14. Trust ; Unbreakable Ropes

318 43 9
                                    

Hwaryun kini berada di bagian lain hutan beringin.

Monster yang tadi ia ikat, sudah ia bunuh dengan katana yang ia bawa dalam bentuk anting.

Hwaryun sengaja menjauh karena tidak ingin teman-temannya terkena sabetan katana--katananya bukan katana biasa. Ia tidak pergi terlalu jauh.

Hwaryun memang tidak dekat dengan mereka, tetapi Hwaryun tetap menganggap mereka teman.

Mungkin bukan tidak dekat...

...hanya saja...

Belum?

Dan kalau boleh jujur... Ia malu pada Khun.

Hwaryun menyentuh batang pohon, merapalkan mantera pada batang pohon tersebut.

Batang pohon tersebut menampilkan layar, layar yang mempertontonkan kejadian di tempat Khun dkk berada.

Hwaryun terkejut ketika mengetahui bahwa Eduan dan Ayahnya lah dalang dari semua ini.

Hwaryun termenung.

Ia tidak menyangka Evan membuatnya terlihat amat mengejar-ngejar Khun, bahkan sampai mengarahkan mereka pada monster berbahaya.

Sebegitu besarkah keinginan Ayahnya untuk bekerjasama dengan keluarga Khun?

Sampai-sampai harga diri dan keselamatannya tidak dipedulikan?

Lihat! Ayahnya bahkan tidak menghubunginya!

Hwaryun berusaha tegar, ia mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Dengan secercah harapan, ia menghubungi nomor Khun.

Di lain tempat, Khun baru saja selesai menceritakan tentang pertunangannya dan Hwaryun yang digagalkan.

Ponsel Khun berdering ketika Khun menyelesaikan ucapannya.

"Wah! Panjang umur!"

"Angkat terus loudspeaker!"

Khun menjawab panggilan dan mengaktifkan loudspeaker. Terdengar Hwaryun yang berdeham pelan dari sana.

"Aku sudah tau semuanya. Maaf." Ucap Hwaryun.

Hwaryun menggumamkan maaf berkali-kali karena tak kunjung balasan terdengar.

"Khun, Hwaryun, ini bukan salah kalian." Ucap Bam dengan tenang.

"Iya! Sekalipun ini rencana kalian, kalian pasti punya alasan untuk melakukannya! Dan itu tidak mungkin!" Isu menimpali.

Tanggapan-tanggapan positif keluar bergantian dari mulut teman mereka, membuat mereka sadar bahwa mereka amat dipercaya.

Hati Khun dan Hwaryun menghangat mengetahui seberapa besar kepercayaan diantara mereka.

"Kau sekarang dimana Hwaryun?" Tanya Ehwa.

"Masih di dalam hutan beringin, tetapi cukup jauh dari kalian." Jawab Hwaryun.

"Kemarilah kura-kura merah!" Seru Rak.

"Ah tidak, aku mau langsung pulang saja. Kau tau? Teleportasi." Ucap Hwaryun.

Teman-temannya mengangguk paham. "Baiklah. Sampai besok Hwaryun!"

"Sampai jumpa." Hwaryun mematikan teleponnya.

Ia merapalkan Æppĕraccio dalam hati, badai kecil pun kembali melahap Hwaryun. Dikarenakan ia sendiri dan tubuhnya ramping, tidak diperlukan lingkaran pembatas.

Di tempat lain, Khun dkk memutuskan untuk pulang juga. Atas permintamaafan-nya, ia memutuskan untuk mengantar teman-temannya pulang.

"Aku dan Bam dipaling belakang!" Seru Endorsi, Bam mengangguk setuju.

Rainy Way to the Rainbow [Tower of God fanfiction] [RE-PUBLISHED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang