Prologue - Kesedihan yang tak akan terlupakan.

1.1K 56 12
                                    

Human Vampire Prolog

Cerita ini terinspirasi dari: Breakhing Down. (sorry kalau tulisan salah:V)

Dan aku info sedikit,disini mungkin ada kata-kata/kalimat yang berbeda dari versi sebelumnya. Itu dikarenakan aku sudah membaca keseluruhan part ini, dan ternyata cerita ini sangat kacau. Baik dalam penulisan mau kata-kata. Oleh karena itu aku memulai dari awal. Sekian, dari aku:V

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa, vote dan koment yang sering-sering vote&koment bakalan aku follback, apalagi yang punya cerita bakalan aku voment jugaa.

HAPPY READING!

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perempuan berusia genap 19 tahun itu keluar dari pintu pengadilan dengan wajah sedih yang tak dapat dibendung. Ayahnya— Jordan beserta Ibunya— Biana baru saja menjalankan sesi sidang penceraian yang terasa sangat berat bagi dirinya beserta adiknya—Carlos.

"Apa mom dan dad tidak bersama lagi?" Tanya Carlos yang saat itu masih berusia 12 tahun, ia tentu saja mengerti dari arti penceraian, ia beserta kakak perempuannya tidak akan bisa bertemu lagi, bisa saja selamanya ia tidak bertemu dengan kakakknya, tapi ia berharap dikemudian hari ia akan dipertemukan oleh kakakknya.

Carrol tau, ia tidak bisa mengubah takdir,tapi kali ini ia ingin sekali ia bisa mengubah takdir dan tak membiarkan kedua orangtuanya tidak berpisah. Tapi, ia tidak bisa melakukan apapun bahkan untuk menenangkan adiknya yang selama sesi persidangan selalu menangis histeris bahwa tau ia akan segera berpisah dengan dirinya.

"Carlos dengarkan" Biana membungkuk mensejajarkan tingginya dengan putra satu-satunya yang bahkan ia tidak rela berpisah dengan putranya.

"Mom dan Dad harus melakukan ini karena kita sudah tidak memiliki perasaan yang sama. Jika dipaksakan yang ada akan selalu terjadi pertengkarang diantara kita. Kau menginginkannya?" Tanya Biana lembut yang dibalas dengan gelenggan beserta isak tangis Carlos yang sangat menyayat hati. Melihat itu, Biana segera menarik Carlos ke dalam pelukannya. Carlos terus saja menggumamkan kata-kata 'jangan pergi, jangan pergi' tapi Biana tak bisa berkata apa-apa.

Pengadilan sudah membuat keputusan, ia akan membawa Carrol dan Jordan yang akan membawa Carlos. Apa yang harus ia lakukan? Itu adalah keputusan hokum yang tidak boleh ia ganggu-gugat ia tadi akan mengeluarkan keberatannya, mengapa Carlos harus bersama Jordan. Tapi ia masih memikirkan perasaan Carrol.

Ia berdiri dan memegang tangan Carrol untuk membawanya pergi dari sidang ini, tapi langkahnya terhenti saat ada yang menahannya. Itu Carlos. Tangan mungilnya menahan tangan lain Biana yang tidak memegang tangan Carrol. Carlos semakin histeris melihat ibu yang sudah merawatnya dari kecil dan kakakknya akan meninggalkan dirinya.

Carrol yang melihat itu tentu saja merasa sedih. Ia segera melepas tangan Biana, dan berjalan kearah Carlos yang masih menangis, dan ia memeluk tubuh Carlos yang lebih pendek dari dirinya.

"Aku berjanji Carlos, kita pasti akan bertemu."

Semoga kalian suka dengan prolognya yaJ ini aku udah usahain supaya bagus. Oh iyaa, aku ga jamin bsk bakalan udh sampe ch. 10, karena aku ini revisi semua, atas bawah, dalem luar aku revisi.

Semoga suka.

Salam hangat,Nom.


[1] Doctoir Sombre: HUMAN VAMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang