jaehwan bekerja disebuah bank asing yang sudah berumur puluhan tahun dan berasal dari jerman.
beberapa bulan terakhir, jaehwan berhasil menduduki jabatan deputy director karena semua itu berkat prestasi kerjanya yang konsisten selama empat tahun dalam divisi micro finance ini. selain jaehwan, ada satu orang bankir lain lagi yang berada diposisi yang sama, yaitu donghan yang menjadi DD untuk divisi legal.
hanya dengan waktu 15 menit, jaehwan sampai di area kantor dan berjalan ke lantai dasar. divisinya ini sengaja ditempatkan dilantai dasar karena semua salesnya harus sering pergi ke lapangan dan pasar. sementara divisi lainnya ditempatkan dilantai 7.
"pagi, pak jaehwan,"
"pagi, hyungseob," jaehwan membalas sapaan dari salah satu sales yang duduk tidak jauh dari ruang kantornya.
"udah sarapan, pak?"
"udah, hyungseob,"
"udah punya pacar, pak?"
mendengar itu, jaehwan langsung menatap sinis kearah hyungseob. "lanjut kerja aja kamu, hyungseob,"
kemudian, jaehwan lanjut jalan dan masuk kedalam ruangannya.
"pagi, pak jaehwan," sapa woojin didepan pintu. dia adalah bawahannya yang lain.
"pagi juga, woojin,"
"pak, saya mau ngingetin dua hal. bapak ada induksi untuk pukul 9 nanti di ruang meeting,"
"oh, oke. makasih. terus yang satu laginya apa?"
"mau ngingetin aja kalau bapak masih jomblo,"
beberapa detik kemudian, woojin langsung ngacir ketika jaehwan hampir saja akan melemparkan tas kerjanya kearah kepalanya.
iya, jaehwan sudah biasa diperlakukan seperti ini oleh para bawahannya.
▪▪▪
bulan ini, bank mengadakan induksi untuk para staf baru. disana, deputy director diminta untuk mempresentasikan berbagai macam informasi dari masing-masing divisi.
salah satu staf barunya adalah jung sewoon. sewoon ini bisa dibilang pintar karena hanya dengan waktu satu minggu diajarkan sistem-sistem yang digunakan di bank ini, dia sudah dengan mudahnya mengerti akan hal tersebut.
▪▪▪
jaehwan segera berjalan menuju ruang meeting dan dia melihat donghan sudah selesai memberikan presentasi untuk divisi legal. itu artinya, tiba gilirannya untuk melakukan presentasi.
donghan yang berjalan berpapasan dengan jaehwan terlihat begitu maskulin. dan, hal yang paling mencolok dari pria ini adalah; donghan jago dalam hal berbicara. baik itu dengan lawan jenis maupun sesama jenis. dengan diam-diam, jaehwan iri dengan kualitas donghan yang satu ini.
"bro!" sapa donghan.
jaehwan langsung membalasnya dengan senyum kaku. "gimana tadi inductionnya?"
"seru, bro. ada yang cakep pula,"
"oh ya?" donghan hanya menjawab dengan anggukan semangat.
suasana menjadi canggung seketika. jaehwan dan donghan sama-sama bankir yang baik dan berprestasi. tapi, keduanya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu cocok untuk berteman.
"btw, lo harus tau sama yang namanya sewoon deh, jae," ucap donghan sambil meletakkan tangannya dibahu kiri jaehwan. "cakep," lanjutnya sambil berbisik dan kemudian berlalu.
jaehwan hanya mengangguk kepalanya saja. dia sudah terlalu faham atas watak donghan ini yang begitu mudah terbar pesona dengan orang-orang. meski begitu, kehidupan asmara donghan begitu jauh lebih baik dari jaehwan sendiri.
"selamat pagi, semua,"
seluruh staf membalas sapaan jaehwan.
seperti sudah menjadi kebiasaan, jaehwan melanjutkan omongannya sambil memindai semua orang diruangan.
"nama saya jaehwan. dan hari ini, saya akan membawa..."
tiba-tiba omongan jaehwan menggantung saat matanya menangkap sosok sewoon.
"membawa... bawa... membawakan... dia yang manis sekali untuk divisi... baju putih rada nerawang,"
semua orang menatapnya bingung.
"pak jaehwan, are you ok?" tanya staf HRD, kim samuel.
"ya, saya baik-baik saja. saya udah sarapan tadi pagi. gak tanya, ya? oh iya, tolong jangan panggil saya pak, ya? saya masih muda. baru 25 tahun.
belum punya pacar pula.
lagi nyari, sih.
saya suka ketoprak.
sama lagu slow,"
dan, itu membuat semua orang semakin tidak mengerti apa yang dikatakan oleh jehwan barusan.
"mas?"
"kayanya saya balik lagi deh, ya?"
setelah jaehwan keluar, samuel langsung menelpon divisi micro finance. "halo? micro finance? ada yang bisa dateng ke ruang meeting? presentasi. manajer lo kolaps,"
sewoon tidak melihat yang spesial dari jaehwan. tidak lucu. malah dia mengira kalau jaehwan ini aneh. dan ternyata, sewoon lebih welcome dengan donghan yang penuh kharisma hanya dengan melihat caranya berbicara.
▪▪▪
sementara itu di toilet. jaehwan langsung membasuh wajahnya kasar dan membenamkan muka malunya ke kedua telapak tangannya. dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. biasanya, jaehwan selalu percaya diri dan selalu siap saat presentasi. tapi entah kenapa, semua menjadi aneh saat dia melihat sosoknya; jung sewoon.
hanya ada satu penjelasan untuk hal ini; jaehwan terkesima melihat sewoon.
▪▪▪
waktu makan siang telah datang. jaehwan dan beberapa rekannya makan siang di kantin lantai basement. dari jauh, hatinya mendadak sesak. iya, jaehwan melihat sewoon sedang duduk berdua bersama donghan, makan bersama. jaehwan tau betul, kenapa perasaannya menjadi sesesak ini.
ya, apalagi sih kalau bukan tentang; dia tidak sepandai donghan?
kemudian, jaehwan meraih ponselnya dan mengirim sebuah pesan pada sang ibu.
jaehwan : mah, jaehwan ketemu seseorang. jaehwan suka.
mamah : alhamdulillah. namanya siapa?
jaewhan : namanya sewoon mah.
mamah : bismillah. mamah doakan semoga lancar ya jae.
jaehwan : aamiin. makasih mah.