CEO TAMPAN ITU SUAMIKU

30.AYAH.

Hendra menatap agatha seolah tak percaya.

Hendra menggelengkan kepalanya."please,jangan tinggalin agatha lagi!"agatha memohon kepada Hendra dengan sangat memelas.

Sungguh Hendra tidak tega sekali melihat wajah muram milik anaknya itu.

"Ayah nggak akan pergi!"ucapan
itu membuat agatha langsung memeluk Hendra.banyak pasang mata yang melihat adegan ini ikut terhanyut dalam suasana haru.

"Makasih yah!"ucap agatha yang masih memeluk agatha.
Hendra memutuskan untuk tidak meninggalkan negara ini.hendra tak sanggup melihat kesedihan di wajah agatha.

Hendra bersyukur karena Tuhan sudah menjawab semua doa doa nya.

Hendra dan agatha pun meninggalkan bandara.

Di dalam mobil agatha memeluk Hendra sambil tertidur seolah tidak ingin ia pergi jauh darinya.
Hendra memandangi setiap lekuk tubuh agatha.hendra seolah melihat alm.istrinya tari sedang tertidur di pelukan nya.

Andai saja istrinya itu tidak pergi meninggalkannya menghadap sang pencipta.mungkin saat ini mereka bisa berkumpul menjadi sebuah keluarga yang utuh.

Dimana keluarga tampak harmonis dan bahagia.

Hendra menghela nafas beratnya.keinginan nya itu sungguh tidak akan pernah terwujud sampai kapanpun.tapi Hendra masih sangat bersyukur karena Tuhan masih memberikan nya kesehatan sehingga ia bisa bertemu dengan anaknya.

Hendra mengelus kepala agatha dengan pelan supaya agatha tak terbangun.

Putri nya ini amatlah cantik, sederhana dan bersahaja sama seperti tari ketika masih muda dulu.

***

Agatha tak henti hentinya tertawa ketika ayahnya menceritakan bagaimana awal mulanya ia bertemu dengan bunda nya ,Tari.

Agatha juga menyadari kalau hendra adalah dokter yang menangani nya dulu

Hangat,itulah yang kini agatha rasakan.andai saja bunda nya masih hidup pasti dia akan bahagia sekali.

Agatha melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 2siang.yang artinya jam istirahat sudah selesai,agatha menghembus kan nafas berat nya.lagi lagi ia harus bolos dari kantor.tapi untuk kali ini ia sama sekali tidak menyesal.

"ayah mau makan apa?" tanya agatha. Ia yakin kalau ayahnya ini belum makan.

Hendra tampak berpikir mengenai pertanyaan agatha.
"kamu bisa membuat sambel matah ayam? Ayah sangat ingin memakan itu!" sahut hendra.

Agatha mengganguk lantas segera menuju ke dapur. Dapur di rumah ayah nya ini cukup tertata rapi. Tidak seperti dapur dari kebanyakan orang lainnya yang selalu berantakan padahal hendra juga tinggal di rumah ini sendirian.

Satu persatu bahan makanan yang akan di gunakan nya untuk membuat sambal matah ayam di keluarkan nya.

Dengan senyuman yang mengembang agatha membuatkan Hendra makanan.
Selain itu agatha juga membuatkan beberapa makanan tambahan untuk pelengkap nya.

Hendra sedari tadi menyaksikan saat agatha membuatkan nya makanan.

Agatha benar benar mirip dengan tari.dari teknik nya membuat makanan saja sangat mirip dengan apa yang sering tari lakukan.

Hendra sengaja menyuruh agatha untuk membuat kan nya sambal matah ayam.entah kenapa ia sangat ingin memakan makanan yang menjadi kesukaannya dulu.sejak kepergian istrinya Hendra sama sekali tidak lagi pernah memakan makanan tersebut.

Pernah sekali ketika ia memesan makanan di sebuah warung, terdapat sambal matah ayam yang membuat nya teringat dengan tari.

Tari, nama itu seakan mengingat kan nya tentang Amanda buah hatinya dengan tari.

Setelah semua makanan tersaji di meja makan ,Hendra dan agatha langsung menyantapnya dengan sesekali di selingi dengan obrolan mengenai pernikahan agatha.

Jujur awalnya Hendra tidak menerima keputusan Farhan yang dengan seenaknya menjodohkan putrinya.namum Hendra juga bersyukur karena Farhan memilihkan suami yang mencintai agatha dengan sangat tulus.

Setelah cukup lama memiliki waktu untuk bersama ,agatha memutuskan pulang.

***

TBC

Kok gaje ya? tau ah.

Di cerita ini aku mencurahkan semua yang keluar dari kepala.

Cerita ini juga terinspirasi dari kehidupan Alyssa Soebandono dan dude Herlino.

Sow kalau kalian kurang ngerti sama cerita ini coba kalian pahami dulu.

Setelah kalian baca lagi maybe you can now answer!