empat belas

6.7K 485 7
                                    

Baekhyun menatap nisan yang ada di depannya dengan pandangan nanar

"Eomma"lirihnya

"Aku datang lagi eomma, mianhae eomma aku baru berani datang sekarang, eomma apa eomma mau memaafkan ku? Aku harap eomma mau memaafkanku, eomma apa eomma tau kalo aku datang kesini tidak sendirian eomma? Aku bersama dengan calon cucu eomma, aku bisa hamil eomma, eomma akan mempunyai cucu dariku eomma" curhat baekhyun sambil mengelus perutnya yang masih rata dengan wajah sendu "tapi eomma apa eomma tahu yeolli membenciku eomma hiks hiks, yeolli melupakan ku eomma, apa yang harus aku lakukan eomma?  Aaku lelah eomma, bisakah aku ikut dengan mu eomma? Aaku merindukanmu eomma, bisakah eomma menjemput ku eomma? Aaku ttidak sanggup lagi eomma, aapa yanh harus aku lakukan eomma?  Hiks hiks aku mohon ijinkan aku ikut denganmu eomma" isak baekhyun lagi

Baekhyun merasa putus asa, disaat dia benar-benar berharap bahwa chanyeol akan mencintainya seiring berjalannya waktu tapi ternyata dia malah semakin membencinya, dan yang paling menyakitkan baginya adalah chanyeol ternyata memiliki hubungan dengan Irene, Irene yang sama dengan Irene yang pernah menghancurkan kehidupan baekhyun, kris dan kedua orangtuanya, baekhyun merasa benar-benar menyerah dan ingin meninggalkan semuanya tapi kenyataan bahwa ada bayi didalam rahimnya serta kenyataan rasa cintanya ke chanyeol yang begitu besar membuatnya berpikir dua kali untuk mengakhiri hidupnya.

Baekhyun masih tetap terisak sambil meratapi nasibnya hingga kemudian pandangan nya mengabur dan semuanya menjadi hitam.

Other place

"Oppa apa ini Bagus? " tanya Irene manja, sekarang mereka sedang berada di mall

"Mm" dehem chanyeol malas entah kenapa sejak dia menampar baekhyun tadi dia merasa sangat bersalah

"Oppa, oppa kenapa?  Dari tadi kek gitu terus, kesel"rajuk Irene sambil membanting gaun yang dia pegang sedari tadi,

"Mian Irene, pikiran ku sedang kacau, kerjaan di kantor banyak jadi masih kepikiran "

"Oppa tidak sedang memikirkan namja tadi kan? " tanya Irene menatap tajam ke arah chanyeol sambil melipat tangannya

"Tententu saja tidak" jawab chanyeol (tidak)  yakin, chanyeol melangkah kan kakinya mendekati Irene lalu mengusak rambut Irene.

"Oppa jangan merusak tatanan rambutku" Irene mempoutkan bibir nya

"Kau terlihat manis kalo mempoutkan bibirmu Irene" ucap chanyeol dan entah kenapa chanyeol merasa kalau dia pernah mengucapkan kata-kata yang sama ke seorang anak

"Kau terlihat manis kalo mempoutkan bibirmu " chanyeol kecil mengusak rambut namja kecil yang ada dihadapannya

"Benarkah? " tanya namja kecil itu "berarti aku harus sering mempoutkan bibirku supaya aku terlihat manis di hadapan oppa benarkan? " lanjut namja kecil itu lalu mempoutkan bibirnya lagi

"Hehehe, tapi oppa lebih suka jika kau tersenyum dan oppa menyukai mata sabitmu...... "

Ingatan itu melintas begitu saja di otak chanyeol

"Kenapa aku tidak bisa mengingat siapa namanya? Siapa anak itu?  Kenapa dia sering muncul diingatanku? " batin chanyeol bengong

"Oppa kau melamun lagi" rajuk irene

"Ahh mian Irene, apa sebaiknya besok saja kita belanja nya?  Oppa merasa sangat lelah, kita pulang saja ya" bujuk chanyeol, dan dengan berat hati Irene mengangguk.

Tbc

Stay With Me [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang