Mobilku telah berhenti tepat di depan gerbang sekolah, dan waktunya aku turun dan masuk ke kelas. Huh malas sekalinya rasanya.
"Semoga kamu nyaman ya nak dengan sekolah barumu, ingat jangan jutek jutek nanti gak ada mau nemenin kamu loh hehe" ucap mama dengan nada khasnya.
"Ihh mama kok gitu sih sama aku" ucapku dengan nada sebal.
"Becanda kok sayang, sudah sana masuk nanti telat lagi, smile ok!"
"....."
"Tunggu apalagi Alira?" nada sedikit tegasnya mulai keluar.
"Aku gak suka sama semua ini mah" dengan wajah yang memelas dan jariku menunjuk dari ujung kepala sampai kaki.
Mama hanya tertawa kecil sambil melihatku dari atas sampai bawah.
"Semua siswa yang baru masuk SMA/SMP juga begini kok sayang, bukan kamu aja.""Iyaa si mah, Tapi kan..."
"Eh btw mama mau ada urusan nih, good luck sayang, bye!!!" Kata mamah yang kemudian pergi meninggalkanku dengan mobil yang perlahan semakin menjauh.
"Mah...!!! yahhh (kataku dengan intonasi yang menurun)"
Dasar mama, memang paling bisa menghindar disaat aku sedang merengek seperti ini.
Saat aku hendak berbalik badan, kakiku tiba-tiba terhenti. Entah sudah keberapa kalinya aku melihat pria tampan, tapi yang ini terasa berbeda bagiku.
Brukkk "aduuhh"
"Kalo jalan hati-hati ya pak Udin" astagaaa, aku terjatuh menimpa pria tampan ini.
"Maaf den Aksel, maaf non. Abis bapak buru-buru"
pria paruh baya itu meminta maaf kepada kami."Ngga apa-apa pak" serentak mulut kami mengeluarkan kata yang sama hingga membuat kami saling menatap dalam beberapa detik.
"Kamu gak apa-apa?" Seseorang membangunkan lamunanku.
"Iy..iyaa gak apa-apa, terimakasih"
Dia membalas ucapanku dengan senyuman kemudian pergi dari hadapanku. Senyumnya sungguh sangat memukau.
Sebenernya kalau lihat kakek tadi aku sungguh tidak tega karena diumurnya yang sudah tua seharusnya dia hanya tinggal duduk manis dirumah dan menikmati masa tuanya dengan tenang.
Disaat aku melewati kaca tukang siomay, Ouhhh shit aku baru teringat!
Rambut yang terkuncir dua, kalung dari dot bayi, nemtek, dan tas kardus. Penampilan yang sungguh menyedihkan saat ini hingga membuat mood ku yang tadinya naik menjadi turun drastis. Dan hasilnya taraaaa, wajah jutek sudah terpampang jelas diwajahku.
"Permisi"
Aku langsung teringat pesan mama dan mengubah wajahku yang jutek ini.
"Iya ada apa?" Kataku dengan ramah.
"Kamu tau kelasnya dimana?" Dengan nada sedikit bingung.
"Dilantai dua, yuk kita bareng"
"Yuk, makasih ya"
"Iya sama-sama, oiya aku Alira Cashimita"
"Briyan Hamizan, senang bisa kenal perempuan seramah kamu" dia tidak tahu saja kalau keramahanku ini bisa berubah 180 derajat.
"Aku juga"
Rasanya tidak enak sekali karena tidak ada orang yang aku kenal disini, maksudku kecuali Briyan yang baru aku kenal beberapa menit yang lalu. Bahkan sepertinya hanya aku yang mewakili SMP ku bersekolah disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Trip Love [Slow Update]
RomanceDari masa remaja labil sampai masa kedewasaan yang penuh dengan pemikiran matang. All about MY TRIP LOVE.