Woosoo : Autumn Promise (4)

519 100 12
                                    

Myungsoo sangat yakin jika sepuluh menit lalu ia berjalan ke arah bukit di belakang Infinity High. Tapi apa yang ada dihadapannya sama sekali tak terlihat seperti bukit yang biasa ia lihat--oke, mungkin Myungsoo kembali menunjukkan sikap dramatisnya, sebenarnya bukit itu biasa saja--suasananya terlihat berbeda dan gloomy.

Myungsoo mulai berpikir kalau ia terlalu banyak melamun karena kesenangan akan bertemu Woohyun, dan mungkin karena itu ia tidak sadar telah salah mengambil jalan hingga tersesat.

Kemungkinan kedua, ini mungkin mimpi. Kapan dia sampai? Entahlah, yang jelas sekarang ia sudah diatas bukit itu.

Tapi.... Dimana Woohyun?

Orang yang tengah berdiri tegap mengenakan seragam sekolah Infinity High berdasi kelas 1 dan menyelempangkan backpack biru pada salah satu bahunya itu bukankah...

"Moon... soo? Kim Moonsoo!" Myungsoo menatap lekat-lekat adiknya. "Em, kau... sedang apa disini?"

"Kenapa? Kecewa karena tak melihat Woohyun hyung?"

"Ti-tidak!" Myungsoo pura-pura tertawa, seolah yang dikatakan Moonsoo barusan adalah lelucon. "Aku hanya sedang jalan-jalan disini, makanya aku heran karena tak pernah melihatmu kemari sebelumnya."

"Tak usah bersikap seperti gadis remaja yang sedang menyukai seorang cowok, hyung." Moonsoo masih sempat memutar mata sebelum berjalan pelan kearah kakaknya. "Kalian memang pasangan yang merepotkan."

"Mworago?" sengit Myungsoo, entah sampai kapan ia paham cara Moonsoo bercanda. "Siapa yang kau sebut seperti gadis dan merepot-tunggu, pasangan? Siapa?"

Moonsoo tak menjawab, ia menatap lurus ke arah belakang kakaknya. "Aku sudah tahu semuanya. Tentang kau dan Woohyun hyung saling menyukai sejak lama, tapi terlalu bodoh untuk menyadarinya."

"Yak! Kau-"

"Jadi aku menyarankannya, tiga tahun lalu, tepat di hari pertama musim gugur seperti sekarang..."

"Apa?"

"Kau ini tega sekali melupakan hal itu. Pasti Woohyun hyung kecewa."

"Hal apa?" kejar Myungsoo sambil mnarik-narik vest seragam Moonsoo. "Serius, rasanya aku seperti ketinggalan sesuatu disini"

Moonsoo mengendekkan kedua bahunya sebelum menatap Myungsoo lagi. Kemudian ia berjalan melewati bahu Myungsoo dan berteriak, "Hyung! Ayolah! Kau mau berapa lama bersembunyi?! Aku mau tidur di rumah!"

"Kau bicara dengan siapa?" tanya Myungsoo, mengamati arah adiknya berteriak.

"Myungie-ya, saranghae." Bisik seseorang, tepat di telinganya.

Myungsoo sampai terjongkok ke rerumputan bukit itu sangking terkejutnya. Ia dengan cepat mendongak dan... disitulah Nam Woohyun berdiri, tersenyum dengan lembut, memperlihatkan lesung pipi tunggal yang hanya terlihat saat ia membentuk bibir keatas-salah satu alasan Myungsoo sangat menyukai senyumnya.

"A-apa? Kau barusan bilang... apa?" Myungsoo berdiri dengan cepat dan membersihkan debu di celananya sebelum menoleh ke Woohyun. "Kurasa aku sedang lapar, jadi mungkin aku salah dengar."

Woohyun menghela napas panjang, membuat Myungsoo menatapnya tidak sabar. Apa barusan ia salah dengar? Apa ia berhalusinasi, atau Woohyun sedang salah bicara?

Atau...

"KIM MYUNGSOO! AKU MENCINTAIMU! NEOMU NEOMU JEONGMAL SARANGHAE, MYUNGIE!"

... Woohyun sungguh menyatakan cinta?!

"Ew... greasy." Moonsoo bergumam pelan. Ia bergantian menatap dua orang dihadapannya.

Woohyun terlihat kehabisan napas karena berteriak sekencang mungkin, ia terlihat menunggu dengan penasaran jawaban namja yang hanya bisa cengo di depannya.

INFINITE Short Stories CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang