Part 2

3 0 0
                                    

"Aaarrgghhh"

Deg. Jantung Eli seakan berhenti mendengar teriakan seseorang. Terdengar begitu sedih dan marah.

"Gua kenapa lagi sih. Bisa tiba tiba pindah tempat ke tempat yang gua ga mau"

Ucap orang itu dengan gusar.
Eli berpikir sejenak, maksud dari orang itu apa? Dia punya kekuatan pindah pindah gitu? Kok kaya webtoon DICE yang punya kekuatan apa tuh transportasi ya? Eh salah. Teleportasi. Itu baru benar. Begitulah kira kira yang dipikir Eli (eheh).

"Keren dong kalo bisa pindah dari satu tempat ke tempat lain" celetuk Eli tanpa dia tahu, dia sedang berhadapan dan berbicara terhadap siapa.

"Lah lu bukannya tadi di kantin?" tanya orang itu kepada Eli

Kantin. Kantin. Deg.

"Lah berati ni orang..."

Eli langsung menghadap orang itu. Manik mata mereka langsung bertemu. Eli tak sadar sudah menatap kedua mata biru itu dengan seksama.

"Heh. Kok lu cepet amat disini? Lu bukannya tadi lagi ngadepin cewek gila di kantin ya?" tanya Eli tanpa menghiraukan ekspresi wajah laki laki itu

"Lah. Lu cepet amat udah sampe sini aja. Bukannya tadi pas gua tinggal lu masih disana" tanya Eli lagi bertubi tubi.

Laki laki itu berjalan dua langkah mendekati Eli dan menutup mulut Eli dengan permen yang Ada di kantongnya.

"Lu berisik. Gua gimana jawab?"

Eli menarik permen itu dari mulutnya. dan menghadap ke orang itu.

"Yodah cepet jawab"

"Lu anak baru disini. Disini banyak jalan pintas buat ketempat ini kali. Lu pikir gua punya kekuatan aneh kaya di film film atau di komik komik ha?" jawab laki laki itu dengan cepat.

Eli hanya memaanggut manggut mendengar kata kata laki laki itu. Benar juga pikirnya. Eli menunduk lalu melihat ke segala arah. Wanita ini berjalan sampai ke ujung tembok yang tak jauh dari tubuhnya.

"Wah. Keren" itulah kata pertama Eli saat melihat tempat ini.

"Emang" sahut seseorang disampingnya.

"Tapijadi jelek karna ada lu. Pergi sana"
Jawab Eli sambil menjauhi seseorang yang tadi sempat berdebat dengannya.

"Hish. Nama lu siapa?" tanya orang itu tanpa melihat Eli yang sedang berdiri tak jauh di sampingnya.

"Kan tadi udah perkenalan di kelas. Budek lu ya" ketus Eli terhadap cowok itu.

"Oh. Elisugigi ya?" tanya orang itu dengan suara menggoda.

"Queendest Eli Wijaya. panggil Eli aja"
Jawab Eli dengan nada pelan. Sepertinya Eli sudah capek berdebat dengan orang yang tak jelas kepribadiannya. Hanya satu yang dia tau cowok ini "aneh" Begitulah pikirnya

"FerliWinata" jawab orang yang sekarang sudah berhadapan dengannya.
"Ow." singkat dan jelas ditelinga Ferli. Ferli berjalan lagi mendekati ujung rooftop, yang masih tak jauh dari wanita absurd yang sedari tadi mengobrol dengannya.

"Lu dari sekolah mana dulu?" tanya Ferli yang matanya tetap fokus pada pemandangan di atas rooftop.

"Banyak." jawab Eli dengan santai. Masih dengam permen yang Ferli kasih tadi didalam mulutnya.

"Maksudnya?" tanya Ferli dengan raut wajah yang sudah dipastikan dengan raut wajah bingung.

"Gua sering dikluarin dari sekolah. Karna gua sering bolos dan brutal" jawab Eli, lagi lagi dengan nada santai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GIVE ME YOU'R HEART!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang