Sudah hampir satu jam Daniel dan Seongwoo saling diam tanpa bicara. Yang mereka lakukan hanyalah berjalan bolak-balik bak setrikaan, tiap Daniel ke kiri maka Seongwoo akan ke kanan begitupun sebaliknya. Raut wajah mereka terlihat berpikir keras, posenya saja yang berbeda. Daniel menggigit kuku ibu jarinya dan Seongwoo terus menyentuh bibirnya.
"Lihat 'kan? Apa kubilang? Menjadikan gay sebagai alasan agar kita mendapat harga sewa murah itu bukan ide yang bagus!" cecar Daniel memecah keheningan.
"Loh? Lalu kenapa kau mendukung waktu itu?!" tanya Seongwoo dengan nada tinggi.
"Karena kau bilang semua akan baik-baik saja!"
"Mana kutahu kalau cucunya si nenek itu adalah Kim Chungha dari Hit The Stage crew? Siapa yang bisa menduga itu?!"
Daniel langsung mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia merutuki keputusan untuk berpura-pura gay agar bisa mendapat harga sewa murah di kediamannya sekarang.
Hal itu berawal dari orangtua Ong Seongwoo yang usahanya mulai diambang kebangkrutan, ditambah lagi dengan keluarga Daniel yang keuangannya harus lebih banyak dikeluarkan untuk mengobati ayahnya yang sakit. Permasalahan-permasalahan itu membuat uang saku keduanya yang semula berlimpah jadi sangat sedikit. Bahkan mereka sampai harus menjual mobil yang dibeli secara patungan untuk biaya pindah rumah.
Kenapa harus berpura-pura jadi gay? Mula-mulanya rumah keluarga Kim menawarkan kamar super luas dengan harga yang cukup mahal. Sebenarnya mereka sudah ingin mencari yang lain, tapi tiba-tiba nenek Kim melontarkan pertanyaan tak terduga; "apakah kalian pasangan gay?"
Terang saja Daniel dan Seongwoo menyangkal dengan tegas. Si nenek langsung mengungkapkan bahwa keduanya tampak serasi sekali. Tapi entah bagaimana caranya dan entah otak sebelah mana yang berkuasa, Seongwoo malah mengeluarkan bakat aktingnya untuk mengarang cerita pedih yang menyeret Daniel ikut serta didalamnya. Skenario pasangan gay yang terpaksa hidup jauh dari hiruk pikuk Seoul agar dapat bersembunyi dari hujatan yang bisa datanh kapan saja. Boleh dibilang aktingnya sangat bagus sampai-sampai Daniel terkesima.
Kemudian Seongwoo menangis. Demi apapun ini puncak ceritanya yang membuat Daniel langsung memeluknya guna mendukung suasana. Dan nenek Kim ikut meneteskan air mata kasihan, sungguh orang tua yang malang.Lalu datanglah kalimat yang ditunggu-tunggu oleh keduanya, "kalian anak-anak baik... tinggalah di sini, akan kuturunkan harga sewa kamarnya untuk kalian. Pasti sangat sulit menemukan tempat yang menerima kalian....."
Sebuah kebodohan yang hakiki dari Ong Seongwoo dan Kang Daniel. Tolong jangan ditiru di rumah.
Seongwoo langsung duduk di lantai, mendongakan kepala untuk menatap Daniel yang duduk di atas tempat tidur.
"Dan, kita harus berusaha membungkam Chungha agar tidak menyebarkan cerita ini di kampus," ujar Seongwoo memberi usul.
Yang diajak bicara pun menghela napas panjang.
"Dengar Ong, dia itu Kim Chungha! Kau bahkan tahu dia 'kan? Dia sangat hits bersamaan dengan grup naungannya, Hit The Stage crew, grup dance Kampus yang bahkan tidak bisa kita masuki karena gagal audisi!"
"Jangan ingatkan aku dengan kejadian itu. Aku masih asin jika mengingatnya."
"Oke, kembali ke topik. Dia adalah anak berpengaruh! Dan satu lagi, dia perempuan! Perempuan itu suka bergosip, kau tahu bukan? Apalagi kalau gosipnya tentang laki-laki terkenal di Kampus—"
"Ohiya, kita cukup terkenal karena pekerjaan kita sebagai student staff ya..."
"ITU! Bayangkan apa yang akan terjadi kalau berita ini tersebar! Orang-orang akan memberi label gay di dahi kita! Dan kita tidak akan pernah lagi bisa menggoda wanita! Kau tahu apa artinya itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Denial 🎡 OngNiel + Chungha
Fanfiction"Jangan mau dibodohi casing depan Seongwoo dan Daniel, mereka itu bukan bromance melainkan gay" - Chungha "Semula kami berpikir keras mengapa perempuan seperti Chungha bisa menjadi jomblo dalam waktu lama. Lalu kemudian kami sadar, Chungha itu bukan...