. Tubuhnya sama-sama menyandar pada rak buku.

Mereka terjebak pada keheningan yang membuat Adit merasa kesal sendiri. "Lo ngomong dong! Biasanya juga cerewet," katanya.

Gessa hanya memandang Adit sejenak lalu kembali mengalihkan pandangannya pada rak yang berdiri beberapa meter di depannya.

"Lo tau nggak," kata Adit sambil memandang Gessa. Cowok itu berusaha memancing Gessa agar membalas tatapannya. Dan berhasil, Gessa menatap balik Adit hingga keduanya saling kontak mata selama beberapa detik.

"Tau apa?"

"Kita sama-sama bodoh. Kita saling berusaha mengejar prestasi, saling mendahului dalam pemahaman pelajaran, tapi untuk memahami diri sendiri saja rasanya itu hal yang sulit," jelas Adit dengan helaan nafas yang mengakhirinya.

Jones Has Taken || #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang